MEDAN, SUMUTPOS.CO-Direktorat Lalu Lintas Polda Sumut telah mencatat 124 titik rawan kecelakaan lalu lintas di jalur mudik yang ada di Sumatera Utara. Tercatat, dari jumlah itu, paling banyak titik rawan kecelakaan lalu lintas berada di wilayah hukum Polres Labuhanbatu, berjumlah 22 titik.
Setelah Labuhanbatu disusul wilayah hukum Polres Tapanuli Selatan dengan jumlah 17 titik dan kemudian wilayah Polres Asahan dengan jumlah 9 titik. Hal itu dikatakan Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Sumut, AKBP Benny M Saragih, Selasa (14/7) siang.
“ Hasil survei kita itu, kita sampaikan kepada Pemprov Sumut melalui Biro Perekonomian, Balai Besar Jalan, Jasa Raharja, Dinas Bina marga, dan Dinas Perhubungan. Dari yang sudah kita survei, seluruhnya jalan negara, “ ungkap Benny singkat.
Lebih lanjut, Benny mengaku kalau data yang didapat pihaknya itu, juga berawal dari data yang diterima dari seluruh satuan wilayah. Namun, diakui Benny kalau pihaknya tetap kembali menyurvei data tersebut dan hasilnya, ada yang belum terdata dan dilapor ke pihaknya. Dikatakannya, untuk survei itu pihaknya diberi waktu selama 1 minggu, terhitung sejak 10 Juni 2015 hingga 16 Juni 2015 lalu.
“Dalam survei yang kita lakukan, ada 3 tim dibentuk. Tim itu dibagi untuk menyurvei mulai dari perbatasan Riau, perbatasan Aceh dan juga perbatasan Sumatera Barat. Hasil survei itu, kita sampaikan ke pihak terkait dan juga Korlantas Mabes Polri, “ lanjut Benny.
Disinggung soal perkiraan faktor paling tinggi menjadi faktor kecelakaan, Beny menyebut kalau pihaknya menemukan faktor tertinggi itu adalah faktor jalan yang rusak dan rambu lalu lintas yang tidak memadai, bahkan tidak ada. Oleh karena itu, mengingat waktu perbaikan yang diperkirakan tidak cukup, Benny mengaku kalau pihaknya menerapkan sistem penempatan personel di titik rawan kecelakaan tersebut.
Selain itu, Benny juga mengaku kalau pihaknya juga sudah menyurvei titik rawan kemacetan di jalur mudik yang ada di Sumut. Disebut Benny, survei yang dilakukan pihaknya menyebut kalau ada 94 titik rawan kemacetan. Disebut Benny, titik itu paling banyak di wilayah hukum Polres Labuhanbatu berjumlah 18 titik, disusul wilayah Polres Tapanuli Selatan berjumlah 14 titik dan wilayah Polresta Medan dengan jumlah 12 titik.
Begitu juga dengan titik rawan longsor, disebut Benny sudah didata pihaknya. Disebutnya, dari survei pihaknya, ada 45 titik. Disebutnya, titik itu paling banyak berada di wilayah Polres Tapanuli Selatan sebanyak 9 titik, wilayah Polres Simalungun 7 titik, dan wilayah Polres Tapanuli Utara 6 titik. Termasuk wilayah rawan banjir, disebut Benny berdasarkan survei pihaknya, ada 24 titik di seluruh jalur mudik yang ada di Sumut. Dikatakan Benny, paling banyak titik rawan banjir berada di wilayah Polresta Medan berjumlah 10 titik dan Polres Tebing Tinggi berjumlah 4 titik.
“ Oleh karena itu, bagi masyarakat yanbg ingin tahu titik pastinya dapat mengonfirmasi pada petugas yang ada di Pos Pengamanan dan Pos Pelayanan yang sudah kita siapkan, “ jelasnya.
Tiket KA Habis
Dari jalur kereta api, pada H-3, tiket kereta masih bersisa sekitar 20 persen, namun pada H-2, H-1 atau tanggal 15-16 Juli tiket KA semua jurusan sudah ludes terbeli.
Hal ini disampaikan oleh Manager Cooporate Communication PT KAI Divre 1 Sumut, Rapino Situmorang, Selasa (14/7). Dikatakannya, volume atau kapasitas angkutan ke luar kota, untuk Sribilah tujuan Medan-Rantauprapat dan sebaliknya dalam sehari mencapai 7.076 kursi. Sementara itu, KA Putri Deli Medan-Tanjungbalai mencapai 3.180 kursi dan Sirex tujuan Medan-Siantar mencapai 636 kursi.
“Hari biasanya, untuk Sribilah, hanya tersedia 6.464 kursi. Mulai 10 Juli kemarin, kami menambahkan 5 gerbong untuk mengatasi lonjakan penumpang di libur lebaran kali ini. Nah, khusus kereta Sribilah inilah di tanggal 15 dan 16 sudah habis terbeli, khusunys dari Medan ke Rantauprapat,” sembari mengatakan dalam sehari ada 4 kali KA Medan-Rantauparapat dan 4 kali KA Rantauprapat-Medan.
Rapino memprediksi, kenaikan lonjakan penumpang di masa Lebaran sekitar 5 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 189.165 penumpang menjadi 198.623 penumpang.
“Selama angkutan Lebaran, kami memberikan promo tiket namun jumlah kursi terbatas untuk keberangkatan 7-28 Juli 2015 dengan harga mulai Rp99 ribu untuk kelas eksekutif dan Rp79 ribu untuk kelas bisnis. Pemesanan tiket promo ini dapat dilakukan sejak 25 April sampai 28 Juli,” ujarnya.
Sedangkan dari jalur laut, puncak kedatangan arus mudik lebaran Idul Fitri 1436 H lewat Pelabuhan Belawan, akan terjadi pada hari ini (Rabu,red). Sekitar hampir 3 ribu orang pemudik asal Batam diangkut oleh KM Kelud. Pelni memprediksikan arus mudik tahun ini akan mengalami kenaikan sebesar 5 persen.
“Untuk puncak kedatangan pemudik akan terjadi besok (Rabu), para penumpang diangkut kapal KM Kelud dari pelabuhan Skupang Batam,” ujar Budi Santoso, Kepala PT Pelni Cabang Medan, Selasa (14/7) kemarin.
Sesuai jadwal, setelah menurunkan pemudik pada pagi hari, KM Kelud yang telah memberlakukan penambahan frekuensi pelayaran Belawan-Batam, akan kembali melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Skupang, Batam. Keberangkatan kapal itu untuk kembali mengangkut para pemudik yang
masih tersisa.
Dia menambahkan, yang turun di Pelabuhan Belawan sampai hari ini sudah sekitar 8.000 orang penumpang. “Kita memprediksi kenaikan pada tahun ini sekitar 5 persen. Untuk tiket kapal untuk arus mudik maupun arus balik lebaran masih tersedia,” terang, Budi.(ain/put/rul/ted/rbb)