KARO, SUMUTPOS.CO – Sejak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level “siaga” menjadi “awas” akhir November lalu, letusan Gunung Sinabung seolah tak ada hentinya.
Sepanjang Rabu (15/1/2014) saja, tercatat sebanyak 25 kali menyemburkan awan panas dan debu vulkanik di daerah tersebut.
“Lontaran awan panas gunung berapi terbang ke arah barat. Lonatarannya mengalami peningkatan mencapai 4 hingga 5 kilometer. Sebelumnya, hanya mencapai 3 kilometer,” kata Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan, kepada wartawan.
Kabag Humas Pemkab Karo itu juga menekankan, sebagian warga desa yang berada di arah Barat kaki Gunung Sinabung itu, mulai waspada akibat terjadinya erupsi tersebut.
“Masyarakat harus dapat menjaga hal-hal yang tidak diingini akibat letusan gunung berapi,” ujarnya.
Untuk jumlah pengungsi, Jhonson menyebutkan, saat ini tercatat sebanyak 26.174 orang atau 8.161 kepala keluarga (KK).
Puluhan ribu pengungsi tersebut berasal dari 34 desa dan 2 dusun di Kabupaten Karo. [dd/smgc]
KARO, SUMUTPOS.CO – Sejak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi meningkatkan status Gunung Sinabung dari level “siaga” menjadi “awas” akhir November lalu, letusan Gunung Sinabung seolah tak ada hentinya.
Sepanjang Rabu (15/1/2014) saja, tercatat sebanyak 25 kali menyemburkan awan panas dan debu vulkanik di daerah tersebut.
“Lontaran awan panas gunung berapi terbang ke arah barat. Lonatarannya mengalami peningkatan mencapai 4 hingga 5 kilometer. Sebelumnya, hanya mencapai 3 kilometer,” kata Koordinator Media Center Penanggulangan Bencana Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan, kepada wartawan.
Kabag Humas Pemkab Karo itu juga menekankan, sebagian warga desa yang berada di arah Barat kaki Gunung Sinabung itu, mulai waspada akibat terjadinya erupsi tersebut.