KARO- Tingginya curah hujan beberapa hari belakangan di kawasan Kabupaten Dairi, menyebabkan meluapnya Sungai Lau Jandi, Kecamatan Juhar, Rabu (26/3) jelang sore. Akibat peristiwa ini jembatan yang menghubungkan Desa Jandi dengan ibu kota Kecamatan Juhar hanyut terbawa arus.
Kapolres Tanah Karo, AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko SH MH, melalui telepon selularnya, mengatakan peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Hanya saja, dua unit rumah mengalami rusak ringan.
“Luapan air Lau Jandi tadi siang diperkirakan merupakan kiriman dari Kabupaten Dairi yang bersebelahan dengan Kabupaten Karo. Tinggi air ditaksir mencapai lima meter dari kondisi normal. Tetapi saat ini sudah surut,” papar Agung.
Menurut Agung, hingga kemarin malam pihaknya masih terus berjaga-jaga di sekitar lokasi kejadian, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, Agung menghimbau masyarakat agar tetap waspada, saling bahu-membahu, dan senantiasa menjaga Kamtibmas di desa mereka.
Sementara itu, Camat Juhar Ir Rena Sembiring, melalui telepon genggamnya menjelaskan, untuk sementara 180 kepala keluarga (KK) di Desa Jandi terisolir dengan daerah lain akibat terputusnya jembatan sepanjang 9 meter dengan lebar 3 meter itu.
“Tahun lalu jembatan itu juga di terjang banjir. Namun setengah dari badan jembatan masih dapat dipergunakan. Sudah kita usulkan sebelumnya guna perbaikan di APBD dan dana bencana alam, tetapi belum tertampung. Namun hari ini separuh dari sisa jembatan sebelumnya, kembali diterjang banjir,” terang Rena.
Meski banjir kemarin merusak jembatan, namun tidak merusak areal pertanian warga, karena alur sungai Lau Jandi, letaknya jauh dari peladangan/persawahan warga yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
Masih menurut Camat, untuk mengatasi permasalahan transportasi pasca banjir, pihaknya segera berkoordinasi dengan Dinas PU Kabupaten Karo untuk membuat jembatan darurat.(wan)