27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Pawai Karnaval Semarakkan Peringatan Brandan Bumi Hangus ke-72

PAWAI KARNAVAL:Bupati Langkat Terbit Rencana PA bersama sejumlah Muspida Langkat melambaikan tangan kepada peserta pawai karnawal pada Peringatan Brandan Bumi Hangus ke-72 tahun 2019.
ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Peringatan Brandan Bumi Hangus (BBH) ke-72 tahun 2019, disemarakkan pawai karnaval bernuansa kejuangan. Ratusan peserta pawai karnaval dari tingkat Taman Kanak-kanak, SD, Mts, SMP, SMA/SMK sederajat, dan OKP serta Pramuka, turut ambil bagian dalam peringatan peristiwa bersejarah di Pangkalan Brandan tersebut.

Sebelum melakukan pawai, ratusan peserta pawai terlebih dahulu dikumpulkan di Lapangan Bola Kaki Kampungbaru, Kelurahan Brandan Timur Baru, Kecamatan Babalan. Selanjutnya, para peserta Karnaval mengelilingi Kota Pangkalan Brandan, dan disambut Bupati Langkat Terbit Rencana PA di podium kehormatan di depan Rumah Dinas Camat Babalan, Jalan Wahidin Simpang Pertamina Pangkalan Brandan.

Camat Babalan Yafizham Parinduri, SSos selaku tuan rumah penyelenggara Pawai Karnapal BBH tahun 2019 mengatakan tujuan diselenggarakannya Pawai Karnapal, tiada lain untuk memperingati dan mengenang peristiwa BBH. Selain itu, untuk menanamkan kecintaan di kalangan para generasi muda yang pada umumnya usia sekolah dan OKP di Pangkalan Brandan.

“Sebab apa! Brandan Bumi Hangus merupakan peristiwa bersejarah yang tak akan terlupakan warga Pangkalan Brandan sampai kapanpun juga,”ujar Yafizham Parinduri. Dikisahkan Camat Babalan, peristiwa BBH terjadi pada 72 tahun lalu, Tambang Minyak Pangkalan Brandan, dikabarkan akan diambil oleh para kaum penjajah. “Dari pada diambil ahli, lebih baik dihanguskan, sehingga saat itu Brandan bagaikan lautan api, para pendudukpun mengungsi,” sebut Yafizham.

Karena itu pula, sambung Yafizham, peringatan Brandan Bumi Hangus tetap diperingati setiap tahun oleh masyarakat Pangkalan Brandan dan Pemkab Langkat. “Peringatan BBH tersebut, Pemkab Langkat telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda). Dan tidak benar, kalau ada isu peringatan BBH akan dihapuskan. Karena BBH merupakan peristiwa bersejarah dan berkaitan dengan kehidupan masyarakat Pangkalan Brandan,” tegas Camat Babalan didampingi Kapolsek, termasuk Dan Ramil 13 Pantai Babalan.

Gelar pawai karnapal ini diakhiri dengan peringatan puncak Brandan Bumi Hangus ke 72 di lapangan Petrolia Pangkalan Brandan, untuk mendengarkan sambutan dan arahan Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, serta Ketua Dewan Harian 45 Langkat. (yas/han)

PAWAI KARNAVAL:Bupati Langkat Terbit Rencana PA bersama sejumlah Muspida Langkat melambaikan tangan kepada peserta pawai karnawal pada Peringatan Brandan Bumi Hangus ke-72 tahun 2019.
ILYAS EFFENDY/ SUMUT POS

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Peringatan Brandan Bumi Hangus (BBH) ke-72 tahun 2019, disemarakkan pawai karnaval bernuansa kejuangan. Ratusan peserta pawai karnaval dari tingkat Taman Kanak-kanak, SD, Mts, SMP, SMA/SMK sederajat, dan OKP serta Pramuka, turut ambil bagian dalam peringatan peristiwa bersejarah di Pangkalan Brandan tersebut.

Sebelum melakukan pawai, ratusan peserta pawai terlebih dahulu dikumpulkan di Lapangan Bola Kaki Kampungbaru, Kelurahan Brandan Timur Baru, Kecamatan Babalan. Selanjutnya, para peserta Karnaval mengelilingi Kota Pangkalan Brandan, dan disambut Bupati Langkat Terbit Rencana PA di podium kehormatan di depan Rumah Dinas Camat Babalan, Jalan Wahidin Simpang Pertamina Pangkalan Brandan.

Camat Babalan Yafizham Parinduri, SSos selaku tuan rumah penyelenggara Pawai Karnapal BBH tahun 2019 mengatakan tujuan diselenggarakannya Pawai Karnapal, tiada lain untuk memperingati dan mengenang peristiwa BBH. Selain itu, untuk menanamkan kecintaan di kalangan para generasi muda yang pada umumnya usia sekolah dan OKP di Pangkalan Brandan.

“Sebab apa! Brandan Bumi Hangus merupakan peristiwa bersejarah yang tak akan terlupakan warga Pangkalan Brandan sampai kapanpun juga,”ujar Yafizham Parinduri. Dikisahkan Camat Babalan, peristiwa BBH terjadi pada 72 tahun lalu, Tambang Minyak Pangkalan Brandan, dikabarkan akan diambil oleh para kaum penjajah. “Dari pada diambil ahli, lebih baik dihanguskan, sehingga saat itu Brandan bagaikan lautan api, para pendudukpun mengungsi,” sebut Yafizham.

Karena itu pula, sambung Yafizham, peringatan Brandan Bumi Hangus tetap diperingati setiap tahun oleh masyarakat Pangkalan Brandan dan Pemkab Langkat. “Peringatan BBH tersebut, Pemkab Langkat telah menerbitkan Peraturan Daerah (Perda). Dan tidak benar, kalau ada isu peringatan BBH akan dihapuskan. Karena BBH merupakan peristiwa bersejarah dan berkaitan dengan kehidupan masyarakat Pangkalan Brandan,” tegas Camat Babalan didampingi Kapolsek, termasuk Dan Ramil 13 Pantai Babalan.

Gelar pawai karnapal ini diakhiri dengan peringatan puncak Brandan Bumi Hangus ke 72 di lapangan Petrolia Pangkalan Brandan, untuk mendengarkan sambutan dan arahan Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin, serta Ketua Dewan Harian 45 Langkat. (yas/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/