28.4 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Di Tangan JR Saragih, PAD Simalungun Meningkat

Tonggo Sibarani/Metro Siantar
LIHAT MAKET: Bupati Simalungun JR Saragih bersama Kepala Bappeda Kabupaten Simalungun melihat maket perencanaan pembangunan Kabupaten Simalungun, belum lama ini.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Dengan semangat baru Sumatera Utara, Bupati Simalungun JR Saragih terus membenahi Kabupaten Simalungun dari segala sektor. Di tangan JR Saragih, pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Simalungun terus meningkat setiap tahun.

Berdsarkan data yang diperoleh, PAD Kabupaten Simalungun pada tahun 2011 mencapai Rp42 miliar. Kemudian pada meningkat menjadi Rp61 miliar. Tahun 2013 sebesar Rp97 miliar, tahun 2014 Rp96 miliar dan tahun 2015 meningkat Rp111 miliar, serta pada 2016 menghasilkan Rp132 miliar.

Dengan meningkatnya PAD, APBD Kabupaten Simalungun pun terus mengalami peningkatan. Di mana sebelum JR Saragih menjabat, APBD Simalungun cuma Rp1,03 triliun di tahun 2010. Kemudian, di 2011 menjadi Rp1,1 triliun lalu di tahun 2012 menjadi Rp1,4 triliun.

Kemudian pada 2013, APBD Simalungun menjadi Rp1,5 triliun. Menginjak tahun 2014 mencapai Rp1,8 triliun, selanjutnya di 2015 mencapai Rp2,1 triliun. Terakhir di 2016 mencapai Rp2,3 triliun.

Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Simalungun Sarimuda Purba, kenaikan APBD setiap tahun untuk mensejahterakan masyarakat Simalungun. Ini sesuai visi dan misi Bupati Simalungun dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, peningkatan infrastruktur, pendidikan, pemerataan akses daya manusia hingga meningkatkan daya saing.

“Dengan naiknya APBD Simalungun setiap tahun, maka akan mudah mengejar daya saing melalui pembukaan akses jalan untuk lebih mudah dicapai,” kata Sarimuda Purba kepada wartawan di Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Kamis (30/3).

Sarimuda Purba menambahkan, beberapa akses yang dibuka yakni Simpang Pangalibuan menuju Raya Kahean yang akan menembus Lubukpakam. Baginya, dengan adanya akses baru, secara otomatis akan menumbuhkan perekonomian yang akan terbentuk dengan sendirinya oleh masyarakat.

Diakuinya lagi, untuk APBD Simalungun tentu digunakan untuk pembangunan jalan, irigasi dari sisi pertanian, membangun gedung, pemeliharaan gedung dan jalan dan lainnya.

“Dana APBD saja akan digunakan untuk perbaikan jalan di Hutabayu Raja sepanjang tiga kilometer dengan gelontoran dana Rp7,5 miliar, lalu Malinggas Tongah sebesar Rp5 miliar dengan panjang jalan tiga kilometer, Totap Majawa Rp1 miliar dengan panjang jalan satu kilometer serta jalan-jalan strategis dengan total anggaran Rp150 miliar. Kemudian pembangunan Puskesmas baru di beberapa titik Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara,” paparnya lagi.

Menurut Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Simalungun, Mixnon Andreas Simamora, PAD Simalungun didapatkan dari hasil pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak air tanah, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak sarang burung walet, pajak bumi bangunan, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

“Selain dari penghasilan pajak, pendapatan daerah juga dihasilkan dari sisi pertanian mulai dari padi, jagung, sawit dan karet,” bebernya.

Demi meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat serta pendapatan daerah, maka Pemkab Simalungun akan membangun tata kota baru demi memperkuat penghasilan daerah Simalungun.

Menyikapi ini, Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan, Simalungun harus memiliki suasana baru yang bisa menghidupkan peningkatan perekonomian di Simalungun.

“Simalungun harus memiliki sentuhan baru, sehingga roda perekonomian di Simalungun bisa terjadi agar semua masyarakat tak hanya terpacu pada Siantar saja,” tukasnya. (osi/spg/adz)

Tonggo Sibarani/Metro Siantar
LIHAT MAKET: Bupati Simalungun JR Saragih bersama Kepala Bappeda Kabupaten Simalungun melihat maket perencanaan pembangunan Kabupaten Simalungun, belum lama ini.

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Dengan semangat baru Sumatera Utara, Bupati Simalungun JR Saragih terus membenahi Kabupaten Simalungun dari segala sektor. Di tangan JR Saragih, pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Simalungun terus meningkat setiap tahun.

Berdsarkan data yang diperoleh, PAD Kabupaten Simalungun pada tahun 2011 mencapai Rp42 miliar. Kemudian pada meningkat menjadi Rp61 miliar. Tahun 2013 sebesar Rp97 miliar, tahun 2014 Rp96 miliar dan tahun 2015 meningkat Rp111 miliar, serta pada 2016 menghasilkan Rp132 miliar.

Dengan meningkatnya PAD, APBD Kabupaten Simalungun pun terus mengalami peningkatan. Di mana sebelum JR Saragih menjabat, APBD Simalungun cuma Rp1,03 triliun di tahun 2010. Kemudian, di 2011 menjadi Rp1,1 triliun lalu di tahun 2012 menjadi Rp1,4 triliun.

Kemudian pada 2013, APBD Simalungun menjadi Rp1,5 triliun. Menginjak tahun 2014 mencapai Rp1,8 triliun, selanjutnya di 2015 mencapai Rp2,1 triliun. Terakhir di 2016 mencapai Rp2,3 triliun.

Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Simalungun Sarimuda Purba, kenaikan APBD setiap tahun untuk mensejahterakan masyarakat Simalungun. Ini sesuai visi dan misi Bupati Simalungun dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, peningkatan infrastruktur, pendidikan, pemerataan akses daya manusia hingga meningkatkan daya saing.

“Dengan naiknya APBD Simalungun setiap tahun, maka akan mudah mengejar daya saing melalui pembukaan akses jalan untuk lebih mudah dicapai,” kata Sarimuda Purba kepada wartawan di Pematang Raya, Kabupaten Simalungun, Kamis (30/3).

Sarimuda Purba menambahkan, beberapa akses yang dibuka yakni Simpang Pangalibuan menuju Raya Kahean yang akan menembus Lubukpakam. Baginya, dengan adanya akses baru, secara otomatis akan menumbuhkan perekonomian yang akan terbentuk dengan sendirinya oleh masyarakat.

Diakuinya lagi, untuk APBD Simalungun tentu digunakan untuk pembangunan jalan, irigasi dari sisi pertanian, membangun gedung, pemeliharaan gedung dan jalan dan lainnya.

“Dana APBD saja akan digunakan untuk perbaikan jalan di Hutabayu Raja sepanjang tiga kilometer dengan gelontoran dana Rp7,5 miliar, lalu Malinggas Tongah sebesar Rp5 miliar dengan panjang jalan tiga kilometer, Totap Majawa Rp1 miliar dengan panjang jalan satu kilometer serta jalan-jalan strategis dengan total anggaran Rp150 miliar. Kemudian pembangunan Puskesmas baru di beberapa titik Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara,” paparnya lagi.

Menurut Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Simalungun, Mixnon Andreas Simamora, PAD Simalungun didapatkan dari hasil pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak air tanah, pajak mineral bukan logam dan batuan, pajak sarang burung walet, pajak bumi bangunan, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

“Selain dari penghasilan pajak, pendapatan daerah juga dihasilkan dari sisi pertanian mulai dari padi, jagung, sawit dan karet,” bebernya.

Demi meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat serta pendapatan daerah, maka Pemkab Simalungun akan membangun tata kota baru demi memperkuat penghasilan daerah Simalungun.

Menyikapi ini, Bupati Simalungun JR Saragih mengatakan, Simalungun harus memiliki suasana baru yang bisa menghidupkan peningkatan perekonomian di Simalungun.

“Simalungun harus memiliki sentuhan baru, sehingga roda perekonomian di Simalungun bisa terjadi agar semua masyarakat tak hanya terpacu pada Siantar saja,” tukasnya. (osi/spg/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/