26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tak Dapat Bantuan Sosial Tunai, Belasan Emak-emak Ribut di Kantor Desa

RIBUT: Sebagian dari belasan emak-emak warga Desa Sungai Raya, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi, yang menggeruduk kantor desa mereka, Jumat (15/5), mengeluh di depan wartawan. Emak-emak ini protes, penyaluran BST di desa mereka tak jelas. 
RIBUT: Sebagian dari belasan emak-emak warga Desa Sungai Raya, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi, yang menggeruduk kantor desa mereka, Jumat (15/5), mengeluh di depan wartawan. Emak-emak ini protes, penyaluran BST di desa mereka tak jelas. 

DAIRI, SUMUTPOS.CO – BELASAN ibu-ibu warga Dusun Kuta Delleng, Desa Sungai Raya, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi menggeruduk kantor kepala desa (Kades) mereka, Jumat (15/5). Mereka menuntut kejelasan pembagian dana bantuan pemerintah untuk rakyat miskin terdampak pandemi Covid-19.

Menurut para ibu ini, pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos baru-baru ini di desa mereka tidak merata.

Mereka menuding, Kades Sungai Raya tidak transparan. “Enggak jelas penyaluran BST ini. Pilih-pilih, banyak yang enggak terdaftar. Entah kapan pun pendataannya itu, kami enggak tahu,” seru Ayu Pandiangan, salah satu ibu.

Adu mulut antara ibu-ibu dan petugas pemerintah desa terjadi di dalam kantor desa. Para ibu mencecari petugas dengan pertanyaan, mulai dari kapan proses pendataan BST dilakukan, hingga kriteria warga yang berhak mendapat BST.

Mereka cemburu karena tak dimasukkan ke dalam data warga penerima bantuan. “Kami juga terdampak Corona, kenapa kami enggak dapat,” ujar Marlina Gulö, ibu-ibu lainnya.

Wartawan sempat mendatangi Dusun Kuta Delleng usai kejadian itu. Sejumlah warga yang ditemui pun mengakui bahwa penyaluran BST di desa mereka tidak merata.

“Pernah aku didata, tetapi enggak jelas. Padahal, aku enggak dapat PKH dan BPNT. Enggak tahu lagi mau mengadu ke mana,” ujar Rahman Malau (44).

Warga juga mengeluhkan sikap pemerintah desa mereka, yang kurang menyosialisasikan perihal macam-macam bantuan ini. “Pernah kami bilang sama kades. Katanya, pasti dapat. Namun, sampai sekarang enggak ada,” ujar Jurhanudin Maha (45), warga Kuta Delleng lainnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Sungai Raya, Limson Simbolon mengatakan, pihaknya sudah menjelaskan kepada warga bahwa BST disalurkan oleh Dinas Sosial melalui Kantor Pos. “Sudah kita terangkan bahwa BST itu bukan kita. Pendataan dilakukan oleh TKSK.

Namun, mereka bersikeras ingin mendapat juga,” ujar Limson yang ditemui wertawan an usai menghadapi ibu-ibu yang protes. (tm/bbs/azw)

Menurut Limson, pihaknya sudah maksimal melakukan sosialisasi terkait macam-macam bantuan ini.

“Sosialisasi kita lakukan lewat kadus dan tokoh-tokoh masyarakat. Kita terkendala untuk mengumpulkan orang banyak pada saat pandemi ini,” ujar Limson.

Limson menambahkan, BLT Dana Desa masih belum bisa disalurkan lantaran Dana Desa Sungai Raya belum turun. Walau begitu, lanjut Limson, warga-warga calon penerima BLT Dana Desa sudah selesai didata.

“Jumlah penduduk Desa Sungai Raya ada 460 KK atau 2.966 jiwa. Pendataan BLT sudah selesai kita lakukan, ada sebanyak 140 KK yang bakal menerima.

Sebagai informasi, Dana Desa Sungai Raya tahun ini Rp841 juta lebih,” pungkas Limson. (bbs/azw)

RIBUT: Sebagian dari belasan emak-emak warga Desa Sungai Raya, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi, yang menggeruduk kantor desa mereka, Jumat (15/5), mengeluh di depan wartawan. Emak-emak ini protes, penyaluran BST di desa mereka tak jelas. 
RIBUT: Sebagian dari belasan emak-emak warga Desa Sungai Raya, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi, yang menggeruduk kantor desa mereka, Jumat (15/5), mengeluh di depan wartawan. Emak-emak ini protes, penyaluran BST di desa mereka tak jelas. 

DAIRI, SUMUTPOS.CO – BELASAN ibu-ibu warga Dusun Kuta Delleng, Desa Sungai Raya, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kabupaten Dairi menggeruduk kantor kepala desa (Kades) mereka, Jumat (15/5). Mereka menuntut kejelasan pembagian dana bantuan pemerintah untuk rakyat miskin terdampak pandemi Covid-19.

Menurut para ibu ini, pembagian Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos baru-baru ini di desa mereka tidak merata.

Mereka menuding, Kades Sungai Raya tidak transparan. “Enggak jelas penyaluran BST ini. Pilih-pilih, banyak yang enggak terdaftar. Entah kapan pun pendataannya itu, kami enggak tahu,” seru Ayu Pandiangan, salah satu ibu.

Adu mulut antara ibu-ibu dan petugas pemerintah desa terjadi di dalam kantor desa. Para ibu mencecari petugas dengan pertanyaan, mulai dari kapan proses pendataan BST dilakukan, hingga kriteria warga yang berhak mendapat BST.

Mereka cemburu karena tak dimasukkan ke dalam data warga penerima bantuan. “Kami juga terdampak Corona, kenapa kami enggak dapat,” ujar Marlina Gulö, ibu-ibu lainnya.

Wartawan sempat mendatangi Dusun Kuta Delleng usai kejadian itu. Sejumlah warga yang ditemui pun mengakui bahwa penyaluran BST di desa mereka tidak merata.

“Pernah aku didata, tetapi enggak jelas. Padahal, aku enggak dapat PKH dan BPNT. Enggak tahu lagi mau mengadu ke mana,” ujar Rahman Malau (44).

Warga juga mengeluhkan sikap pemerintah desa mereka, yang kurang menyosialisasikan perihal macam-macam bantuan ini. “Pernah kami bilang sama kades. Katanya, pasti dapat. Namun, sampai sekarang enggak ada,” ujar Jurhanudin Maha (45), warga Kuta Delleng lainnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Sungai Raya, Limson Simbolon mengatakan, pihaknya sudah menjelaskan kepada warga bahwa BST disalurkan oleh Dinas Sosial melalui Kantor Pos. “Sudah kita terangkan bahwa BST itu bukan kita. Pendataan dilakukan oleh TKSK.

Namun, mereka bersikeras ingin mendapat juga,” ujar Limson yang ditemui wertawan an usai menghadapi ibu-ibu yang protes. (tm/bbs/azw)

Menurut Limson, pihaknya sudah maksimal melakukan sosialisasi terkait macam-macam bantuan ini.

“Sosialisasi kita lakukan lewat kadus dan tokoh-tokoh masyarakat. Kita terkendala untuk mengumpulkan orang banyak pada saat pandemi ini,” ujar Limson.

Limson menambahkan, BLT Dana Desa masih belum bisa disalurkan lantaran Dana Desa Sungai Raya belum turun. Walau begitu, lanjut Limson, warga-warga calon penerima BLT Dana Desa sudah selesai didata.

“Jumlah penduduk Desa Sungai Raya ada 460 KK atau 2.966 jiwa. Pendataan BLT sudah selesai kita lakukan, ada sebanyak 140 KK yang bakal menerima.

Sebagai informasi, Dana Desa Sungai Raya tahun ini Rp841 juta lebih,” pungkas Limson. (bbs/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/