LANGKAT- Konflik di sekitar areal perkebunan PT Harapan Sawit semakin meruncing. Pasca menjebol tanggul yang dibangun perusahaan, warga semakin nekat bertindak anarkis menyerang karyawan dengan menggunakan senjata tajam.
Ketika karyawan berupaya mengeluarkan alat berat (eskavator) yang terbenam tiba-tiba diserang warga.
Junedi alias Edi (37) salah seorang karyawan warga Desa Perlis Kecamatan Brandan Barat-Langkat terpaksa dilarikan ke RSU Pertamina karena menderita luka sabetan senjata tajam pada bagian tangan.
Hal yang sama juga dialami Boni Amin (33), karyawan itu juga mendapat pukulan hingga babak belur. Merasa diperlakukan tidak adil, Hasyim Nur (57) dari PT Harapan Sawit melaporkan peristiwa tersebut secara resmi ke Polres Langkat dan tertuang dalam LP/308/IV/2012/SU/LKT, Sabtu (14/4).
Peristiwa berlangsung, Jumat (13/4), persis di Desa Lubuk Kertang (lahan PT Harapan Sawita) Brandan Barat-Langkat. Saat karyawan mengeluarkan alat berat warga menghadang dengan senjata tajam. Tanpa mampu berbuat apa-apa karyawan diserang membabi buta.
“Satu diantara kelompok itu, mencabut pisau saat menyerang. Selain rahang, bahagian leher saya tergores terkena sabetan pisau ketika mengelak,” jelas Boni Amin.
Sebelumnya warga protes aksi yang dilakukan pihak perusahaan. Tapi saat mereka sedang mencari solusi antar muspida untuk mencari jalan keluar. (jie)