SUMUTPOS.CO – Warga Jalan Tapean Nauli Dusun 6 Desa Pagar Jati Kecamatan Lubukpakam mengeluh. Pasalnya, jalan masuk menuju perkampungan warga terhalang jembatan rel PT Kereta Api Indonesia (KAI).
“Jalan Tapean Nauli Dusun 6 Desa Pagar Jati Kecamatan Lubukpakam, salah satunya akses jalan masuknya mobil menuju Jalan Pasar melintang,” kata Anggota DPRD Deliserdang Ir Dumanter Tampubolon pada Acara Sosialisasi Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di kantor Desa Pagar Jati Kecamatan Lubukpakam, pekan lalu.
“Karena adanya jembatan itu jadi penghalang. Itu sama saja pemerintah menghambat perekonomian warga,” sambung Dumanter menyampaikan keluhan warga.
Dikatakan Dumanter, mobil pengangkut hasil panen padi warga tidak bisa masuk menuju Pasar Melintang. Angkutan itu terpaksa harus memutar balik dari Pasar Melintang menuju Pagar Jati.
“Jaraknya itu 8 kilometer. Jauh,” kata Dumanter.
Dumanter menuding pihak PT KAI Sumut, tidak memberikan izin rekomendasi pelebaran jembatan di samping rel milik PT KAI. Bila dilebarkan, mobil pengangkut hasil pertanian warga tidak harus jauh memutar.
“Kalau tidak memutar, jadi hemat waktu. Perekonomian warga pun tidak terhambat,” tegasnya.
Ranto Hutagaol, salah satu warga Jalan Tapean Nauli Dusun 6 berharap, pemeintah pusat maupun Pemkab Deliserdang bisa memperhatikan nasib mereka. Pria 71 ini juga berharap, pemerintah bisa melakukan pelebaran jalan jembatan.
“Kan dapat mengurangi biaya untuk sewa angkutan,” tutur pria yang sudah 53 tahun berdomisili di Jalan Tapean Nauli.
Ranto meminta pemerintah jangan tebang pilih membangun pelebaran jalan jembatan. Sebab, Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dari Lubukpakam menuju Serdangbedagai (bersebelahan dengan Dusun 6) sudah dilebarkan.
“Tapi kenapa pelebaran jalan dusun kami tidak dilakukan,” keluhnya.