31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Pemko Binjai dan Tim MGMP Diduga Palsukan Buku LKS

Dibuat Pakai Anggaran BOS

BINJAI- Pemerintah Kota (Pemko) Binjai dan Tim Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), diduga memalsukan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat. Hal itu terungkap, setelah beredarnya buku LKS dengan penerbit Adi Perkasa, yang dirubah atas nama penulis Pemko Binjai dan MGMP.

Menurut sejumlah Kepala Sekolah (Kasek) SMP di Kota Binjai, Kamis (16/2), menyebutkan, buku LKS yang diduga telah dipalsukan oleh Pemko Binjai dan MGMP itu, dibuat menggunakan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2012.

“Kami heran, buku LKS yang diterbitkan PT Adi Prakasa, yang berkantor di Taman Pondok Legi III Blok W-2 Pepelegi Waru Sidoarjo Jawa Timur itu, memiliki isi yang sama dengan LKS yang dibuat oleh Pemko Binjai dan MGMP. Hanya saja, cover buku LKS itu sudah diganti. Bahkan, penulis yang dicantumkan sudah atas nama Pemko Binjai dan MGMP,” beber seorang Kasek yang minta namanya tak disebutkan.

Sedikitnya, kata Kasek tersebut, buku LKS yang dipalsukan mencapai 6 buah. Bahkan, buku LKS itu sudah beredar luas di tingkat pelajar SMP sederajat untuk semester genap. “Anehnya, buku asli tidak ada beredar, yang beredar hanya buku LKS dengan penulis Pemko dan MGMP,” ungkap Kasek itu lagi.
Ironisnnya, sambung dia, buku yang disebar luaskan kepada pelajar, diwajibkan untuk dibayar oleh setiap siswa/i dengan harga perbukunnya berkisara Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per buku. “Seharusnya dana BOS itukan diperuntukan untuk sekolah dan siswa/i. Tapi, buku LKS yang dibuat dari anggaran BOS itu malah dijual ke pelajar,” ucapnya.

Menyikapi masalah ini, Gani, selaku ketua MGMP Kota Binjai, saat dikonfirmasi via selulernya terkait masalah ini mengakui, kalau mereka ada membuat buku LKS. “Iya, tapi bukunya sudah berdedarkan?,” ujar Gani.

Namun, ketika ditanya soal dugaan pemalsuan yang dilakukan Pemko Binjai dan pihaknya, Gani langsung mengaku tidak mengetahuinya. “Kalau itu saya tidak tahu. Tidak dengar pak, suaranya kok putus-putus,” kata Gani sembari mematikan selulernya.
Kadis Pendidikan Kota Binjai Drs H Anang Wibowo juga mengaku tidak tahu.

menyatakan, tidak mengetahui masalah peredaran buku LKS tersebut. “Saya tidak tahu soal buku LKS yang beredar di sekolah SMP Negeri itu. Untuk lebih memperjelas masalah ini, saya akan segera memanggil Tim MGMP,” kata Anang singkat.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Binjai, Iqbal Pulungan, ketika ditannya mengenai masalah ini, juga memiliki jawaban yang sama. Bahkan, ia sangat terkejut setelah mendapat kabar tentang persoalan ini. “Saya belum tahu masalah itu. Kalau begitu, dalam waktu dekat kita akan memanggil Kadis Pendidikan dan Tim MGMP agar mengetahui pasti bagai mana sebenarnya penerbutan buku itu,” ujar Iqbal. (dan)

Dibuat Pakai Anggaran BOS

BINJAI- Pemerintah Kota (Pemko) Binjai dan Tim Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), diduga memalsukan buku Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat. Hal itu terungkap, setelah beredarnya buku LKS dengan penerbit Adi Perkasa, yang dirubah atas nama penulis Pemko Binjai dan MGMP.

Menurut sejumlah Kepala Sekolah (Kasek) SMP di Kota Binjai, Kamis (16/2), menyebutkan, buku LKS yang diduga telah dipalsukan oleh Pemko Binjai dan MGMP itu, dibuat menggunakan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2012.

“Kami heran, buku LKS yang diterbitkan PT Adi Prakasa, yang berkantor di Taman Pondok Legi III Blok W-2 Pepelegi Waru Sidoarjo Jawa Timur itu, memiliki isi yang sama dengan LKS yang dibuat oleh Pemko Binjai dan MGMP. Hanya saja, cover buku LKS itu sudah diganti. Bahkan, penulis yang dicantumkan sudah atas nama Pemko Binjai dan MGMP,” beber seorang Kasek yang minta namanya tak disebutkan.

Sedikitnya, kata Kasek tersebut, buku LKS yang dipalsukan mencapai 6 buah. Bahkan, buku LKS itu sudah beredar luas di tingkat pelajar SMP sederajat untuk semester genap. “Anehnya, buku asli tidak ada beredar, yang beredar hanya buku LKS dengan penulis Pemko dan MGMP,” ungkap Kasek itu lagi.
Ironisnnya, sambung dia, buku yang disebar luaskan kepada pelajar, diwajibkan untuk dibayar oleh setiap siswa/i dengan harga perbukunnya berkisara Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per buku. “Seharusnya dana BOS itukan diperuntukan untuk sekolah dan siswa/i. Tapi, buku LKS yang dibuat dari anggaran BOS itu malah dijual ke pelajar,” ucapnya.

Menyikapi masalah ini, Gani, selaku ketua MGMP Kota Binjai, saat dikonfirmasi via selulernya terkait masalah ini mengakui, kalau mereka ada membuat buku LKS. “Iya, tapi bukunya sudah berdedarkan?,” ujar Gani.

Namun, ketika ditanya soal dugaan pemalsuan yang dilakukan Pemko Binjai dan pihaknya, Gani langsung mengaku tidak mengetahuinya. “Kalau itu saya tidak tahu. Tidak dengar pak, suaranya kok putus-putus,” kata Gani sembari mematikan selulernya.
Kadis Pendidikan Kota Binjai Drs H Anang Wibowo juga mengaku tidak tahu.

menyatakan, tidak mengetahui masalah peredaran buku LKS tersebut. “Saya tidak tahu soal buku LKS yang beredar di sekolah SMP Negeri itu. Untuk lebih memperjelas masalah ini, saya akan segera memanggil Tim MGMP,” kata Anang singkat.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Binjai, Iqbal Pulungan, ketika ditannya mengenai masalah ini, juga memiliki jawaban yang sama. Bahkan, ia sangat terkejut setelah mendapat kabar tentang persoalan ini. “Saya belum tahu masalah itu. Kalau begitu, dalam waktu dekat kita akan memanggil Kadis Pendidikan dan Tim MGMP agar mengetahui pasti bagai mana sebenarnya penerbutan buku itu,” ujar Iqbal. (dan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/