Untuk ciri-cirinya, kata mantan Kapolsek Barumun Tengah ini, usia korban diperkirakan sekitar 30 tahun, warna kulit sawo matang, rambut ikal, tinggi sekitar 168 centimeter, muka lonjong, gigi bagian atas depan berbentuk segitiga, tidak rata seperti berlapis.
“Kita minta dan imbau kepada warga bagi yang mengetahui atau ada yang mengenal korban, bisa melaporkannya ke Polsek Batangtoru atau ke Polres Tapanuli Selatan,” imbaunya.
Cerita Asmon, saat pihaknya sampai ke TKP di pinggir Jalan Lintas Angkola Sangkunur-Danau Siais, Tapsel, puluhan masyarakat sudah ramai di lokasi. Dan diperkirakan kondisi TKP sudah rusak. Dari dua karung goni yang ditemukan, masing-masing berisi potongan tubuh korban. Satu goni berisi dua potongan kaki (diduga,red) korban, dan satu lagi berisi potongan badan yang masih dilengkapi tangan dan bagian kepala yang juga nyaris putus.
“Saat karung dibuka, kondisi tangan mayat masih terikat tali, dilapis plastik hitam dan karung goni gula,” terangnya dan juga ditemukan papan yang menutupi goni di lokasi.
Sayangnya, pihak kepolisian tidak mengetahui, siapa warga pertama kali yang menemukan karung goni berisi tersebut. Padahal, jika warga kooperatif, bisa membantu tugas polisi untuk mengungkap identitas dan pelaku dari aksi sadis tersebut.
“Saya juga sudah tanyai masyarakat, siapa yang pertama kali menemukan dan mengetahuinya. Tapi semua (warga) mengaku tidak tahu, katanya ada anak sekolah, tapi tidak tahu namanya,” tambah Camat Angkola Sangkunur, M Zein Ritonga.
Bahkan, untuk membantu polisi, ia dan perangkatnya ikut mencari tahu serta menyebar informasi secara door to door kepada warga.
“Sampai saat ini kita pastikan, mayat pria yang ditemukan bukan berasal dari daerah kita di Angkola Sangkunur. Namun begitupun, kami terus berupaya menyebar informasi kepada warga lainnya,” pungkas M Zein dan berharap kasus tersebut cepat terungkap. (yza)