30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jelang Pilwakot Tanjungbalai, Fadly Yasir: Jangan Pilih Pemimpin untuk Gagah-gahan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, Kinerja Wali Kota Tanjungbalai mendapat sorotan dari Tokoh Pemuda Tanjungbalai, Fadly Yasir. Dia menilai, sosok Wali Kota Tanjungbalai Syahrial yang menjabat saat ini, lebih bekerja untuk gagah-gagahan sebagai kepala daerah saja.

 “Saya mendengar kabar Pak Wali Kota Tanjungbalai Syahrial akan maju lagi di periode 2021-2024. Padahal sebelumnya, walikota ini bekerja tanpa konsep dan lebih  muncul gagah-gagahan sebagai kepala daerah,” kata Fadly saat ditemui di Cafe Bomboma di wilayah Medan Estate, Senin (13/7/2020).

 Tokoh Pemuda Tanjungbalai yang berasal dari Organisasi Nahdatul Ulama ini mencatat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tanjungbalai di saat kepemimpinan Wali Kota Syahrial tidak ada perubahan yang signifikan. “Sebagai bukti PAD APBD 2018 mendapatkan catatan opini disclamer dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kemudian arah pembangunan yang tidak memiliki konsep yang jelas. Hal itu bisa dilihat dari kondisi jalan dan jambatan yang banyak kupak-kapik,” bebernya.

Selanjutnya, dari sisi kesejahteraan masyarakat juga tidak terdongkrak dengan baik. Bahkan dia menyebutkan, pelayanan kesehatan juga sangat buruk. Buktinya, di rumah sakit daerahnya dalam pelayanan sangat tidak sesuai, air untuk buang air besar saja sulit didapat. Tak hanya itu, kondisinya saat ini, Kota Tanjungbalai tak dikenal sebagai kota yang layak dikunjungi. “Jika wisatawan mau datang ke Tanjungbalai, tidak tahu lagi mau ke mana. Ini dikarenakan, Tanjungbalai yang dikenal sebagai Kota Kerang, tak lagi menjadi kebanggaan kulinernya,” sebutnya.

 Fadly menyampaikan, jika pemimpinnya memiliki konsep untuk membangun Kota Tanjungbalai yang luasnya sekitar 107 Km2, maka Kota Tanjungbalai bisa menjadi kota wisata kuliner laut, dan wisata laut lainnya. “Kota Tanjungbalai ini memiliki potensi sebagai kota kuliner laut, wisata laut dan perdagangan. Sebab, Tanjungbalai secara geografis merupakan kota di Pulau Sumatera yang paling dekat dengan Malaysia. Sehingga, potensi perdagangannya cukup baik. Bahkan, Tanjungbalai ini bisa menjadi sentra perdagangan antar negara di Sumatera Utara,” paparnya.

 Untuk mewujudkan itu, jawabannya ada melalui Pemilihan Wali Kota Tanjungbalai pada 9 Desember 2020, Fadly mengajak para tokoh di Tanjungbalai untuk ikut meramaikan bursa pemilihan kepala daerah, agar Tanjungbalai ke depan memiliki konsep yang jelas, terukur dan masyarakatnya bisa sejahtera.

Seperti diawali pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan dukungan untuk kota perdagangan, wisata dan kuliner, kemudian pelayanan kesehatan dan pendidikannya merata untuk seluruh masyarakat, serta kenyamanan dan keamanannya tercipta dengan baik. “Bersatulah dengan tokoh Tanjungbalai yang benar-benar maju dan memiliki konsep, bukan untuk gagah-gahan,” tandasnya. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, Kinerja Wali Kota Tanjungbalai mendapat sorotan dari Tokoh Pemuda Tanjungbalai, Fadly Yasir. Dia menilai, sosok Wali Kota Tanjungbalai Syahrial yang menjabat saat ini, lebih bekerja untuk gagah-gagahan sebagai kepala daerah saja.

 “Saya mendengar kabar Pak Wali Kota Tanjungbalai Syahrial akan maju lagi di periode 2021-2024. Padahal sebelumnya, walikota ini bekerja tanpa konsep dan lebih  muncul gagah-gagahan sebagai kepala daerah,” kata Fadly saat ditemui di Cafe Bomboma di wilayah Medan Estate, Senin (13/7/2020).

 Tokoh Pemuda Tanjungbalai yang berasal dari Organisasi Nahdatul Ulama ini mencatat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tanjungbalai di saat kepemimpinan Wali Kota Syahrial tidak ada perubahan yang signifikan. “Sebagai bukti PAD APBD 2018 mendapatkan catatan opini disclamer dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kemudian arah pembangunan yang tidak memiliki konsep yang jelas. Hal itu bisa dilihat dari kondisi jalan dan jambatan yang banyak kupak-kapik,” bebernya.

Selanjutnya, dari sisi kesejahteraan masyarakat juga tidak terdongkrak dengan baik. Bahkan dia menyebutkan, pelayanan kesehatan juga sangat buruk. Buktinya, di rumah sakit daerahnya dalam pelayanan sangat tidak sesuai, air untuk buang air besar saja sulit didapat. Tak hanya itu, kondisinya saat ini, Kota Tanjungbalai tak dikenal sebagai kota yang layak dikunjungi. “Jika wisatawan mau datang ke Tanjungbalai, tidak tahu lagi mau ke mana. Ini dikarenakan, Tanjungbalai yang dikenal sebagai Kota Kerang, tak lagi menjadi kebanggaan kulinernya,” sebutnya.

 Fadly menyampaikan, jika pemimpinnya memiliki konsep untuk membangun Kota Tanjungbalai yang luasnya sekitar 107 Km2, maka Kota Tanjungbalai bisa menjadi kota wisata kuliner laut, dan wisata laut lainnya. “Kota Tanjungbalai ini memiliki potensi sebagai kota kuliner laut, wisata laut dan perdagangan. Sebab, Tanjungbalai secara geografis merupakan kota di Pulau Sumatera yang paling dekat dengan Malaysia. Sehingga, potensi perdagangannya cukup baik. Bahkan, Tanjungbalai ini bisa menjadi sentra perdagangan antar negara di Sumatera Utara,” paparnya.

 Untuk mewujudkan itu, jawabannya ada melalui Pemilihan Wali Kota Tanjungbalai pada 9 Desember 2020, Fadly mengajak para tokoh di Tanjungbalai untuk ikut meramaikan bursa pemilihan kepala daerah, agar Tanjungbalai ke depan memiliki konsep yang jelas, terukur dan masyarakatnya bisa sejahtera.

Seperti diawali pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan dukungan untuk kota perdagangan, wisata dan kuliner, kemudian pelayanan kesehatan dan pendidikannya merata untuk seluruh masyarakat, serta kenyamanan dan keamanannya tercipta dengan baik. “Bersatulah dengan tokoh Tanjungbalai yang benar-benar maju dan memiliki konsep, bukan untuk gagah-gahan,” tandasnya. (adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/