32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Diduga Terlambat Ditangani, Janin Ibu Hamil Meninggal di Kandungan

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Diduga terlambat mendapat penanganan, janin yang ada di kandungan Sritega Ginting (24) warga Desa Tigalingga, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, meninggal sebelum dioperasi di Rumah Sakit Umum (RSU) Sidikalang, Selasa (15/6).

TERANGKAN. Egi Pranata Pinem (23) warga Tigalingga, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, suami dari Sritega Ginting (24) saat menerangkan janin yang meninggal dalam kandungan istrinya karena diduga terlambat penanganan medis di RSU Sidikalang, Selasa (15/6).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

Suami Sritega, Egi Pranata Pinem (23) didampingi kerabatnya, Merliana Manik (42) kepada wartawan ditemui di RSU Sidikalang, sangat menyayangkan pelayanan di RSU Sidikalang terhadap pasien bersalin, Sritega Ginting.

Egi Pranata Pinem mengaku, istrinya tidak mendapat pelayanan dari para medis di RSU Sidikalang. Pasalnya, sejak pagi hari pukul 07.00 WIB, mereka sudah tiba di RSU Sidikalang. Namun, pasien tidak dilayani karena urusan administrasi belum selesai.

Egi Pranata menjelaskan kronologis kondisi istrinya, sebelum dibawa ke rumah sakit, sejak malam istrinya sudah merintih kesakitan bahkan ngak bisa tidur. Melihat kondisi istrinya terus kesakitan, ia pun melarikan istrinya ke RSU Sidikalang. Namun terlebih dahulu ke klinik dokter Bonar Sinaga di Kota Sidikalang.

Egi menyebut, istrinya memang sebelumnya rutin 1 kali 2 bulan membawa istrinya cek kehamilan di klinik dokter Bonar. Selanjutnya, pas di klinik petugas medis di klinik menyuruh mereka membawa pasien itu ke rumah sakit, dan dijanjikan operasi melahirkan dilaksanakan pukul 09.00 WIB oleh dokter Bonar.

Setiba di UGD RSU Sidikalang, lanjut Egi dan Merliana, mereka langsung disuruh mengurus administrasi. “Sementara, tindakan terhadap pasien tidak ada, sebut Egi. Kami hanya ditanya, sudah ada reaksi mau melahirkan?, sebut Egi menirukan pertanyaan tenaga medis.

Setelah urusan administrasi beres, pasien ibu hamil baru dibawa dari UGD ke ruang VK.

“Kami tidak sabar lagi melihat kondisinya. Saya marah-marah ke petugas di ruang VK itu. Dan sekitar pukul 12.00 WIB, saudari saya dibawa ke ruang USG. Setelah di USG, mereka menyatakan bahwa janin dalam kandungan Sritega, sudah meninggal,”ungkap Merliana.

Padahal, sambung Egi, sampai di rumah sakit menurut pengakuan istrinya, janin dalam kandunganya masih bergerak. Artinya, janin masih hidup. Tetapi sangat disayangkan, karena terlambat ditangani medis RSU Sidikalang, janin dalam kandungan istrinya menghembuskan napas.

Direktur RSU Sidikalang, dr Sugito Panjaitan didamping dr Mey Sitanggang dikonfirmasi, mengaku tidak tahu terkait kejadian ada janin pasien meninggal dalam kandungan.

Sugito mengaku, sedang mengikuti rapat di Kantor DPRD sejak pagi, belum ada memberitahu terkait itu, katanya. Kami cek dulu ya, nanti kami kabari, sebut Sugito. (rud/han)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Diduga terlambat mendapat penanganan, janin yang ada di kandungan Sritega Ginting (24) warga Desa Tigalingga, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, meninggal sebelum dioperasi di Rumah Sakit Umum (RSU) Sidikalang, Selasa (15/6).

TERANGKAN. Egi Pranata Pinem (23) warga Tigalingga, Kecamatan Tigalingga, Kabupaten Dairi, suami dari Sritega Ginting (24) saat menerangkan janin yang meninggal dalam kandungan istrinya karena diduga terlambat penanganan medis di RSU Sidikalang, Selasa (15/6).RUDY SITANGGANG/SUMUT POS.

Suami Sritega, Egi Pranata Pinem (23) didampingi kerabatnya, Merliana Manik (42) kepada wartawan ditemui di RSU Sidikalang, sangat menyayangkan pelayanan di RSU Sidikalang terhadap pasien bersalin, Sritega Ginting.

Egi Pranata Pinem mengaku, istrinya tidak mendapat pelayanan dari para medis di RSU Sidikalang. Pasalnya, sejak pagi hari pukul 07.00 WIB, mereka sudah tiba di RSU Sidikalang. Namun, pasien tidak dilayani karena urusan administrasi belum selesai.

Egi Pranata menjelaskan kronologis kondisi istrinya, sebelum dibawa ke rumah sakit, sejak malam istrinya sudah merintih kesakitan bahkan ngak bisa tidur. Melihat kondisi istrinya terus kesakitan, ia pun melarikan istrinya ke RSU Sidikalang. Namun terlebih dahulu ke klinik dokter Bonar Sinaga di Kota Sidikalang.

Egi menyebut, istrinya memang sebelumnya rutin 1 kali 2 bulan membawa istrinya cek kehamilan di klinik dokter Bonar. Selanjutnya, pas di klinik petugas medis di klinik menyuruh mereka membawa pasien itu ke rumah sakit, dan dijanjikan operasi melahirkan dilaksanakan pukul 09.00 WIB oleh dokter Bonar.

Setiba di UGD RSU Sidikalang, lanjut Egi dan Merliana, mereka langsung disuruh mengurus administrasi. “Sementara, tindakan terhadap pasien tidak ada, sebut Egi. Kami hanya ditanya, sudah ada reaksi mau melahirkan?, sebut Egi menirukan pertanyaan tenaga medis.

Setelah urusan administrasi beres, pasien ibu hamil baru dibawa dari UGD ke ruang VK.

“Kami tidak sabar lagi melihat kondisinya. Saya marah-marah ke petugas di ruang VK itu. Dan sekitar pukul 12.00 WIB, saudari saya dibawa ke ruang USG. Setelah di USG, mereka menyatakan bahwa janin dalam kandungan Sritega, sudah meninggal,”ungkap Merliana.

Padahal, sambung Egi, sampai di rumah sakit menurut pengakuan istrinya, janin dalam kandunganya masih bergerak. Artinya, janin masih hidup. Tetapi sangat disayangkan, karena terlambat ditangani medis RSU Sidikalang, janin dalam kandungan istrinya menghembuskan napas.

Direktur RSU Sidikalang, dr Sugito Panjaitan didamping dr Mey Sitanggang dikonfirmasi, mengaku tidak tahu terkait kejadian ada janin pasien meninggal dalam kandungan.

Sugito mengaku, sedang mengikuti rapat di Kantor DPRD sejak pagi, belum ada memberitahu terkait itu, katanya. Kami cek dulu ya, nanti kami kabari, sebut Sugito. (rud/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/