32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Hindari Petani dari Beban Biaya yang Tinggi, Karo Diminta Belajar Pertanian ke India

ist/sumut pos
PERTEMUAN: Bupati Karo Terkelin Brahmana saat bertemu Menko Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan di sela-sela kunjungan Presiden RI Joko Widodo di SMK Negeri 1 Balige, Jumat (15/3).

KARO, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia (Menko Kemaritiman RI) Luhut Binsar Panjaitan melakukan upaya pendekatan ke Pemerintah India, untuk memenuhi janjinya sebagai mediator dan memfasilitasi keberangkatan perwakilan kabupaten/kota se-Indonesia.

Tujuannya, guna mengikuti pelatihan Zero Budget Natural Farming (ZBNF) dalam bidang pertanian alami berbiaya nol sesuai Surat Kemenkomaritim nomor : B-51/deputi II/Maritim/III/2019 tertanggal 6 Maret 2019.

Keberangkatan utusan daerah mengikuti pelatihan ZBNF itu, rencananya akan dijadwalkan 18 – 25 Maret 2019 atau selama enam hari berada di Andhra Pradesh India.

Hal itu dikatakan Bupati Karo Terkelin Brahmana SH didampingi Kepala Bappeda Ir Nasib Sianturi Msi, di sela sela kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke SMK Negeri 1 Balige Sumatera Utara, Jumat (15/3).

Menurut Terkelin, Pemkab berterimakasih kepada Kemenkomaritim RI atas dukungan dan kepeduliannya terhadap Kabupaten Karo, yang telah menunjuk sebagai peserta mengikuti pelatihan ZBNF di India. “Dengan terpilihya Kabupaten Karo sebagai perwakilan pelatihan ZNBF sudah tentu kedepan Karo dalam bidang pertanian akan dijadikan wilayah Pilot Project ZNBF.

Hal seperti ini menjadi satu kebanggaan bagi daerah kita, karena tidak semua daerah mendapat kesempatan mengikuti pelatihan ZNBF itu,” kata Terkelin.

Artinya, pengetahuan tata cara menggunakan ZBNF nantinya dapat diandalkan, seperti di India yang sukses dengan program ZBNF bidang pertanian sekaligus meningkatkan kompetensi serta transfer pengetahuan dan teknologi. “Selanjutnya, manfaat ZBNF nantinya, jika diterapkan di daerah kita dapat meningkatkan kualitas produk organik. Sasaran ini ke depan kita implementasikan ke para petani, apalagi Karo saat ini semuanya hampir merata merasakan akibat terdampak pasca Erupsi Gunung Sinabung lahan pertanian kurang produktif,” terang Terkelin.

Sisi lain, ZBNF adalah program yang mengedukasi para petani untuk tidak menggunakan pupuk zat kimia tapi mengedepankan alami dengan cara mengadopsi pendekatan agroecology, ZNBF menghindarkan petani dari beban biaya tinggi akibat penggunaan bahan kimia.

“Paling pokok, menggunakan ZBNF tidak mengganggu kesehatan dan paling menakjubkan penggunaan ZNBF meningkatkan kesehatan petani dan lingkungan. Terbukti sudah terjadi di Pemerintah Andhra Pradesh India, ini latar belakang manfaat ZBNF,” ujar Terkelin. (deo/han)

ist/sumut pos
PERTEMUAN: Bupati Karo Terkelin Brahmana saat bertemu Menko Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan di sela-sela kunjungan Presiden RI Joko Widodo di SMK Negeri 1 Balige, Jumat (15/3).

KARO, SUMUTPOS.CO – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia (Menko Kemaritiman RI) Luhut Binsar Panjaitan melakukan upaya pendekatan ke Pemerintah India, untuk memenuhi janjinya sebagai mediator dan memfasilitasi keberangkatan perwakilan kabupaten/kota se-Indonesia.

Tujuannya, guna mengikuti pelatihan Zero Budget Natural Farming (ZBNF) dalam bidang pertanian alami berbiaya nol sesuai Surat Kemenkomaritim nomor : B-51/deputi II/Maritim/III/2019 tertanggal 6 Maret 2019.

Keberangkatan utusan daerah mengikuti pelatihan ZBNF itu, rencananya akan dijadwalkan 18 – 25 Maret 2019 atau selama enam hari berada di Andhra Pradesh India.

Hal itu dikatakan Bupati Karo Terkelin Brahmana SH didampingi Kepala Bappeda Ir Nasib Sianturi Msi, di sela sela kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke SMK Negeri 1 Balige Sumatera Utara, Jumat (15/3).

Menurut Terkelin, Pemkab berterimakasih kepada Kemenkomaritim RI atas dukungan dan kepeduliannya terhadap Kabupaten Karo, yang telah menunjuk sebagai peserta mengikuti pelatihan ZBNF di India. “Dengan terpilihya Kabupaten Karo sebagai perwakilan pelatihan ZNBF sudah tentu kedepan Karo dalam bidang pertanian akan dijadikan wilayah Pilot Project ZNBF.

Hal seperti ini menjadi satu kebanggaan bagi daerah kita, karena tidak semua daerah mendapat kesempatan mengikuti pelatihan ZNBF itu,” kata Terkelin.

Artinya, pengetahuan tata cara menggunakan ZBNF nantinya dapat diandalkan, seperti di India yang sukses dengan program ZBNF bidang pertanian sekaligus meningkatkan kompetensi serta transfer pengetahuan dan teknologi. “Selanjutnya, manfaat ZBNF nantinya, jika diterapkan di daerah kita dapat meningkatkan kualitas produk organik. Sasaran ini ke depan kita implementasikan ke para petani, apalagi Karo saat ini semuanya hampir merata merasakan akibat terdampak pasca Erupsi Gunung Sinabung lahan pertanian kurang produktif,” terang Terkelin.

Sisi lain, ZBNF adalah program yang mengedukasi para petani untuk tidak menggunakan pupuk zat kimia tapi mengedepankan alami dengan cara mengadopsi pendekatan agroecology, ZNBF menghindarkan petani dari beban biaya tinggi akibat penggunaan bahan kimia.

“Paling pokok, menggunakan ZBNF tidak mengganggu kesehatan dan paling menakjubkan penggunaan ZNBF meningkatkan kesehatan petani dan lingkungan. Terbukti sudah terjadi di Pemerintah Andhra Pradesh India, ini latar belakang manfaat ZBNF,” ujar Terkelin. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/