25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kapal Angkut 600 Tabung Gas Kosong Karam di Sungai Labura

LABURA, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 600 tabung kosong gas elpiji 3 kilogram berhamburan di Sungai Desa Sialang Taji, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara. Setelah kapal nelayan digunakan untuk mengangkut tabung gas itu, mengalami kebocoran dan karam.

Peristiwa itu, dibenarkan oleh Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Agustiawan, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (15/11) siang.

Agustiawan, menjelaskan peristiwa kapal pengangkut tabung gas kosong karam terjadi Minggu siang, 13 November 2022, sekitar pukul 11.35 WIB.

“Kapal yang mengangkut Elpiji, kemasan tabung 3 Kg karam. Sehingga kapal tenggelam dan seluruh tabung elpiji dalam keadaan kosong hanyut ke sungai,” jelas Agustiawan.

Agustiawan mengungkapkan kronologi kejadian kapal karam itu, berawal dari Pangkalan gas elpiji 3 Kilogram milik PT Makmur Berkat Jaya Mas akan membawa atau mengangkut ratusan tabung gas kosong dari agen gas elpiji milik Marbun di Desa Sei Apung, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labura.

Namun, saat menuju pelabuhan Desa Sialang Taji, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura mengalami kebocoran pada dinding lambung kapal. Sehingga, kapal tersebut karam dan semua tabung kosong yang berada diatas kapal hanyut terbawa arus sungai.

“Kapal yang membawa sekitar 600 tabung kosong dari Desa Sei Apung menuju Pelabuhan. Yang nantinya akan dimuat ke truk Agen LPG dan mengalami kebocoran pada dinding lambung kapal,” tutur Agustiawan.

Agustiawan mengatakan tabung kosong ini, yang hanyut akibat kapal, karena akan dikembalikan dari agen ke pangkalan.

Agustiawan mengungkapkan bahwa kapal karam tersebut, akibat debit air sungai tinggi karena curah hujan melanda beberapa hari ini, terjadi di Kabupaten Labura. Ia mengatakan tabung kosong ini, yang hanyut akibat kapal karam itu, karena akan dikembalikan dari agen ke pangkalan.

“Curah yang tinggi akibat beberapa anak sungai meluap. Emang dari dulu jalur air untuk pengirimannya. Kalau tadi itu, berisi pastinya tabungannya tidak mengapung. Kalau tabung posisi berisi pasti tenggelam,” jelas Agustiawan.

Agustiawan mengungkapkan seluruh tabung gas yang hanyut sudah berhasil dievakuasi dan kembali dibawa ke pangkalan. Sedangkan, tabung itu milik dari pangkalan atau agen bukan milik PT Pertamina.

Agustiawan mengungkapkan agen dan pangkalan yang dibantu oleh masyarakat sekitar, bekerjasama membentuk tim penyelamat untuk mengumpulkan seluruh tabung kosong yang hanyut terbawa ombak.

“Kalau tabung itu, kita amanah kan agen yang menyediakan. Kalau sama kita, hanya isi ulang saja,” ungkap Agustiawan.

Atas peristiwa ini, Agustiawan memastikan pasokan gas elpiji di Desa Sei Apung dan sekitarnya amannya. Karena dilakukan bantuan pasokan pangkalan lain dari Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labura.

“Sudah dilakukan koordinasi ke Pemda untuk membantu menjembatani pendistribusian LPG ke Desa Sei Apung yang saat ini terkendala banjir. Kebutuhan LPG di Desa Sei Apung untuk saat ini dicover oleh pangkalan lain dari Kecamatan Kualuh Leidong,” kata Agustiawan.(gus/azw)

LABURA, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 600 tabung kosong gas elpiji 3 kilogram berhamburan di Sungai Desa Sialang Taji, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara. Setelah kapal nelayan digunakan untuk mengangkut tabung gas itu, mengalami kebocoran dan karam.

Peristiwa itu, dibenarkan oleh Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Agustiawan, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Senin (15/11) siang.

Agustiawan, menjelaskan peristiwa kapal pengangkut tabung gas kosong karam terjadi Minggu siang, 13 November 2022, sekitar pukul 11.35 WIB.

“Kapal yang mengangkut Elpiji, kemasan tabung 3 Kg karam. Sehingga kapal tenggelam dan seluruh tabung elpiji dalam keadaan kosong hanyut ke sungai,” jelas Agustiawan.

Agustiawan mengungkapkan kronologi kejadian kapal karam itu, berawal dari Pangkalan gas elpiji 3 Kilogram milik PT Makmur Berkat Jaya Mas akan membawa atau mengangkut ratusan tabung gas kosong dari agen gas elpiji milik Marbun di Desa Sei Apung, Kecamatan Kualuh Hilir, Kabupaten Labura.

Namun, saat menuju pelabuhan Desa Sialang Taji, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura mengalami kebocoran pada dinding lambung kapal. Sehingga, kapal tersebut karam dan semua tabung kosong yang berada diatas kapal hanyut terbawa arus sungai.

“Kapal yang membawa sekitar 600 tabung kosong dari Desa Sei Apung menuju Pelabuhan. Yang nantinya akan dimuat ke truk Agen LPG dan mengalami kebocoran pada dinding lambung kapal,” tutur Agustiawan.

Agustiawan mengatakan tabung kosong ini, yang hanyut akibat kapal, karena akan dikembalikan dari agen ke pangkalan.

Agustiawan mengungkapkan bahwa kapal karam tersebut, akibat debit air sungai tinggi karena curah hujan melanda beberapa hari ini, terjadi di Kabupaten Labura. Ia mengatakan tabung kosong ini, yang hanyut akibat kapal karam itu, karena akan dikembalikan dari agen ke pangkalan.

“Curah yang tinggi akibat beberapa anak sungai meluap. Emang dari dulu jalur air untuk pengirimannya. Kalau tadi itu, berisi pastinya tabungannya tidak mengapung. Kalau tabung posisi berisi pasti tenggelam,” jelas Agustiawan.

Agustiawan mengungkapkan seluruh tabung gas yang hanyut sudah berhasil dievakuasi dan kembali dibawa ke pangkalan. Sedangkan, tabung itu milik dari pangkalan atau agen bukan milik PT Pertamina.

Agustiawan mengungkapkan agen dan pangkalan yang dibantu oleh masyarakat sekitar, bekerjasama membentuk tim penyelamat untuk mengumpulkan seluruh tabung kosong yang hanyut terbawa ombak.

“Kalau tabung itu, kita amanah kan agen yang menyediakan. Kalau sama kita, hanya isi ulang saja,” ungkap Agustiawan.

Atas peristiwa ini, Agustiawan memastikan pasokan gas elpiji di Desa Sei Apung dan sekitarnya amannya. Karena dilakukan bantuan pasokan pangkalan lain dari Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labura.

“Sudah dilakukan koordinasi ke Pemda untuk membantu menjembatani pendistribusian LPG ke Desa Sei Apung yang saat ini terkendala banjir. Kebutuhan LPG di Desa Sei Apung untuk saat ini dicover oleh pangkalan lain dari Kecamatan Kualuh Leidong,” kata Agustiawan.(gus/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/