25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Wali Kota Binjai Dinilai Cuma Umbar Janji, Masyarakat Kembali Blokir Jalan Umar Baki

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Puluhan masyarakat yang berdomisili di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, kembali melakukan aksi pemblokiran atau menutup akses jalan yang kerap dilintasi puluhan truk bermuatan diduga melebihi tonase, Senin (15/5). Pemblokiran jalan yang dilakukan secara spontan ini, terjadi lantaran ruas jalan tersebut tak kunjung rampung pengerjaan perbaikannya.

Massa membentang spanduk di tengah badan jalan untuk memblokir akses truk yang kerap melintas di daerah tersebut. Selain membentangkan spanduk, massa juga berbaris sejajar berdiri di tengah badan jalan.

“Kami warga Kelurahan Payaroba membuat pemblokiran jalan seperti ini, karena adanya kecelakaan dan abu yang menyelimuti daerah kami,” ungkap perwakilan masyarakat, Agus (43).

Menurut Agus, masyarakat ingin agar Pemko Binjai yang melakukan perbaikan jalan, dapat segera merampungkan prosesnya. Menurut warga, pengerjaan perbaikan pada ruas jalan tersebut terhenti alias gantung. Artinya, perbaikan pada ruas jalan ini tidak diselesaikan hingga tuntas.

“Pihak dari proyek tidak ada aktivitas untuk melanjutkan perbaikan jalan ini. Kami masyarakat berkeinginan agar jalan ini segera cepat diperbaiki dan diselesaikan,” tuturnya.

Akibat penutupan jalan, truk bermuatan diduga melebihi tonase yang bermuatan mulai dari batu, sawit, dan lainnya, berhenti di pinggir jalan. Tak ayal, kemacetan mengular panjang hingga ke Simpang Pertanian Jalan Jenderal Gatot Subroto.

Selama ini, beber masyarakat, dilakukan sistem buka tutup. Pasalnya, 2 ruas akses Jalan Umar Baki belum seutuhnya rampung pengerjaan perbaikan rigid betonnya. Masih satu sisi ruas jalan yang telah diperbaiki rigid beton. Sementara ruas sebelahnya tidak ada pengerjaan perbaikan rigid beton. Karena itu, masyarakat meminta sistem buka tutup jalan agar ditiadakan.

“Jadikan seperti biasa, 2 jalur jalan digunakan,” harap Agus.

Perbaikan yang belum rampung seutuhnya ini juga mengakibatkan kecelakaan. Truk kontainer pernah mengalami kecelakaan tunggal, beberapa waktu lalu. Kecelakaan dimaksud, karena roda belakang truk tidak mampu berjalan pada ruas beton rigid. Alhasil, roda keluar jalur hingga akhirnya oleng dan menimpa satu rumah warga. Beruntung, rumah tersebut tidak berpenghuni.

“Kami minta kejelasan pemerintah, kapan proyek jalan ini selesai. Sebab, terkesan proyek jalan ini terbengkalai, karena sampai saat ini tidak ada pengerjaan apapun,” beber Agus.

Warga juga sudah muak hanya makan janji dan omong kosong belaka.

“Janjinya sampai Lebaran sudah selesai pengerjaan jalan. Tapi, pengerjaan yang mulai dari Agustus 2022 sampai dengan sekarang, belum juga rampung,” katanya lagi.

Aksi blokir jalan yang dilakukan massa juga harus membuat Kapolsek Binjai AKP Antonius Pasta Sitepu, dan Camat Binjai Barat Oscar Ginting, turun ke lokasi. Pejabat di tingkat kecamatan ini, berupaya meredam masyarakat agar kembali membuka akses jalan tersebut.

Sementara itu, Camat Binjai Barat Oscar Ginting, membenarkan adanya blokir yang dilakukan masyarakat.

“Sudah datang pihak PU untuk memberikan penjelasan,” jelasnya.

Aksi blokir yang dilakukan masyarakat bukan terjadi kali ini saja. Mei 2022 lalu, juga dilakukan pemblokiran oleh masyarakat pada ruas jalan tersebut. Bahkan, penutupan akses jalan yang dilakukan masyarakat hingga tengah malam. Singkatnya, massa membubarkan diri setelah datang Sekretaris Daerah Kota Binjai Irwansyah Nasution ke titik penutupan jalan tersebut. (ted/saz)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Puluhan masyarakat yang berdomisili di Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, kembali melakukan aksi pemblokiran atau menutup akses jalan yang kerap dilintasi puluhan truk bermuatan diduga melebihi tonase, Senin (15/5). Pemblokiran jalan yang dilakukan secara spontan ini, terjadi lantaran ruas jalan tersebut tak kunjung rampung pengerjaan perbaikannya.

Massa membentang spanduk di tengah badan jalan untuk memblokir akses truk yang kerap melintas di daerah tersebut. Selain membentangkan spanduk, massa juga berbaris sejajar berdiri di tengah badan jalan.

“Kami warga Kelurahan Payaroba membuat pemblokiran jalan seperti ini, karena adanya kecelakaan dan abu yang menyelimuti daerah kami,” ungkap perwakilan masyarakat, Agus (43).

Menurut Agus, masyarakat ingin agar Pemko Binjai yang melakukan perbaikan jalan, dapat segera merampungkan prosesnya. Menurut warga, pengerjaan perbaikan pada ruas jalan tersebut terhenti alias gantung. Artinya, perbaikan pada ruas jalan ini tidak diselesaikan hingga tuntas.

“Pihak dari proyek tidak ada aktivitas untuk melanjutkan perbaikan jalan ini. Kami masyarakat berkeinginan agar jalan ini segera cepat diperbaiki dan diselesaikan,” tuturnya.

Akibat penutupan jalan, truk bermuatan diduga melebihi tonase yang bermuatan mulai dari batu, sawit, dan lainnya, berhenti di pinggir jalan. Tak ayal, kemacetan mengular panjang hingga ke Simpang Pertanian Jalan Jenderal Gatot Subroto.

Selama ini, beber masyarakat, dilakukan sistem buka tutup. Pasalnya, 2 ruas akses Jalan Umar Baki belum seutuhnya rampung pengerjaan perbaikan rigid betonnya. Masih satu sisi ruas jalan yang telah diperbaiki rigid beton. Sementara ruas sebelahnya tidak ada pengerjaan perbaikan rigid beton. Karena itu, masyarakat meminta sistem buka tutup jalan agar ditiadakan.

“Jadikan seperti biasa, 2 jalur jalan digunakan,” harap Agus.

Perbaikan yang belum rampung seutuhnya ini juga mengakibatkan kecelakaan. Truk kontainer pernah mengalami kecelakaan tunggal, beberapa waktu lalu. Kecelakaan dimaksud, karena roda belakang truk tidak mampu berjalan pada ruas beton rigid. Alhasil, roda keluar jalur hingga akhirnya oleng dan menimpa satu rumah warga. Beruntung, rumah tersebut tidak berpenghuni.

“Kami minta kejelasan pemerintah, kapan proyek jalan ini selesai. Sebab, terkesan proyek jalan ini terbengkalai, karena sampai saat ini tidak ada pengerjaan apapun,” beber Agus.

Warga juga sudah muak hanya makan janji dan omong kosong belaka.

“Janjinya sampai Lebaran sudah selesai pengerjaan jalan. Tapi, pengerjaan yang mulai dari Agustus 2022 sampai dengan sekarang, belum juga rampung,” katanya lagi.

Aksi blokir jalan yang dilakukan massa juga harus membuat Kapolsek Binjai AKP Antonius Pasta Sitepu, dan Camat Binjai Barat Oscar Ginting, turun ke lokasi. Pejabat di tingkat kecamatan ini, berupaya meredam masyarakat agar kembali membuka akses jalan tersebut.

Sementara itu, Camat Binjai Barat Oscar Ginting, membenarkan adanya blokir yang dilakukan masyarakat.

“Sudah datang pihak PU untuk memberikan penjelasan,” jelasnya.

Aksi blokir yang dilakukan masyarakat bukan terjadi kali ini saja. Mei 2022 lalu, juga dilakukan pemblokiran oleh masyarakat pada ruas jalan tersebut. Bahkan, penutupan akses jalan yang dilakukan masyarakat hingga tengah malam. Singkatnya, massa membubarkan diri setelah datang Sekretaris Daerah Kota Binjai Irwansyah Nasution ke titik penutupan jalan tersebut. (ted/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/