
Sejumlah relawan Lion bersama petugas BNPB Sumut membagikan masker kepada pengendara di Jalan Balaikota Medan, Kamis (9/10). Pembagian masker tersebut sebagai antisipasi penyakit ISPA akibat debu vulkanik gunung Sinabung yang telah sampai di Kota Medan.
KARO, SUMUTPOS.CO – Debu vulkanik yang dimuntahkan Sinabung sejak beberapa hari terakhir membuat ratusan warga terinfeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Hingga kemarin, data di Dinas Kesehatan Karo menyebutkan 600 warga terserang Ispa.
Selain Ispa, gangguan iritasi mata juga menjadi bagian penyakit yang kini menyerang warga. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, dr Jansen Perangin–angin ketika dikonfirmasi di ruangannya, Rabu (15/10) menyebutkan, sampai saat ini jumlah warga yang terserang ISPA dan iritasi mata lebih kurang 600 jiwa yang tersebar di beberapa Kecamatan diantaranya, Berastagi, Merdeka, Naman Teran, dan Payung.
“Dari 600 jiwa itu yang terinfeksi semua golongan usia. Namun untuk bayi persentasenya hanya 1 persen dan belum ada yang sampai dirawat inap. Dinas Kesehatan Kabupaten Karo sejak awal terjadinya hujan debu vulkanik langsung berkoordinasi dengan para camat yang daerahnya kena imbas untuk membagikan masker dan obat tetes mata ke desa–desa di Kecamatan Munte, Payung, Tigabinanga, Juhar,” imbunya.
Dikatakannya, pihaknya tetap memberikan pelayanan selam 24 jam untuk tiap–tiap kecamatan di puskesmas masing–masing.
“Kita tetap memantau kesehatan masyarakat di lapangan. Selain itu kita juga sudah meminta bantuan kepada pemerintah propinsi dan pusat untuk lebih memaksimalkan pelayanana kesehatan untuk mengecek kadar udara dan sumber-sumber air bersih, namun hasilnya belum keluar,” papar Jansen.
Pantauan di lapangan, masih banyak masyarakat di daerah–daerah yang terkena dampak debu vulkanik belum mendapat bantuan masker maupun obat tetes mata sehingga rentan terserang penyakit.
Seperti di Kecamatan Payung dan Munte, warga hanya menggunakan masker seadanya dengan menggunakan kain–kain bekas untuk melindungi saluran pernafasan dan mata dari debu vulkanik. “Sampai sekarang belum ada bantuan masker yang kami terima. Ya untuk mengurangi ketebalan debu terutama di aspal, warga secara bergotong royong menyiramnya. Memang sudah ada juga sebagian masyarakat yang mengalami gejala–gejala ISPA,” ungkapnya.(riz/smg)