DAIRI, SUMUTPOS.CO – Badan jalan penghubung antara Desa Pardomuan dengan Desa Lae Luhung, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi longsor. Akibatnya, kenderaan roda empat tidak bisa melintas.
Bencana alam itu terjadi pada Selasa (15/11) dinihari, saat daerah itu diguyur hujan lebat berkepanjangan. Ratusan anak sekolah menengah pertama (SMP) dari Desa Lae Luhung dan Lae Itam, terpaksa berjalan kaki ke SMP berlokasi di Desa Pardomuan karena mobil tidak bisa menjangkau perkampungan pasca badan jalan longsor.
Separuh badan jalan longsor ke sungai dibawah bahu badan jalan. Longsoran persis dekat jembatan sungai Lae Bah-Bah. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dairi, Masaraya Berutu dikonfirmasi, Selasa (15/11) membenarkan bencana alam badan jalan longsor dimaksud.
Masaraya menyebut, tim BPBD dan instansi terkait lainya sudah meninjau lokasi badan jalan longsor. Menurutnya, jalan rusak itu akan segera ditangani tangani dan sekarang sudah proses survei.
Ia menyebut, melihat kondisi kerusakan badan jalan, pihaknya akan melakukan pergeseran trase jalan, mengingat longsoran terlalu dalam karena dibawahnya pas sungai Lae Bah-Bah sehingga butuh kajian instansi tehnik/Dinas PUTR.
“Tetapi, untuk penanganan dini kita akan segera menurunkan alat berat BPBD ke lokasi. Hanya saja, lanjut Masaraya, sekarang cuaca lagi ekstrim sehingga banyak kejadian bencana tanah longsor,” ucapnya.
Sekarangpun, lanjut Masaraya, alat berat sedang bekerja di Kecamatan Parbuluan. “Besok alat berat akan kita geser untuk penanganan jalan longsor yang ada di Kecamatan Siempat Nempu Hilir tersebut,” ujar Masaraya.
Masyarakat diharap bersabar jika ada daerah mereka ada bencana longsor, karena alat berat BPBD hanya satu unit. Itu selama ini kita gunakan melakukan penanganan darurat/dini sebelum ditangani PUTR.(rud/han)