DAIRI, SUMUTPOS.CO – Wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) telah melemahkan hampir semua sektor usaha tak terkecuali usaha tukang jahit.
Atas keprihatinan itu, anggota DPRD Dairi dari fraksi PDIP, Hendra Tambunan mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) agar memberdayakan penjahit lokal dalam pembuatan alat pelindung diri (APD).
“Kita miliki pengrajin atau tukang jahit yang bisa diandalkan untuk membuat APD untuk kebutuhan tenaga medis dalam penanganan covid-19. Pemerintah tinggal melakukan pembinaan serta pengawasan dalam pekerjaan APD sesuai standart ditetapkan Dinas Kesehatan,” ujarnya usai memyerahkan APD, yaitu 100 buah baju hasmat kepada petugas medis di RSUD Sidikalanga, Selasa (14/4).
Hendra mengaku, APD baju hasmat yang diserahkan ke RSUD Sidikalang hasil karya para tukang jahit yang ada di kota Sidikalang. Dirinya berharap Pemkab Dairi bisa memberdayakan mereka, agar dimasa pendemi covid-19 ini mereka memdapat penghasilan. Hendra menyebut, ekonomi masyarakat sangat melemah akibat wabah covid-19.
Serly Napitupulu (38) pemilik Rumah Mode Tabitha saat ditemui wartawan di Jalan Sisingamangaraja bawah, Selasa (14/4) mengatakan, siap membantu pemerintah melalui talenta yang mereka miliki menjahit APD berupa baju hasmat dan masker. Serly mengaku, mereka para tukang jahit di kota Sidikalang saat ini bekerjasama menyelesaikan pesanan APD.
Serly mengaku, pembuatan APD khususnya baju hasmat harus sesuai standart Dinas Kesehatan.
“Untuk saat ini yang kita kerjakan baru pesanan dari anggota DPRD 100 buah baju hasmat. Kita memang berharap ada pesanan dari pemerintah sehingga para pengrajin ini ada pekerjaan dimasa pendemi covid-19. Dan yang banyak dikerjakan kawan-kawan tukang jahit saat ini hanya masker saja,” tambahnya.
Ditanya soal bahan baku, sampai sejauh ini bahan baku untuk pembuatan masker dan baju hasmat masih tersedia. Bahan dipesan dari Medan. Serly mengaku, dengan adanya pesanan APD dari anggota DPRD, 6 karyawanya saat ini ada pekerjaan.
“Sudah ada komunikasi dari pihak Pemkab Dairi untuk pembuatan APD. Tetapi mungkin karena ini menggunakan uang negara sehingga butuh proses kerjasama,” pungkasnya. (rud/ram)