MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kabupaten Karo menjadi lokasi pelaksanaan kegiatan intensifikasi dan integrasi program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi di wilayah khusus Kabupaten Karo.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, di antaranya Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumut, Dr Munawar Ibrahim, Sekretaris Utama BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto serta Wakil Bupati Karo, Theopilus Ginting.
Dalam sambutannya, Sekretaris Utama BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto menjelaskan, bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam program KB serta menurunkan angka pernikahan dini dan stunting di wilayah Kabupaten Karo.
“Dengan sinergi yang kuat antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan BKKBN, diharapkan masyarakat di wilayah Kecamatan Barus Jahe dapat memperoleh manfaat optimal dari program ini, termasuk akses yang lebih baik terhadap alat dan pelayanan KB,” katanya, Senin (14/10).
Sementara itu, Wakil Bupati Karo, Theopilus Ginting menyampaikan apresiasi kepada BKKBN atas upayanya dalam memberikan pelayanan kesehatan reproduksi di daerah Kabupaten Karo.
Ia menekankan, bahwa program ini akan sangat membantu masyarakat di Kabupaten Karo dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga serta menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.
“Kabupaten Karo merupakan salah satu dari 13 Kabupaten/Kota di Sumut yang berada pada wilayah khusus, di mana mCPR di Karo masih rendah, yaitu pada angka 49,6 persen dan unmet neednya masih tinggi yakni 19,52 persen,” ujarnya.
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari masyarakat setempat, yang turut berpartisipasi dalam sosialisasi dan pelayanan langsung terkait KB dan kesehatan reproduksi yang disediakan oleh BKKBN. (dwi/han)