LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Sejumlah guru honorer di Kemenag Langkat, mengeluhkan belum dicairkannya tunjangan sertifikasi selama 6 bulan. Keluhan para guru honorer itu disampaikan pada reses anggota DPR RI Prof Djohar Arifin di Desa Alur Gadung, Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat, Sabtu(14/3)
“Dimana sangkutnya. Di pusat kah atau memang akal-akalan oknum-oknum di Kemenag Langkat kami, hingga kini tak mengetahuinya. Yang jelas tunjangan sertifikasi seluruh guru honor Kemenag Langkat belum dibayar selama 6 bulan,”ujar beberapa guru honorer kepada Djohar Arifin.
Kepada Djohar Arifin, para guru honorer meminta agar langsung dipertanyakan penyebab keterlambatan pencairan dari Kementerian Agama. “Tolong ya pak, demi hajat hidup kami guru-guru honor ini pak.”kata mereka lagi.
Selain guru honorer, warga khususnya kaum ibu menyampaikan aspirasi mereka tentang minimnya lapangan pekerjaan, dan kurangnya perhatian untuk mengadakan pelatihan serta bantuan untuk pengembangan UMKM di sektor mikro yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebelumnya, kehadiran Djohar Arifin dan rombongan disambut oleh dewan guru siswa siswi dari Yayasan Al Jamilah.
Sekretaris Desa Sungai Mati dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas perhatian Prof Djohar Arifin yang masih ingat dengan rakyat, terutama di Dusun Sungai Mati, Desa Alur Gadung ini. “Mari kita manfaatkan kesempatan ini demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat terutama di Desa Alur Gadung ini,” tuturnya.
Prof Djohar Arifin dalam pertemuan reses tersebut mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan dan kehadiran masyarakat Alur Gadung. “Bagi saya kunjungan ke Alur Gadung ini seperti pulang kampung, karena dulunya orangtua saya pernah tinggal di sini. Makanya pihak keluarga membangun sekolah di sini, agar masyarakat bisa menikmati pendidikan,” ucap pria yang pernah bermain di PSL Langkat dan PSMS Medan ini. (yas/han)
LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Sejumlah guru honorer di Kemenag Langkat, mengeluhkan belum dicairkannya tunjangan sertifikasi selama 6 bulan. Keluhan para guru honorer itu disampaikan pada reses anggota DPR RI Prof Djohar Arifin di Desa Alur Gadung, Kecamatan Sawit Seberang, Kabupaten Langkat, Sabtu(14/3)
“Dimana sangkutnya. Di pusat kah atau memang akal-akalan oknum-oknum di Kemenag Langkat kami, hingga kini tak mengetahuinya. Yang jelas tunjangan sertifikasi seluruh guru honor Kemenag Langkat belum dibayar selama 6 bulan,”ujar beberapa guru honorer kepada Djohar Arifin.
Kepada Djohar Arifin, para guru honorer meminta agar langsung dipertanyakan penyebab keterlambatan pencairan dari Kementerian Agama. “Tolong ya pak, demi hajat hidup kami guru-guru honor ini pak.”kata mereka lagi.
Selain guru honorer, warga khususnya kaum ibu menyampaikan aspirasi mereka tentang minimnya lapangan pekerjaan, dan kurangnya perhatian untuk mengadakan pelatihan serta bantuan untuk pengembangan UMKM di sektor mikro yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebelumnya, kehadiran Djohar Arifin dan rombongan disambut oleh dewan guru siswa siswi dari Yayasan Al Jamilah.
Sekretaris Desa Sungai Mati dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas perhatian Prof Djohar Arifin yang masih ingat dengan rakyat, terutama di Dusun Sungai Mati, Desa Alur Gadung ini. “Mari kita manfaatkan kesempatan ini demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat terutama di Desa Alur Gadung ini,” tuturnya.
Prof Djohar Arifin dalam pertemuan reses tersebut mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan dan kehadiran masyarakat Alur Gadung. “Bagi saya kunjungan ke Alur Gadung ini seperti pulang kampung, karena dulunya orangtua saya pernah tinggal di sini. Makanya pihak keluarga membangun sekolah di sini, agar masyarakat bisa menikmati pendidikan,” ucap pria yang pernah bermain di PSL Langkat dan PSMS Medan ini. (yas/han)