25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Anak Medan Tewas Masuk Kolong Bus Putra Pelangi

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

PARAPAT, SUMUTPOS.CO – Boy Parulian Siahaan (22) tewas setelah sepeda motor Supra Fit BK 5784 UI, yang dikemudikannya menabrak bodi sebelah kanan bus Putra Pelangi nomor polisi BL 7504 AA, di Jalisum Parapat- Siantar Km 37-38, tepatnya di tikungan di Tanjung Dolok Nagori Sibaganding, Simalungun, Minggu (14/9), sekira pukul 16.30 Wib.

Petang itu warga Jl Tengku Amir Hamzah Medan baru pulang dari gereja di Siantar. Selanjutnya, dia memacu kendaraannya menuju tempat kerjanya di Parapat. Tiba di lokasi kejadian, saat berselisih Boy menabrak bodi bus yang membawa rombongan gerejawi dari Samosir hendak pulang ke Medan. Korban dan sepeda motornya masuk ke dalam kolong bus dan terseret.

Bus berhenti dan sopir bus bernama Iwan (44), warga Aceh Timur melarikan diri dan kini masih diburu polisi. Warga yang melihat kejadian itu berusaha mengevakuasi korban yang berada di bawah truk. Warga sempat kesulitan karena  korban terjepit di kolong bus. Warga bergotong royong untuk menarik sepeda motor dari dalam kolong bus dan korban akhirnya dapat dievakuasi namun sudah tidak bernyawa lagi.

Jasad korban langsung dilarikan ke UGD Rumah Sakit Umum Parapat menunggu dijemput keluarganya dari Medan. Kondisi korban tangan sebelah kanan putus dan luka pada tulang rusuk sampai dada sebelah kanan.

Kernet bus, Angga (20) dan M Niswan (55) tak mengetahui persis kejadian. “Kami tidak tau gimana kejadiannya. Saat itu bus melaju dari Parapat menuju Medan, saya sedang membersihkan toilet, sedangkan Niswan berada di bangku belakang bus. Tiba-tiba bus berhenti begitu diperiksa ternyata bus sudah mengalami kecelakaan. Selanjutnya kami menemui sopir ternyata sudah tidak ada,” kata Angga dan Niswan.

Kanit Lantas Polsek Parapat,  Iptu Hery Sihite didampingi Bripka H Ketaren membenarkan peristiwa lakalantas yang menewaskan seorang pengemudi sepeda motor. Korban sudah dievakuasi ke UGD RSU Parapat dan barang bukti satu unit sepeda motor BK 5784 UI dengan kondisi rusak dan bus Putra Pelangi nopol BL BL 7504 AA, serta kernet Angga dan M Niswan, keduanya warga Aceh.

“Korban tewas ditempat, setelah terseret bus 3 meter dan dari saku celana korban kita temukan uang sejumlah Rp137 ribu dan tas ransel berisi pakaian korban, beras, susu dan roti,” kata Hery.

Menurut Hery, dari hasil keterangan orangtua korban yang dihubungi polisi melalui telepon korban, makanan yang ada di dalam tas ransel korban untuk persediaan makan di tempat kerjanya di bengkel sepeda motor milik marga Nainggolan di Parapat.

Menurut orang tuanya, korban masuk kerja terhitung mulai Senin (15/9) hari ini, namun sebelum sampai di Parapat, korban mengalami kecelakaan dan tewas,” terang Hery. (th/smg)

Jenazah-Ilustrasi
Jenazah-Ilustrasi

PARAPAT, SUMUTPOS.CO – Boy Parulian Siahaan (22) tewas setelah sepeda motor Supra Fit BK 5784 UI, yang dikemudikannya menabrak bodi sebelah kanan bus Putra Pelangi nomor polisi BL 7504 AA, di Jalisum Parapat- Siantar Km 37-38, tepatnya di tikungan di Tanjung Dolok Nagori Sibaganding, Simalungun, Minggu (14/9), sekira pukul 16.30 Wib.

Petang itu warga Jl Tengku Amir Hamzah Medan baru pulang dari gereja di Siantar. Selanjutnya, dia memacu kendaraannya menuju tempat kerjanya di Parapat. Tiba di lokasi kejadian, saat berselisih Boy menabrak bodi bus yang membawa rombongan gerejawi dari Samosir hendak pulang ke Medan. Korban dan sepeda motornya masuk ke dalam kolong bus dan terseret.

Bus berhenti dan sopir bus bernama Iwan (44), warga Aceh Timur melarikan diri dan kini masih diburu polisi. Warga yang melihat kejadian itu berusaha mengevakuasi korban yang berada di bawah truk. Warga sempat kesulitan karena  korban terjepit di kolong bus. Warga bergotong royong untuk menarik sepeda motor dari dalam kolong bus dan korban akhirnya dapat dievakuasi namun sudah tidak bernyawa lagi.

Jasad korban langsung dilarikan ke UGD Rumah Sakit Umum Parapat menunggu dijemput keluarganya dari Medan. Kondisi korban tangan sebelah kanan putus dan luka pada tulang rusuk sampai dada sebelah kanan.

Kernet bus, Angga (20) dan M Niswan (55) tak mengetahui persis kejadian. “Kami tidak tau gimana kejadiannya. Saat itu bus melaju dari Parapat menuju Medan, saya sedang membersihkan toilet, sedangkan Niswan berada di bangku belakang bus. Tiba-tiba bus berhenti begitu diperiksa ternyata bus sudah mengalami kecelakaan. Selanjutnya kami menemui sopir ternyata sudah tidak ada,” kata Angga dan Niswan.

Kanit Lantas Polsek Parapat,  Iptu Hery Sihite didampingi Bripka H Ketaren membenarkan peristiwa lakalantas yang menewaskan seorang pengemudi sepeda motor. Korban sudah dievakuasi ke UGD RSU Parapat dan barang bukti satu unit sepeda motor BK 5784 UI dengan kondisi rusak dan bus Putra Pelangi nopol BL BL 7504 AA, serta kernet Angga dan M Niswan, keduanya warga Aceh.

“Korban tewas ditempat, setelah terseret bus 3 meter dan dari saku celana korban kita temukan uang sejumlah Rp137 ribu dan tas ransel berisi pakaian korban, beras, susu dan roti,” kata Hery.

Menurut Hery, dari hasil keterangan orangtua korban yang dihubungi polisi melalui telepon korban, makanan yang ada di dalam tas ransel korban untuk persediaan makan di tempat kerjanya di bengkel sepeda motor milik marga Nainggolan di Parapat.

Menurut orang tuanya, korban masuk kerja terhitung mulai Senin (15/9) hari ini, namun sebelum sampai di Parapat, korban mengalami kecelakaan dan tewas,” terang Hery. (th/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/