30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Demi Stempel Kartu Ujian CPNS 2019, Ribuan Pelamar Berdesakan di GOR Sidikalang

MENDAFTAR: Sejumlah calon peserta ujian CPNS mendaftarkan diri, beberapa waktu lalu.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Para pelamar CPNS 2019 di Kabupaten Dairi mengeluhkan sistem penerimaan pelamar oleh BKPSDM Kabupaten Dairi. Pasalnya, informasi yang diberikan tidak jelas dan membingungkan.

Awalnya panitia menyebutkan, seluruh peserta ujian yang telah lulus administrrasi harus menstempel kartu ujian untuk seleksi kompetensi dasar pada Selasa (14/1), kemarin. Akibatnya, seluruh peserta yang lulus administrasi yang jumlahnya mencapai 19.026 orang, memadati Kantor Badan Kepegawaian dan pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) di Jalan Ki Hajar Dewantara, Sidikalang.

Karena lokasi kantor tidak mampu menampung seluruh pelamar CPNS yang ingin menstempel kartu ujian, pihak BKPSDM memindahkan lokasi penstempelan ke GOR, Jalan Rumah Sakit Umum yang jaraknya berkisar 2 km dari kantor BKPSDM Dairi.

Pemindahan lokasi tersebut sempat dikeluhkan para pelamar CPNS yang sudah mengantri sejak pagi. Namun demi stempel kartu ujian mereka terpaksa membubarkan diri dan berlomba menuju GOR Sidiakalang. “Sistem informasinya membingungkan, katanya hari ini seluruh peserta ujian yang telah lulus administrrasi harus menstempel kartu ujian untuk seleksi kompetensi dasar. Namun sesampainya di sini pihak panitia malah bilang kartu ujian bisa di stempel sewaktu akan melaksanakan ujian,” ujar Jaya Samosir (27), pelamar CPNS asal Balige, Kabupaten Toba Samosir.

Disebutkannya, sejak pagi dirinya sudah mengantre untuk mendapatkan stempel, tetapi sampai sore belum siap juga. Padahal dirinya harus kembali lagi pulang ke Balige. “Mudah-mudahan nggak sampai malam selesainya biar aku bisa lansung pulang sore ini,” ucap Jaya.

Hal senada juga diungkapkan Wati, pelamar CPNS asal Kabupaten Labuhanbatu. Menurutnya, pihak penyelenggara tidak siap menghadapi pembeludakan ribuan pelamar yang datang. “Berjubel pelamarnya, sampai nggak muat lokasi GOR menampung para pelamar. Nampak kali sistemnya enggak bagus,” ucap pelamar yang mengincar posisi Guru Ekonomi ini.

Sementara Kepala BKPSDM Dairi, Dapot Hasudungan Tamba menjelaskan, para pelamar tidak seharusnya berdesak-desakan untuk mendapatkan stempel, karena kartu ujian sebetulnya bisa dilakukan saat hari pelaksanaan ujian nantinya.

“Sebelumnya sudah kita umumkan bahwa bisa melakukan registrasi karu ujian saat hari H ujian dilakukan. Pengumuman telah kita buat di mading kantor dan situs resmi. pun begitu, kedatangan para pelamar tetap kita layani pada hari ini,” kata Dapot Hasudungan Tamba.

Disebutkan Dapot, jadwal penstempelan kartu ujian sudah dijadwalkan selama empat hari, 13 Januari sampai hingga 17 Januari mendatang. “Sejak kemarin juga pelamar sudah ramai berdatangan, tetapi baru hari ini pembeludakan,” ujarnya.

Perlu diketahui, Pemkab Dairi dalam tahun ini membuka lowongan 285 formasi pada rekrutmen CPNS tahun ini. Dengan rincian, 222 untuk tenaga pendidik (guru) dan 63 tenaga kesehatan. Untuk jumlah pelamar yang lulus seleksi berkas mencapai 19.026 orang.

Pemprovsu Tenderkan 300 Unit Komputer

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terus mematangkan persiapan ujian seleksi kompetensi dasar (SKD) untuk para calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019. Selain sudah menyediakan lokasi ujian, Pemprovsu juga telah menenderkan perangkat komputer sebanyak 300 unit.

“Untuk lokasi ujian, di BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Jalan Ngalengko Medan. Komputer melalui vendor sudah kita tenderkan. Informasinya 300 unit,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu, Syahruddin Lubis menjawab Sumut Pos, Selasa (14/1).

Menurutnya, secara teknis, ujian akan dibagi dalam sembilan gelombang. Artinya, ujian SKD akan berlangsung selama sembilan hari. Masing-masing gelombang ujian akan diikuti 300 peserta. “Jumlahnya kan banyak, 12 ribu lebih peserta. Jadi kita bagi sembilan gelombang nanti,” ujarnya.

Syahruddin juga menyebut, sekaitan kartu ujian dapat dicetak sendiri oleh peserta yang lulus dari tahap seleksi administrasi. Pencetakan kartu dilakukan melalui akun SSCN atau BKN, di mana sebelumnya peserta mendaftarkan diri. “Sekarang sudah zaman digital, mereka langsung cetak sendiri. Iya, via online semua (akun SSCN/BKN),” katanya.

Meski demikian, ihwal kapan dilaksanakan ujian SKD, pihaknya masih menunggu arahan dari BKN. Pihaknya meminta peserta rajin-rajin mengecek website Pemprovsu agar tidak ketinggalan informasi. “Nanti akan diinformasikan melalui website kita,” katanya.

Pihaknya menekankan, kelulusan peserta adalah prestasi dan hasil kerja peserta itu sendiri. Jika ada pihak yang menjanjikan kelulusan dengan motif apapun, baik dari pegawai di lingkungan Pemprovsu atau dari pihak lain, maka hal tersebut adalah tindak penipuan. “Kepada peserta, keluarga maupun pihak lain dilarang memberi sesuatu dalam bentuk apapun sesuai perundangan-undangan yang berlaku,” katanya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan pengumuman Nomor 800/39768/BKD/II/2019 tentang Ralat Hasil Seleksi Administrasi Pelamar CPNS di Lingkungan Pemprov Sumut Formasi Tahun 2019 tertanggal 31 Desember 2019, disebutkan 50 peserta yang berubah status hasil seleksi administrasinya, dimana 42 peserta yang sebelumnya dinyatakan tidak lulus (Tidak Memenuhi Syarat/TMS), menjadi lulus (Memenuhi Syarat/MS). Sementara 8 peserta lain yang sebelumnya dinyatakan lulus menjadi tidak lulus alias gagal.

Dengan pertambahan 42 yang lulus dan 8 yang gagal tersebut, maka total jumlah yang lulus seleksi administrasi CPNS Pemprov Sumut 2019 menjadi 12.203 peserta.

Selengkapnya 42 peserta yang lulus dan 8 peserta yang tidak lulus seleksi administrasi itu, bisa mengunjungi https://drive.google.com/file/d/1F27cwDKqG421R7F8ocWS7-LBqO1Skljf/view atau dapat juga dilihat di website resmi Pemprov Sumut; www.sumutprov.go.id. (mbc/prn)

MENDAFTAR: Sejumlah calon peserta ujian CPNS mendaftarkan diri, beberapa waktu lalu.

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Para pelamar CPNS 2019 di Kabupaten Dairi mengeluhkan sistem penerimaan pelamar oleh BKPSDM Kabupaten Dairi. Pasalnya, informasi yang diberikan tidak jelas dan membingungkan.

Awalnya panitia menyebutkan, seluruh peserta ujian yang telah lulus administrrasi harus menstempel kartu ujian untuk seleksi kompetensi dasar pada Selasa (14/1), kemarin. Akibatnya, seluruh peserta yang lulus administrasi yang jumlahnya mencapai 19.026 orang, memadati Kantor Badan Kepegawaian dan pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) di Jalan Ki Hajar Dewantara, Sidikalang.

Karena lokasi kantor tidak mampu menampung seluruh pelamar CPNS yang ingin menstempel kartu ujian, pihak BKPSDM memindahkan lokasi penstempelan ke GOR, Jalan Rumah Sakit Umum yang jaraknya berkisar 2 km dari kantor BKPSDM Dairi.

Pemindahan lokasi tersebut sempat dikeluhkan para pelamar CPNS yang sudah mengantri sejak pagi. Namun demi stempel kartu ujian mereka terpaksa membubarkan diri dan berlomba menuju GOR Sidiakalang. “Sistem informasinya membingungkan, katanya hari ini seluruh peserta ujian yang telah lulus administrrasi harus menstempel kartu ujian untuk seleksi kompetensi dasar. Namun sesampainya di sini pihak panitia malah bilang kartu ujian bisa di stempel sewaktu akan melaksanakan ujian,” ujar Jaya Samosir (27), pelamar CPNS asal Balige, Kabupaten Toba Samosir.

Disebutkannya, sejak pagi dirinya sudah mengantre untuk mendapatkan stempel, tetapi sampai sore belum siap juga. Padahal dirinya harus kembali lagi pulang ke Balige. “Mudah-mudahan nggak sampai malam selesainya biar aku bisa lansung pulang sore ini,” ucap Jaya.

Hal senada juga diungkapkan Wati, pelamar CPNS asal Kabupaten Labuhanbatu. Menurutnya, pihak penyelenggara tidak siap menghadapi pembeludakan ribuan pelamar yang datang. “Berjubel pelamarnya, sampai nggak muat lokasi GOR menampung para pelamar. Nampak kali sistemnya enggak bagus,” ucap pelamar yang mengincar posisi Guru Ekonomi ini.

Sementara Kepala BKPSDM Dairi, Dapot Hasudungan Tamba menjelaskan, para pelamar tidak seharusnya berdesak-desakan untuk mendapatkan stempel, karena kartu ujian sebetulnya bisa dilakukan saat hari pelaksanaan ujian nantinya.

“Sebelumnya sudah kita umumkan bahwa bisa melakukan registrasi karu ujian saat hari H ujian dilakukan. Pengumuman telah kita buat di mading kantor dan situs resmi. pun begitu, kedatangan para pelamar tetap kita layani pada hari ini,” kata Dapot Hasudungan Tamba.

Disebutkan Dapot, jadwal penstempelan kartu ujian sudah dijadwalkan selama empat hari, 13 Januari sampai hingga 17 Januari mendatang. “Sejak kemarin juga pelamar sudah ramai berdatangan, tetapi baru hari ini pembeludakan,” ujarnya.

Perlu diketahui, Pemkab Dairi dalam tahun ini membuka lowongan 285 formasi pada rekrutmen CPNS tahun ini. Dengan rincian, 222 untuk tenaga pendidik (guru) dan 63 tenaga kesehatan. Untuk jumlah pelamar yang lulus seleksi berkas mencapai 19.026 orang.

Pemprovsu Tenderkan 300 Unit Komputer

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terus mematangkan persiapan ujian seleksi kompetensi dasar (SKD) untuk para calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019. Selain sudah menyediakan lokasi ujian, Pemprovsu juga telah menenderkan perangkat komputer sebanyak 300 unit.

“Untuk lokasi ujian, di BPSDM (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Jalan Ngalengko Medan. Komputer melalui vendor sudah kita tenderkan. Informasinya 300 unit,” kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu, Syahruddin Lubis menjawab Sumut Pos, Selasa (14/1).

Menurutnya, secara teknis, ujian akan dibagi dalam sembilan gelombang. Artinya, ujian SKD akan berlangsung selama sembilan hari. Masing-masing gelombang ujian akan diikuti 300 peserta. “Jumlahnya kan banyak, 12 ribu lebih peserta. Jadi kita bagi sembilan gelombang nanti,” ujarnya.

Syahruddin juga menyebut, sekaitan kartu ujian dapat dicetak sendiri oleh peserta yang lulus dari tahap seleksi administrasi. Pencetakan kartu dilakukan melalui akun SSCN atau BKN, di mana sebelumnya peserta mendaftarkan diri. “Sekarang sudah zaman digital, mereka langsung cetak sendiri. Iya, via online semua (akun SSCN/BKN),” katanya.

Meski demikian, ihwal kapan dilaksanakan ujian SKD, pihaknya masih menunggu arahan dari BKN. Pihaknya meminta peserta rajin-rajin mengecek website Pemprovsu agar tidak ketinggalan informasi. “Nanti akan diinformasikan melalui website kita,” katanya.

Pihaknya menekankan, kelulusan peserta adalah prestasi dan hasil kerja peserta itu sendiri. Jika ada pihak yang menjanjikan kelulusan dengan motif apapun, baik dari pegawai di lingkungan Pemprovsu atau dari pihak lain, maka hal tersebut adalah tindak penipuan. “Kepada peserta, keluarga maupun pihak lain dilarang memberi sesuatu dalam bentuk apapun sesuai perundangan-undangan yang berlaku,” katanya.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan pengumuman Nomor 800/39768/BKD/II/2019 tentang Ralat Hasil Seleksi Administrasi Pelamar CPNS di Lingkungan Pemprov Sumut Formasi Tahun 2019 tertanggal 31 Desember 2019, disebutkan 50 peserta yang berubah status hasil seleksi administrasinya, dimana 42 peserta yang sebelumnya dinyatakan tidak lulus (Tidak Memenuhi Syarat/TMS), menjadi lulus (Memenuhi Syarat/MS). Sementara 8 peserta lain yang sebelumnya dinyatakan lulus menjadi tidak lulus alias gagal.

Dengan pertambahan 42 yang lulus dan 8 yang gagal tersebut, maka total jumlah yang lulus seleksi administrasi CPNS Pemprov Sumut 2019 menjadi 12.203 peserta.

Selengkapnya 42 peserta yang lulus dan 8 peserta yang tidak lulus seleksi administrasi itu, bisa mengunjungi https://drive.google.com/file/d/1F27cwDKqG421R7F8ocWS7-LBqO1Skljf/view atau dapat juga dilihat di website resmi Pemprov Sumut; www.sumutprov.go.id. (mbc/prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/