29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Penggarap dan Buruh PTPN 2 Bentrok

DELISERDANG- Situasi di areal PTPN 2 di Dusun I Namurube Julu, Desa Sialangpaku, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, kembali memanas.

Puluhan warga penggarap mengamuk saat mengetahui tanaman jagung yang baru mereka tanam di areal PTPN 2 diratakan oleh alat berat karyawan PTPN 2. Aksi massa ini pun harus dibubarkan pihak kepolisian dengan mengeluarkan sepuluh tembakan ke udara.

Informasi diperoleh, Kamis (14/3), keributan antara warga dengan karyawan dan buruh PTPN 2 ini berujung dengan diamankannya tiga orang warga ke Mapolsek Kutalimbaru. Namun setelah aksi mereda, petugas kemudian melepas ketiga warga itu.

Awalnya, pihak PTPN 2 hendak mentraktor lahan PTPN 2 yang telah ditanami warga bibit jagung. Melihat hal itu, warga kemudian melakukan penghentian pengerjaan dan menahan traktor agar tidak beraktivitas. Namun penghentian pekerjaan yang dilakukan warga terhadap pihak PTPN 2, mendapatkan perlawanan.

Warga pun ramai-ramai berkumpul guna mempertahankan tanaman mereka agar tidak terjadi pentraktoran. Hal ini juga membuat pihak dari PTPN 2 melakukan pengumpulan massa, hingga kedua belah pihak saling berhadapan. “Sempat ditahan traktor dan itu juga membuat mereka (PTPN2-red) berkumpul guna mengambil traktor dari tangan warga,” kata Ijay (27) warga Sialang Paku.

Melihat dua kubu ini sudah siap saling serang, petugas kepolisian yang tiba di lokasi sontak menembakkan senjata ke udara, hingga membuat kaget dua massa. Melihat kedatangan petugas dengan membawa senjata api, warga yang tadinya menahan traktor pihak PTPN 2 langsung kabur ke areal perkebunan mahoni di sekitar lokasi.

Namun, tiga dari rombongan warga ini, diamankan petugas karena bersikeras berada di areal PTPN 2, tapi selah itu dibebaskan.

Di tempat lain, sedikitnya 6 hektare dari 8 hektare tanaman tebu siap panen di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Tenggurono, Kecamatan Binjai Timur, dibakar orang tak dikenal (OTK-red), Kamis (14/3), sekitar pukul 16.30 WIB.

Agar api tidak merambat ke lahan tebu lainnya, sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan api yang melahap sebagian ladang tebu tersebut.

Asisten tanaman PTPN 2 AM Dasopang mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.

Sementara di Pasar X Desa Manunggal Kecamatan Labuhandeli Kabupaten Deliserdang bentrok antara petani dengan PTPN 2 juga terjadi.
Dalam kejadian itu, Ketua KTMLI (Kelompok Tani Maju Lestari Indonesia), Edison Hasibuan serta seorang petani B Manalu terluka setelah dibacok dan dibalok oleh massa buruh PTPN 2.

Keributan konflik lahan itu sebelumnya sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Puncaknya, kemarin sekira pukul 12.30 WIB pihak PTPN 2 Kebun Helvetia mengerahkan 6 truk massa buruh kebun dan petugas sekuriti untuk mengusir warga petani dari areal lahan sengketa yang diklim telah habis masa Hak Guna Usahanya (HGU) itu. Ratusan massa PTPN II merangsek masuk dan merusak tanaman bibit ubi dan pohon pisang milik petani di lahan tersebut.

Kasat reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Yudi Frianto menuturkan, pihaknya belum ada mengamankan seorangpun, namun ada menyita 20 senjata tajam.(rul/ndi)

DELISERDANG- Situasi di areal PTPN 2 di Dusun I Namurube Julu, Desa Sialangpaku, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, kembali memanas.

Puluhan warga penggarap mengamuk saat mengetahui tanaman jagung yang baru mereka tanam di areal PTPN 2 diratakan oleh alat berat karyawan PTPN 2. Aksi massa ini pun harus dibubarkan pihak kepolisian dengan mengeluarkan sepuluh tembakan ke udara.

Informasi diperoleh, Kamis (14/3), keributan antara warga dengan karyawan dan buruh PTPN 2 ini berujung dengan diamankannya tiga orang warga ke Mapolsek Kutalimbaru. Namun setelah aksi mereda, petugas kemudian melepas ketiga warga itu.

Awalnya, pihak PTPN 2 hendak mentraktor lahan PTPN 2 yang telah ditanami warga bibit jagung. Melihat hal itu, warga kemudian melakukan penghentian pengerjaan dan menahan traktor agar tidak beraktivitas. Namun penghentian pekerjaan yang dilakukan warga terhadap pihak PTPN 2, mendapatkan perlawanan.

Warga pun ramai-ramai berkumpul guna mempertahankan tanaman mereka agar tidak terjadi pentraktoran. Hal ini juga membuat pihak dari PTPN 2 melakukan pengumpulan massa, hingga kedua belah pihak saling berhadapan. “Sempat ditahan traktor dan itu juga membuat mereka (PTPN2-red) berkumpul guna mengambil traktor dari tangan warga,” kata Ijay (27) warga Sialang Paku.

Melihat dua kubu ini sudah siap saling serang, petugas kepolisian yang tiba di lokasi sontak menembakkan senjata ke udara, hingga membuat kaget dua massa. Melihat kedatangan petugas dengan membawa senjata api, warga yang tadinya menahan traktor pihak PTPN 2 langsung kabur ke areal perkebunan mahoni di sekitar lokasi.

Namun, tiga dari rombongan warga ini, diamankan petugas karena bersikeras berada di areal PTPN 2, tapi selah itu dibebaskan.

Di tempat lain, sedikitnya 6 hektare dari 8 hektare tanaman tebu siap panen di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Tenggurono, Kecamatan Binjai Timur, dibakar orang tak dikenal (OTK-red), Kamis (14/3), sekitar pukul 16.30 WIB.

Agar api tidak merambat ke lahan tebu lainnya, sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran diturunkan untuk memadamkan api yang melahap sebagian ladang tebu tersebut.

Asisten tanaman PTPN 2 AM Dasopang mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib.

Sementara di Pasar X Desa Manunggal Kecamatan Labuhandeli Kabupaten Deliserdang bentrok antara petani dengan PTPN 2 juga terjadi.
Dalam kejadian itu, Ketua KTMLI (Kelompok Tani Maju Lestari Indonesia), Edison Hasibuan serta seorang petani B Manalu terluka setelah dibacok dan dibalok oleh massa buruh PTPN 2.

Keributan konflik lahan itu sebelumnya sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Puncaknya, kemarin sekira pukul 12.30 WIB pihak PTPN 2 Kebun Helvetia mengerahkan 6 truk massa buruh kebun dan petugas sekuriti untuk mengusir warga petani dari areal lahan sengketa yang diklim telah habis masa Hak Guna Usahanya (HGU) itu. Ratusan massa PTPN II merangsek masuk dan merusak tanaman bibit ubi dan pohon pisang milik petani di lahan tersebut.

Kasat reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Yudi Frianto menuturkan, pihaknya belum ada mengamankan seorangpun, namun ada menyita 20 senjata tajam.(rul/ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/