30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

VCO Bisa Sembuhkan Luka Diabetes, juga Untuk Kecantikan

SUMUTPOS.CO – Tanaman kelapa ternyata menyimpan banyak manfaat. Salah satunya VCO (Virgin Coconut Oil) yang dihasilkan dari kelapa.

Selain dapat dimanfaatkan untuk makanan, VCO ini juga dapat membantu menyembuhkan beberapa penyakit, salah satunya diabetes.

“Saya sudah pernah mencobakan kepada konsumen saya yang menderita diabetes basah. Setelah VCO itu dioleskan ke lukanya, luka itu langsung kering,” kata Suryani, MSi, dalam ujian doktor program pascasarjana Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Andalas (Unand), di Ruang Sidang Dekanat FMIPA Unand, kemarin.

Selain berguna untuk obat, kata Suryani, VCO ini juga bermanfaat menunda lapar dan juga bisa digunakan untuk kecantikan. “Bisa digunakan juga untuk pelembab dan membersihkan kulit muka,” terangnya.

VCO merupakan minyak kelapa murni yang diproses tanpa pemanasan melainkan dengan fermentasi secara tradisional dengan memanfaatkan mikroba alami. Proses inilah yang diteliti, dikarenakan santan yang mengandung karbohirdrat dan protein itu ketika difermentasi menghasilkan bakteri asam laktat.

Proses inilah yang diteliti karena santan yang mengandung karbohidrat dan protein itu ketika difermentasi menghasilkan bakteri asam laktat.

Bakteri asam laktat seterusnya menghasilkan asam-asam, terutama asam laktat dan berbagai macam produk fermentasi lainnya, salah satunya bakteriosin.

Bakteriosin itu, lanjut Suryani, mempunyai sifat ajaib yakni dapat membunuh bakteri yang merugikan dengan cara menghancurkan dinding sel bakteri tersebut sehingga bakteri tidak dapat hidup.

Ajaibnya lagi, bakteriosin bisa membedakan bakteri berbahaya dan bakteri yang tidak berbahaya.

“Bakteriosin sangat menolong kita untuk mengawetkan makanan secara alami. Dengan menambahkan bakteriosin, namanya Nissin F, ke dalam produk makanan sebelum dikemas, maka makanan dapat awet. Kemudian bakteriosin dapat membunuh beberapa bakteri jahat yang terdapat dalam saluran pernafasan,” terangnya.

Dalam penelitiannya berjudul “Parsial Purifikasi dan Karakterisasi Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat yang Dihasilkan pada Proses Fermentasi Santan Kelapa Menjadi VCO (Virgin Coconut Oil)”, wanita yang sekarang mengajar di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) ini, mengambil contoh beberapa sampel kelapa.

Tidak saja di daerah dataran tinggi tapi juga dataran rendah. “Dari sejumlah sampel kelapa itu, kualitas kelapa di dataran tinggi lebih bagus VCO-nya,” terangnya.

Pengembangan VCO ini di Sumbar ke depan katanya, akan semakin berpotensi mengingat Sumbar kaya tanaman kelapa. Hasil penelitian ini ke depan dapat membuka peluang produksi. Satu liter VCO dapat dihasilkan dari 15 butir kelapa.

“Seliter itu bisa saya jual Rp 250 ribu. Ada peluang bisnis di sini,” terang dosen Kopertis Wilayah X ini. Melalui penelitian ini, Suryani dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. (bis)

SUMUTPOS.CO – Tanaman kelapa ternyata menyimpan banyak manfaat. Salah satunya VCO (Virgin Coconut Oil) yang dihasilkan dari kelapa.

Selain dapat dimanfaatkan untuk makanan, VCO ini juga dapat membantu menyembuhkan beberapa penyakit, salah satunya diabetes.

“Saya sudah pernah mencobakan kepada konsumen saya yang menderita diabetes basah. Setelah VCO itu dioleskan ke lukanya, luka itu langsung kering,” kata Suryani, MSi, dalam ujian doktor program pascasarjana Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Andalas (Unand), di Ruang Sidang Dekanat FMIPA Unand, kemarin.

Selain berguna untuk obat, kata Suryani, VCO ini juga bermanfaat menunda lapar dan juga bisa digunakan untuk kecantikan. “Bisa digunakan juga untuk pelembab dan membersihkan kulit muka,” terangnya.

VCO merupakan minyak kelapa murni yang diproses tanpa pemanasan melainkan dengan fermentasi secara tradisional dengan memanfaatkan mikroba alami. Proses inilah yang diteliti, dikarenakan santan yang mengandung karbohirdrat dan protein itu ketika difermentasi menghasilkan bakteri asam laktat.

Proses inilah yang diteliti karena santan yang mengandung karbohidrat dan protein itu ketika difermentasi menghasilkan bakteri asam laktat.

Bakteri asam laktat seterusnya menghasilkan asam-asam, terutama asam laktat dan berbagai macam produk fermentasi lainnya, salah satunya bakteriosin.

Bakteriosin itu, lanjut Suryani, mempunyai sifat ajaib yakni dapat membunuh bakteri yang merugikan dengan cara menghancurkan dinding sel bakteri tersebut sehingga bakteri tidak dapat hidup.

Ajaibnya lagi, bakteriosin bisa membedakan bakteri berbahaya dan bakteri yang tidak berbahaya.

“Bakteriosin sangat menolong kita untuk mengawetkan makanan secara alami. Dengan menambahkan bakteriosin, namanya Nissin F, ke dalam produk makanan sebelum dikemas, maka makanan dapat awet. Kemudian bakteriosin dapat membunuh beberapa bakteri jahat yang terdapat dalam saluran pernafasan,” terangnya.

Dalam penelitiannya berjudul “Parsial Purifikasi dan Karakterisasi Bakteriosin dari Bakteri Asam Laktat yang Dihasilkan pada Proses Fermentasi Santan Kelapa Menjadi VCO (Virgin Coconut Oil)”, wanita yang sekarang mengajar di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) ini, mengambil contoh beberapa sampel kelapa.

Tidak saja di daerah dataran tinggi tapi juga dataran rendah. “Dari sejumlah sampel kelapa itu, kualitas kelapa di dataran tinggi lebih bagus VCO-nya,” terangnya.

Pengembangan VCO ini di Sumbar ke depan katanya, akan semakin berpotensi mengingat Sumbar kaya tanaman kelapa. Hasil penelitian ini ke depan dapat membuka peluang produksi. Satu liter VCO dapat dihasilkan dari 15 butir kelapa.

“Seliter itu bisa saya jual Rp 250 ribu. Ada peluang bisnis di sini,” terang dosen Kopertis Wilayah X ini. Melalui penelitian ini, Suryani dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan. (bis)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/