26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Disuntik Obat Kejang, Balita ’Tidur Selamanya’

Nenek Febriansyah yang biasa di sapa Ompung Bona (55) saat berada di RS juga mengaku mendengar ucapan dokter yang menyatakan bahwa nantinya jangan heran dengan reaksi obat. Sebab obatnya akan membuat si anak tertidur pulas. “Iya saya juga dengar ucapan dokter itu, katanya jangan heran kalau sudah minum obat, anak ini akan tertidur,” ujar Ompung Bona.

Dokter spesialis anak dr Windiya saat dikonfirmasi via selulernya mengatakan ia hanya memberi obat anti kejang-kejang kepada Febriansyah. Lalu apa penyebab kematian Febriansyah? Ditanya begitu, dr Windiya mengaku tidak bisa menjelaskannya melalui telepon, ia pun menyarankan ditemui di RSUD Paluta.

“Saya hanya memberi obat anti kejang-kejang saja, untuk lebih jelasnya, datang saja ke RS, biar bisa kita jelaskan,” pungkasnya.

Pantauan di rumah duka, Desa Hutapuli, Kec. Halongonan, Rabu (15/10), orangtua almarhum Febriansyah terlihat masih syok dan belum bisa melupakan peristiwa itu. Ia berharap kejadian yang dialaminya, kedepannya tidak terjadi kepada orang lain. Jamal pun mengaku sangat kecewa dengan pelayanan RS yang tidak pro rakyat kecil dan bahkan dalam memberikan pelayanan, pihak RS pun terkesan tebang pilih.

“Kalau yang kaya, cepat kali dilayani, kenapa orang susah seperti kami malah tidak mendapatkan pelayanan yang baik,” tutupnya.(smg/deo)

Nenek Febriansyah yang biasa di sapa Ompung Bona (55) saat berada di RS juga mengaku mendengar ucapan dokter yang menyatakan bahwa nantinya jangan heran dengan reaksi obat. Sebab obatnya akan membuat si anak tertidur pulas. “Iya saya juga dengar ucapan dokter itu, katanya jangan heran kalau sudah minum obat, anak ini akan tertidur,” ujar Ompung Bona.

Dokter spesialis anak dr Windiya saat dikonfirmasi via selulernya mengatakan ia hanya memberi obat anti kejang-kejang kepada Febriansyah. Lalu apa penyebab kematian Febriansyah? Ditanya begitu, dr Windiya mengaku tidak bisa menjelaskannya melalui telepon, ia pun menyarankan ditemui di RSUD Paluta.

“Saya hanya memberi obat anti kejang-kejang saja, untuk lebih jelasnya, datang saja ke RS, biar bisa kita jelaskan,” pungkasnya.

Pantauan di rumah duka, Desa Hutapuli, Kec. Halongonan, Rabu (15/10), orangtua almarhum Febriansyah terlihat masih syok dan belum bisa melupakan peristiwa itu. Ia berharap kejadian yang dialaminya, kedepannya tidak terjadi kepada orang lain. Jamal pun mengaku sangat kecewa dengan pelayanan RS yang tidak pro rakyat kecil dan bahkan dalam memberikan pelayanan, pihak RS pun terkesan tebang pilih.

“Kalau yang kaya, cepat kali dilayani, kenapa orang susah seperti kami malah tidak mendapatkan pelayanan yang baik,” tutupnya.(smg/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/