28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Batubara, Investor Dipermudah Urus Perizinan

BERSAMA: Bupati BatuBARA, Ir. Zahir, M.AP saat menerima kunjungan investor asal Korea yang didampingi Ketua Apindo Sumatera Utara, Parlindungan Purba, Senin (16/3).
BERSAMA: Bupati BatuBARA, Ir. Zahir, M.AP saat menerima kunjungan investor asal Korea yang didampingi Ketua Apindo Sumatera Utara, Parlindungan Purba, Senin (16/3).

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Batubara akan memberikan pelayanan ekstra dan kemudahan dalam proses perizinan, apalagi berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di Batubara.

Hal itu dikatakan Bupati Batubara, Ir. Zahir, M.AP, ketika menerima kunjungan investor Korea yang diwakili Direktur Green Teknology Partnership Initiave (GTPI) Indonesia, Kwanyoung KIM, Ph. D, turut juga didampingi Ketua Apindo (Asosiasi Pengusaha Daerah) Sumatera Utara, Parlindungan Purba di rumah dinas Bupati Batubara, Jalan Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka-Batubara, Senin (16/3)

“Investor tidak akan mau membangun jika pemerintah tidak membuka diri terutama dalam memberi kemudahan dalam perizinan,”kata Zahir mengingat pesan yang disampaikan Presiden RI, Ir Joko Widodo.

“Harap dibantu dan koordinasikan dengan lintas OPD terkait. Kerja sama jangan dipersulit, bantu untuk kemudahannya,”ujar Zahir kepada para OPD yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Sementara itu, Kwangyoung mengatakan, bahwa Kabupaten Batubara sebagai kawasan strategis nasional yang memiliki prospek cerah. Apindo turut mengajak investor untuk berinvestasi di Batubara untuk menciptakan lapangan kerja dan masyarakatnya semakin makmur.

Kwangyoung menjelaskan, yang menjadi perhatian di PKS adalah limbah cair atau yang lebih dikenal dengan POME (Palm Oil Mill Effluent).

Untuk diketahui, POME merupakan air buangan yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit, utamanya berasal dari kondensat rebusan, air hidrosiklon, dan sludge separator.

Setiap ton TBS yang diolah akan terbentuk sekitar 0,6 hingga 1 m3 POME. POME kaya akan karbon organik dengan nilai COD lebih 40 g/L dan kandungan nitrogen sekitar 0,2 dan 0,5 g/L sebagai nitrogen ammonia dan total nitrogen.”Perusahaan Korea ini bergerak bagaimana upaya dalam memperbaiki lingkungan hidup dan memanfaatkan,” tambah Parlindungan Purba. (mag-14/han)

BERSAMA: Bupati BatuBARA, Ir. Zahir, M.AP saat menerima kunjungan investor asal Korea yang didampingi Ketua Apindo Sumatera Utara, Parlindungan Purba, Senin (16/3).
BERSAMA: Bupati BatuBARA, Ir. Zahir, M.AP saat menerima kunjungan investor asal Korea yang didampingi Ketua Apindo Sumatera Utara, Parlindungan Purba, Senin (16/3).

BATUBARA, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Batubara akan memberikan pelayanan ekstra dan kemudahan dalam proses perizinan, apalagi berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi di Batubara.

Hal itu dikatakan Bupati Batubara, Ir. Zahir, M.AP, ketika menerima kunjungan investor Korea yang diwakili Direktur Green Teknology Partnership Initiave (GTPI) Indonesia, Kwanyoung KIM, Ph. D, turut juga didampingi Ketua Apindo (Asosiasi Pengusaha Daerah) Sumatera Utara, Parlindungan Purba di rumah dinas Bupati Batubara, Jalan Tanjung Gading, Kecamatan Sei Suka-Batubara, Senin (16/3)

“Investor tidak akan mau membangun jika pemerintah tidak membuka diri terutama dalam memberi kemudahan dalam perizinan,”kata Zahir mengingat pesan yang disampaikan Presiden RI, Ir Joko Widodo.

“Harap dibantu dan koordinasikan dengan lintas OPD terkait. Kerja sama jangan dipersulit, bantu untuk kemudahannya,”ujar Zahir kepada para OPD yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Sementara itu, Kwangyoung mengatakan, bahwa Kabupaten Batubara sebagai kawasan strategis nasional yang memiliki prospek cerah. Apindo turut mengajak investor untuk berinvestasi di Batubara untuk menciptakan lapangan kerja dan masyarakatnya semakin makmur.

Kwangyoung menjelaskan, yang menjadi perhatian di PKS adalah limbah cair atau yang lebih dikenal dengan POME (Palm Oil Mill Effluent).

Untuk diketahui, POME merupakan air buangan yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit, utamanya berasal dari kondensat rebusan, air hidrosiklon, dan sludge separator.

Setiap ton TBS yang diolah akan terbentuk sekitar 0,6 hingga 1 m3 POME. POME kaya akan karbon organik dengan nilai COD lebih 40 g/L dan kandungan nitrogen sekitar 0,2 dan 0,5 g/L sebagai nitrogen ammonia dan total nitrogen.”Perusahaan Korea ini bergerak bagaimana upaya dalam memperbaiki lingkungan hidup dan memanfaatkan,” tambah Parlindungan Purba. (mag-14/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/