29.4 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Tanah Galian Ancam Keselamatan Warga

Solideo/sumut pos
TERONGGOK:Tanah galian proyek saluran air di Jalan Udara, Kelurahan Gundaling II, dibiarkan teronggok di badan jalan.

GUNDALING,SUMUTPOS.CO -Sejumlah warga dan pengendara bermotor mengeluhkan proyek saluran air di Jalan Udara, Kelurahan Gundaling II Berastagi. Pasalnya, selain mengancam keselamatan warga, penggalian tidak dilengkapi plang proyek dan plank pemberitahuan.

Parahnya lagi, pekerja proyek membiarkan tanah galian menumpuk di badan jalan. Hal ini yang mengancam keselamatan warga maupun pengendara, khususnya saat melintas di malam hari.

Hal ini dikeluhkan Aries Tarigan (40), salah seorang warga Gang Rukun Berastagi pada sejumlah wartawan, Selasa (11/9). Menurutnya, pengorekan tanah saluran air itu sudah 3 hari dibiarkan di tepi jalan.

“Sudah tiga hari ini tak lanjut lagi pengerjaan galian itu, sedang tanahnya dibiarkan menumpuk begitu saja. Ini yang membuat warga bingung, proyek siapa ini. Kalau begitu kapan bisa siap, sementara ini jalan umum, sangat membahayakan pengguna jalan, apalagi kalau malam hari, bekas galian tidak terlihat, lucunya tidak ada plank proyek, jadi ini dananya dari mana? Mungkin ini dana pribadi, “kata Aries kesal.

Keberadaan proyek ini, kata Aries, sudah beberapa kali nyaris memakan korban, dikarenakan proyek ini hanya menggunakan tanda tanda seadanya saja, dan tidak terlihat pada malam hari, sementara jalan ini dilalui kendaraan dua arah. (deo/han)

Solideo/sumut pos
TERONGGOK:Tanah galian proyek saluran air di Jalan Udara, Kelurahan Gundaling II, dibiarkan teronggok di badan jalan.

GUNDALING,SUMUTPOS.CO -Sejumlah warga dan pengendara bermotor mengeluhkan proyek saluran air di Jalan Udara, Kelurahan Gundaling II Berastagi. Pasalnya, selain mengancam keselamatan warga, penggalian tidak dilengkapi plang proyek dan plank pemberitahuan.

Parahnya lagi, pekerja proyek membiarkan tanah galian menumpuk di badan jalan. Hal ini yang mengancam keselamatan warga maupun pengendara, khususnya saat melintas di malam hari.

Hal ini dikeluhkan Aries Tarigan (40), salah seorang warga Gang Rukun Berastagi pada sejumlah wartawan, Selasa (11/9). Menurutnya, pengorekan tanah saluran air itu sudah 3 hari dibiarkan di tepi jalan.

“Sudah tiga hari ini tak lanjut lagi pengerjaan galian itu, sedang tanahnya dibiarkan menumpuk begitu saja. Ini yang membuat warga bingung, proyek siapa ini. Kalau begitu kapan bisa siap, sementara ini jalan umum, sangat membahayakan pengguna jalan, apalagi kalau malam hari, bekas galian tidak terlihat, lucunya tidak ada plank proyek, jadi ini dananya dari mana? Mungkin ini dana pribadi, “kata Aries kesal.

Keberadaan proyek ini, kata Aries, sudah beberapa kali nyaris memakan korban, dikarenakan proyek ini hanya menggunakan tanda tanda seadanya saja, dan tidak terlihat pada malam hari, sementara jalan ini dilalui kendaraan dua arah. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/