27 C
Medan
Wednesday, February 5, 2025

Inilah Tiga ‘Dosa Besar’ saat Berpidato di Depan Umum

Kesombongan

Eropa tidak menganggap penting skandal seks mantan ketua IMF, Dominique Strauss-Kahn.
Eropa tidak menganggap penting skandal seks mantan ketua IMF, Dominique Strauss-Kahn.

Tidak ada hal yang paling dianggap sebagai kesombongan selain tidak mengetahui hadirin Anda atau mengacu kepada mereka sepatutnya.

Coba Anda bayangkan pesan yang dikirim seorang eksekutif perusahaan yang berbicara pada sebuah pertemuan jarak jauh secara global dengan kata-kata “selamat pagi”, padahal ada bagian dunia yang tidak sedang mengalami pagi hari, kata Joan Detz, penulis pidato internasional dari Pennsylvania dan penulis buku How To Write & Give A Speech.

Janganlah lupa, Anda ingin mempengaruhi hadirin, terapkan cara baru berpikir atau picu pendekatan tertentu. Jika penonton merasa dikesampingkan karena Anda merasa lebih penting, Anda justru mempersulit usaha untuk mempengaruhi orang lain.

Judy Gould, konsultan kesehatan nirlaba di Albi, Prancis dekat Toulouse, teringat seorang pembicara utama dari sebuah universitas bergengsi Amerika yang pandangannya ditolak mentah-mentah karena dia tidak mengenal mentalitas Eropa.

Profesor tersebut dipuji karena pemikiran dinamisnya terkait kepemimpinannya, tetapi dia berulangkali menggunakan latar-belakang yang salah.

Gould mengatakan,”Semua contohnya tentang para politikus Amerika yang terlibat skandal seks. Sebagian besar hadirin tidak memahami apa yang dia bicarakan dan yang benar saja (menggunakan) skandal seks sebagai contoh kepada hadirin warga Eropa?” kata Gould.

“Orang Eropa tidak menganggap penting skandal seks.”

Kesombongan

Eropa tidak menganggap penting skandal seks mantan ketua IMF, Dominique Strauss-Kahn.
Eropa tidak menganggap penting skandal seks mantan ketua IMF, Dominique Strauss-Kahn.

Tidak ada hal yang paling dianggap sebagai kesombongan selain tidak mengetahui hadirin Anda atau mengacu kepada mereka sepatutnya.

Coba Anda bayangkan pesan yang dikirim seorang eksekutif perusahaan yang berbicara pada sebuah pertemuan jarak jauh secara global dengan kata-kata “selamat pagi”, padahal ada bagian dunia yang tidak sedang mengalami pagi hari, kata Joan Detz, penulis pidato internasional dari Pennsylvania dan penulis buku How To Write & Give A Speech.

Janganlah lupa, Anda ingin mempengaruhi hadirin, terapkan cara baru berpikir atau picu pendekatan tertentu. Jika penonton merasa dikesampingkan karena Anda merasa lebih penting, Anda justru mempersulit usaha untuk mempengaruhi orang lain.

Judy Gould, konsultan kesehatan nirlaba di Albi, Prancis dekat Toulouse, teringat seorang pembicara utama dari sebuah universitas bergengsi Amerika yang pandangannya ditolak mentah-mentah karena dia tidak mengenal mentalitas Eropa.

Profesor tersebut dipuji karena pemikiran dinamisnya terkait kepemimpinannya, tetapi dia berulangkali menggunakan latar-belakang yang salah.

Gould mengatakan,”Semua contohnya tentang para politikus Amerika yang terlibat skandal seks. Sebagian besar hadirin tidak memahami apa yang dia bicarakan dan yang benar saja (menggunakan) skandal seks sebagai contoh kepada hadirin warga Eropa?” kata Gould.

“Orang Eropa tidak menganggap penting skandal seks.”

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/