25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Kunker ke Sumut Hari Ini, Presiden Bagikan 2.000 Kartu Pintar di Balige

KARTU: Seorang anak menunjukkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Presiden Jokowi rencananya akan membagikan 2 ribu KIP kepada pelajar di Balige, hari ini, Jumat (15/3).

BALIGE, SUMUTPOS.CO – Hari ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dijadwalkan hadir di SMKN 1 Balige, Kabupaten Toba Samosir, untuk membagikan 2.000 Kartu Indonesia Pintar kepada pelajar daerah itu.

“Kamis (kemarin, red), dijadwalkan Bapak Presiden tiba di Kabupaten Tobasa. Menginap di Tobasa. Kemudian akan ada pembagian 2.000 kartu pintar,” tutur Plt Sekda Tobasa, Harapan Napitupulu SH ketika dikonfirmasi, Kamis ( 14/3).

Informasi yang mereka terima, rombongan Presiden tiba di Bandara Silangit, Taput sekira pukul 17.30 WIB. Kemudian berangkat menuju Tobasa. Pada Jumat pagi akan membagikan Kartu Indonesia Pintar di Balige.

“Setelah membagikan kartu, rombongan presiden akan mengunjungi Balerong Balige. Dijadwalkan beliau berada di Tobasa hingga pukul 13.00 WIB,” timpal Kabag Humas Pemkab Tobasa Robinson Siagian.

Kapolres Tobasa AKBP Agus Waluyo, mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan berbagai keperluan terkait pengamanan, meski pada prinsipnya pengamanan rombongan Presiden ditangani PAM khusus.

Terpisah, Kabag Humas pada Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, Indah Dwi Kumala mengatakan, Presiden Joko Widodo kunker ke Sumut sejak 14 Maret hingga 17 Maret.

Sesuai jadwal protokol presiden, sejumlah agenda kunker yan sebelumnya dijadwalkan, berubah di saat-saat terakhir. “Beberapa agenda kunker presiden seperti meninjau dan meresmikan proyek Pelabuhan Kuala Tanjung dan kunjungan ke tiga redaksi media cetak, tidak ada di jadwal,” katanya.

Hasil rapat koordinasi persiapan kunjungan RI 1 ke Sumut di Kantor Gubsu, Rabu malam kemarin, protokol presiden sudah menyampaikan rundown secara umum. Yakni pada Kamis tiba di Bandara Silangit pukul 17.00 WIB. Rombongan menuju Hotel Sare Nauli-Laguboti, dilanjutkan makan malam di hotel dan istirahat

Pada Jumat pagi, RI 1 dan rombongan meninjau pasar di Balige, lalu ke Gedung Serbaguna Dell menyampaikan Kartu Indonesia Pintar. Selanjutnya Salat Jumat di Masjid Balige, makan siang, lalu kembali ke Bandara Silangit dan take off pukul 15.45 ke KNO. Dari KNO, langsung ke lokasi Zikir Akbar di GOR Serbaguna. Selanjutnya menuju Swissbell Hotel untuk melakukan pertemuan internal.

Pada Sabtu pukul 08.15 Wib, Presiden ke Lapangan Merdeka Medan Deklarasi AMPI, lalu lanjut ke Gedung Serbaguna USU.

Kemudian pukul 19.00 WIB, RI 1 menghadiri pertemuan antar etnis di Stadion Teladan. Di hari terakhir, sekitar pukul 07.30 take off dari Lapangan Udara Suwondo ke Bandara FL Tobing Sibolga menuju Pelabuhan Sibolga untuk meresmikan pelabuhan di sana.

Setelah itu lanjut acara internal dan kembali ke Bandara FL Tobing, take off ke Jakarta pukul 12.30 WIB.

Bom di Sibolga Tidak Berdampak pada Investasi

Sementara itu, peristiwa ledakan bom dan pengungkapan terduga pelaku terorisme oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di Kota Sibolga, dipercaya tidak mempengaruhi perekonomian dan investasi di Sumut. Pasalnya, rencana aksi terorisme itu dapat diantisipasi oleh Polri.

“Ledakan bom di Sibolga itu tentunya memberikan rasa tidak nyaman bagi masyarakat. Demikian pula bagi investor. Meski demikian, ledakan bom itu tidak berdampak pada perekenomian Sumut karena Kota Sibolga bukan ibukota Provinsi Sumut. Apalagi, pemerintah telah menjamin keamanan bagi masyarakat,” kata Pengamat Ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo kepada Sumut Pos, Kamis (14/3).

Dosen dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) ini mengungkapkan, hingga saat ini investor masih fokus investasi di Pantai Timur Sumut. Terutama di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.

“Letak kota Sibolga yang jauh dari Medan rasanya membuat kejadian itu tidak memberikan pengaruh. Selama Medan masih aman, investasi tidak akan terpengaruh. Apalagi kejadiannya hanya sekali dan berskala kecil,” sebut Wahyu.

Menurutnya, sudah banyak aksi bom bunuh diri yang membuat korban berjatuhan di Indonesia. Namun terbukti tidak mempengaruhi perekonomian nasional. Karena, Pemerintah Pusat segara melakukan upayan tindakan melalui aprat kepolisian.

“Serangan teroris di Jakarta tahun 2016 dan Surabaya tahun 2018, tidak berdampak terhadap ekonomi kedua kota. Sepanjang kepolisian dapat menjaga keamanan dan menyelesaikan kasus serangan teroris ini,” pungkasnya. (prn/gus)

KARTU: Seorang anak menunjukkan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Presiden Jokowi rencananya akan membagikan 2 ribu KIP kepada pelajar di Balige, hari ini, Jumat (15/3).

BALIGE, SUMUTPOS.CO – Hari ini, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dijadwalkan hadir di SMKN 1 Balige, Kabupaten Toba Samosir, untuk membagikan 2.000 Kartu Indonesia Pintar kepada pelajar daerah itu.

“Kamis (kemarin, red), dijadwalkan Bapak Presiden tiba di Kabupaten Tobasa. Menginap di Tobasa. Kemudian akan ada pembagian 2.000 kartu pintar,” tutur Plt Sekda Tobasa, Harapan Napitupulu SH ketika dikonfirmasi, Kamis ( 14/3).

Informasi yang mereka terima, rombongan Presiden tiba di Bandara Silangit, Taput sekira pukul 17.30 WIB. Kemudian berangkat menuju Tobasa. Pada Jumat pagi akan membagikan Kartu Indonesia Pintar di Balige.

“Setelah membagikan kartu, rombongan presiden akan mengunjungi Balerong Balige. Dijadwalkan beliau berada di Tobasa hingga pukul 13.00 WIB,” timpal Kabag Humas Pemkab Tobasa Robinson Siagian.

Kapolres Tobasa AKBP Agus Waluyo, mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan berbagai keperluan terkait pengamanan, meski pada prinsipnya pengamanan rombongan Presiden ditangani PAM khusus.

Terpisah, Kabag Humas pada Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, Indah Dwi Kumala mengatakan, Presiden Joko Widodo kunker ke Sumut sejak 14 Maret hingga 17 Maret.

Sesuai jadwal protokol presiden, sejumlah agenda kunker yan sebelumnya dijadwalkan, berubah di saat-saat terakhir. “Beberapa agenda kunker presiden seperti meninjau dan meresmikan proyek Pelabuhan Kuala Tanjung dan kunjungan ke tiga redaksi media cetak, tidak ada di jadwal,” katanya.

Hasil rapat koordinasi persiapan kunjungan RI 1 ke Sumut di Kantor Gubsu, Rabu malam kemarin, protokol presiden sudah menyampaikan rundown secara umum. Yakni pada Kamis tiba di Bandara Silangit pukul 17.00 WIB. Rombongan menuju Hotel Sare Nauli-Laguboti, dilanjutkan makan malam di hotel dan istirahat

Pada Jumat pagi, RI 1 dan rombongan meninjau pasar di Balige, lalu ke Gedung Serbaguna Dell menyampaikan Kartu Indonesia Pintar. Selanjutnya Salat Jumat di Masjid Balige, makan siang, lalu kembali ke Bandara Silangit dan take off pukul 15.45 ke KNO. Dari KNO, langsung ke lokasi Zikir Akbar di GOR Serbaguna. Selanjutnya menuju Swissbell Hotel untuk melakukan pertemuan internal.

Pada Sabtu pukul 08.15 Wib, Presiden ke Lapangan Merdeka Medan Deklarasi AMPI, lalu lanjut ke Gedung Serbaguna USU.

Kemudian pukul 19.00 WIB, RI 1 menghadiri pertemuan antar etnis di Stadion Teladan. Di hari terakhir, sekitar pukul 07.30 take off dari Lapangan Udara Suwondo ke Bandara FL Tobing Sibolga menuju Pelabuhan Sibolga untuk meresmikan pelabuhan di sana.

Setelah itu lanjut acara internal dan kembali ke Bandara FL Tobing, take off ke Jakarta pukul 12.30 WIB.

Bom di Sibolga Tidak Berdampak pada Investasi

Sementara itu, peristiwa ledakan bom dan pengungkapan terduga pelaku terorisme oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di Kota Sibolga, dipercaya tidak mempengaruhi perekonomian dan investasi di Sumut. Pasalnya, rencana aksi terorisme itu dapat diantisipasi oleh Polri.

“Ledakan bom di Sibolga itu tentunya memberikan rasa tidak nyaman bagi masyarakat. Demikian pula bagi investor. Meski demikian, ledakan bom itu tidak berdampak pada perekenomian Sumut karena Kota Sibolga bukan ibukota Provinsi Sumut. Apalagi, pemerintah telah menjamin keamanan bagi masyarakat,” kata Pengamat Ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo kepada Sumut Pos, Kamis (14/3).

Dosen dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU) ini mengungkapkan, hingga saat ini investor masih fokus investasi di Pantai Timur Sumut. Terutama di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang.

“Letak kota Sibolga yang jauh dari Medan rasanya membuat kejadian itu tidak memberikan pengaruh. Selama Medan masih aman, investasi tidak akan terpengaruh. Apalagi kejadiannya hanya sekali dan berskala kecil,” sebut Wahyu.

Menurutnya, sudah banyak aksi bom bunuh diri yang membuat korban berjatuhan di Indonesia. Namun terbukti tidak mempengaruhi perekonomian nasional. Karena, Pemerintah Pusat segara melakukan upayan tindakan melalui aprat kepolisian.

“Serangan teroris di Jakarta tahun 2016 dan Surabaya tahun 2018, tidak berdampak terhadap ekonomi kedua kota. Sepanjang kepolisian dapat menjaga keamanan dan menyelesaikan kasus serangan teroris ini,” pungkasnya. (prn/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/