29 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Ratusan Pedagang Pasar Tradisional Jalani Rapid Test Seorang Reaktif Covid-19

SAMPAIKAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan imbauan kepada pedagang pasar tradisional agar jangan takut dirapid test. sopian/sumut pos.
SAMPAIKAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan imbauan kepada pedagang pasar tradisional agar jangan takut dirapid test. sopian/sumut pos.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Tebingtinggi bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) dan Anak Tebing Bersatu (Anteb), melakukan pemeriksaan rapid test khusus kepada para pedagang yang berjualan di tiga pasar tradisional yang ada di Kota Tebingtinggi, Rabu (15/7).

Pedagang yang menjalani rapid test di Pasar Sakti, Pasar Kain dan Pasar Gambir Tebingtinggi, terlihat tingkat kesadaran pedagang untuk mengikuti rapid test masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya kios yang tutup saat pelaksanaan uji rapid test.

Terkait banyaknya pedagang yang menutup kiosnya saat pemeriksaan rapid test, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan selaku Ketua Tim GTPP Covid-19 ketika meninjau kegiatan menegaskan perlu edukasi lebih lanjut kepada para pedagang bahwa rapid test ini bukan sesuatu hal yang menakutkan.

“Rapid test ini bukan memvonis orang terkena virus corona, tetapi untuk mendeteksi penyebaran virus corona di Tebingtinggi dan memutuskan mata rantai tersebut agar kita mengetahui pemetaannya,” kata Umar Zunaidi.

Umar menjelaskan, oleh karena itu, dia minta nanti kepada Dinas Perdagangan untuk meminta para pedagang agar mengikuti protokol kesehatan dan pengecekan kesehatan dengan rapid test.

“Kita mengharapkan masyarakat terutama pedagang mau mengerti dan kita himbau agar memasang tirai plastik serta tampan sebagai tempat penyerahan uang sehingga tidak ada kontak langsung antara penjual dan pembeli,” pinta Umar.

Menurut Umar, tingkat animo pedagang untuk mengikuti pemeriksaan rapid test masih sekitar 40 persen dan sisanya perlu diaktifkan untuk mengikuti pemeriksaan selanjutnya. Itulah perlunya edukasi kepada pedagang bahwa rapid test ini bukanlah sesuatu yang mencemaskan atau mengkhawatirkan.

“Bila ada pedagang yang menolak pemeriksaan rapid test saya dengan tegas akan meminta semacam sanksi jika ternyata dia positif terkena virus corona maka yang bersangkutan harus bertanggungjawan terhadap tindakannya,” bilangnya.

Dijelaskannya, barangkali nanti dalam satu toko ada yang tidak mau di rapid test, mungkin bisa saja tokonya nanti untuk sementara kita tutup dulu karena tidak mau dilakukan pemeriksaan.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi selaku jubir Gustu Covid dr Nanang Fitra Aulia melaporkan bahwa pihaknya telah melakukan uji rapid test kepada sekitar 300 pedagang di tiga pasar tradisional. Dari hasil pemeriksaan uji cepat rapid test yang dilakukan, seorang pedagang dinyatakan reaktif dan sisanya nonreaktif.

“Terhadap salah seorang pedagang yang reaktif telah kita lakukan pemeriksaan lanjutan dengan swab test. Selama menunggu hasil pemeriksaan swab, terhadap yang bersangkutan kami sarankan untuk sementara menutup tokonya,” kata dr Nanang Fitra.

Pemeriksaan rapid test terhadap pedagang di Pasar Sakti, Pasar Kain dan Pasar Gambir turut dihadiri Kadis Deperindag Gul Bahri Siregar, Kadis Kominfo Dedi P Siagian, Kasatpol PP M Guntur Harahap, Danramil 13 Kapten Boediono.

Terlihat personel Koramil, Polres dan Satpol PP setempat turut mendukung kegiatan dengan menjemput para pedagang dari kiosnya dan memberikan edukasi pentingnya mengikuti uji rapid test bagi kesehatan. (ian/azw)

SAMPAIKAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan imbauan kepada pedagang pasar tradisional agar jangan takut dirapid test. sopian/sumut pos.
SAMPAIKAN: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menyampaikan imbauan kepada pedagang pasar tradisional agar jangan takut dirapid test. sopian/sumut pos.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Tebingtinggi bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) dan Anak Tebing Bersatu (Anteb), melakukan pemeriksaan rapid test khusus kepada para pedagang yang berjualan di tiga pasar tradisional yang ada di Kota Tebingtinggi, Rabu (15/7).

Pedagang yang menjalani rapid test di Pasar Sakti, Pasar Kain dan Pasar Gambir Tebingtinggi, terlihat tingkat kesadaran pedagang untuk mengikuti rapid test masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya kios yang tutup saat pelaksanaan uji rapid test.

Terkait banyaknya pedagang yang menutup kiosnya saat pemeriksaan rapid test, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan selaku Ketua Tim GTPP Covid-19 ketika meninjau kegiatan menegaskan perlu edukasi lebih lanjut kepada para pedagang bahwa rapid test ini bukan sesuatu hal yang menakutkan.

“Rapid test ini bukan memvonis orang terkena virus corona, tetapi untuk mendeteksi penyebaran virus corona di Tebingtinggi dan memutuskan mata rantai tersebut agar kita mengetahui pemetaannya,” kata Umar Zunaidi.

Umar menjelaskan, oleh karena itu, dia minta nanti kepada Dinas Perdagangan untuk meminta para pedagang agar mengikuti protokol kesehatan dan pengecekan kesehatan dengan rapid test.

“Kita mengharapkan masyarakat terutama pedagang mau mengerti dan kita himbau agar memasang tirai plastik serta tampan sebagai tempat penyerahan uang sehingga tidak ada kontak langsung antara penjual dan pembeli,” pinta Umar.

Menurut Umar, tingkat animo pedagang untuk mengikuti pemeriksaan rapid test masih sekitar 40 persen dan sisanya perlu diaktifkan untuk mengikuti pemeriksaan selanjutnya. Itulah perlunya edukasi kepada pedagang bahwa rapid test ini bukanlah sesuatu yang mencemaskan atau mengkhawatirkan.

“Bila ada pedagang yang menolak pemeriksaan rapid test saya dengan tegas akan meminta semacam sanksi jika ternyata dia positif terkena virus corona maka yang bersangkutan harus bertanggungjawan terhadap tindakannya,” bilangnya.

Dijelaskannya, barangkali nanti dalam satu toko ada yang tidak mau di rapid test, mungkin bisa saja tokonya nanti untuk sementara kita tutup dulu karena tidak mau dilakukan pemeriksaan.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi selaku jubir Gustu Covid dr Nanang Fitra Aulia melaporkan bahwa pihaknya telah melakukan uji rapid test kepada sekitar 300 pedagang di tiga pasar tradisional. Dari hasil pemeriksaan uji cepat rapid test yang dilakukan, seorang pedagang dinyatakan reaktif dan sisanya nonreaktif.

“Terhadap salah seorang pedagang yang reaktif telah kita lakukan pemeriksaan lanjutan dengan swab test. Selama menunggu hasil pemeriksaan swab, terhadap yang bersangkutan kami sarankan untuk sementara menutup tokonya,” kata dr Nanang Fitra.

Pemeriksaan rapid test terhadap pedagang di Pasar Sakti, Pasar Kain dan Pasar Gambir turut dihadiri Kadis Deperindag Gul Bahri Siregar, Kadis Kominfo Dedi P Siagian, Kasatpol PP M Guntur Harahap, Danramil 13 Kapten Boediono.

Terlihat personel Koramil, Polres dan Satpol PP setempat turut mendukung kegiatan dengan menjemput para pedagang dari kiosnya dan memberikan edukasi pentingnya mengikuti uji rapid test bagi kesehatan. (ian/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/