25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Jalan ke Kuta Gerat Rusak Parah

no picture

KARO, SUMUTPOS.CO – Salah satu persoalan yang kerap dikeluhkan warga di Kabupaten Karo, adalah infrastruktur jalan. Akses jalan yang baik, mulus, diinginkan warga sebagai penunjang kegiatan ekonomi, terutama hilir-mudik hasil pertanian warga di Kabupaten Karo.

Di Desa Kuta Gerat, Kecamatan Tigabinanga, warga mengeluhkan kondisi jalan desa mereka yang sulit dilalui. Kepada wartawan, sejumlah warga Desa Kuta Gerat, Senin (4/3) mengeluhkan rusaknya jalan ke desa mereka.

Dampaknya, menyulitkan warga untuk membawa hasil pertanian mereka, seperti jeruk dan jagung ke pasar Ibukota Kecamatan Tigabinanga, dan Kabanjahe.

“Kerusakan mulai dari simpang Desa Limang hingga ke Desa Kuta Gerat, pernah diaspal beberapa tahun lalu. Sekarang kondisinya sudah rusak parah diakibatkan saluran drainase jalan yang tidak ada,” kata warga Tomas Kembaren bersama Teger Kembar Bangun, dan Annaria.

Desa Kuta Gerat dikenal sebagai desa penghasil jeruk dan jagung. Warga kini mengalami kesulitan untuk membawa hasil pertanian itu ke Pasar Tigabinanga dan Kabanjahe. “Kondisi jalan yang rusak parah ini menyebabkan warga kesulitan membawa hasil bumi ke Pasar Tigabinanga, atau Kabanjahe. Padahal, desa ini termasuk salah satu penghasil jeruk dan jagung di Kecamatan Tigabinanga,” ujar Tomas dan diaminkan warga lainnya.

Warga sudah berupaya secara swadaya untuk memperbaiki kondisi jalan, dengan cara bergotongroyong. Kondisi jalan yang rusak parah, upaya perbaikan yang dilakukan warga tidak maksimal. Masyarakat Desa Kuta Gerat berharap Pemerintah Kabupaten Karo memberikan perhatian dan memperbaiki kondisi jalan Desa Kuta Gerat.

Kepala Desa Kuta Gerat, Darwin Sebayang membenarkan keluhan warga terhadap kondisi jalan desa. “Kerusakan jalan tersebut sudah terjadi puluhan tahun tidak ada perbaikan.Padahal setiap kegiatan Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) Desa dan Kecamatan selalu menjadi usulan prioritas. Namun belum ada realisasinya,” kata Darwin. (deo/han)

no picture

KARO, SUMUTPOS.CO – Salah satu persoalan yang kerap dikeluhkan warga di Kabupaten Karo, adalah infrastruktur jalan. Akses jalan yang baik, mulus, diinginkan warga sebagai penunjang kegiatan ekonomi, terutama hilir-mudik hasil pertanian warga di Kabupaten Karo.

Di Desa Kuta Gerat, Kecamatan Tigabinanga, warga mengeluhkan kondisi jalan desa mereka yang sulit dilalui. Kepada wartawan, sejumlah warga Desa Kuta Gerat, Senin (4/3) mengeluhkan rusaknya jalan ke desa mereka.

Dampaknya, menyulitkan warga untuk membawa hasil pertanian mereka, seperti jeruk dan jagung ke pasar Ibukota Kecamatan Tigabinanga, dan Kabanjahe.

“Kerusakan mulai dari simpang Desa Limang hingga ke Desa Kuta Gerat, pernah diaspal beberapa tahun lalu. Sekarang kondisinya sudah rusak parah diakibatkan saluran drainase jalan yang tidak ada,” kata warga Tomas Kembaren bersama Teger Kembar Bangun, dan Annaria.

Desa Kuta Gerat dikenal sebagai desa penghasil jeruk dan jagung. Warga kini mengalami kesulitan untuk membawa hasil pertanian itu ke Pasar Tigabinanga dan Kabanjahe. “Kondisi jalan yang rusak parah ini menyebabkan warga kesulitan membawa hasil bumi ke Pasar Tigabinanga, atau Kabanjahe. Padahal, desa ini termasuk salah satu penghasil jeruk dan jagung di Kecamatan Tigabinanga,” ujar Tomas dan diaminkan warga lainnya.

Warga sudah berupaya secara swadaya untuk memperbaiki kondisi jalan, dengan cara bergotongroyong. Kondisi jalan yang rusak parah, upaya perbaikan yang dilakukan warga tidak maksimal. Masyarakat Desa Kuta Gerat berharap Pemerintah Kabupaten Karo memberikan perhatian dan memperbaiki kondisi jalan Desa Kuta Gerat.

Kepala Desa Kuta Gerat, Darwin Sebayang membenarkan keluhan warga terhadap kondisi jalan desa. “Kerusakan jalan tersebut sudah terjadi puluhan tahun tidak ada perbaikan.Padahal setiap kegiatan Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan) Desa dan Kecamatan selalu menjadi usulan prioritas. Namun belum ada realisasinya,” kata Darwin. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/