25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Ashari Pastikan Jalan ke Buluh Hawar Diperbaiki

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan memastikan penanganan jalan longsor yang terputus beberapa bulan lalu akan tuntas pada tahun 2022 ini. Kepastian itu disampaikannya saat meninjau longsor dan peningkatan struktur yang akan dibangun ke depannya.

“Saya pastikan akses Buluh Hawar akan tetap tersedia. Langkah pertama yang kita lakukan yaitu menimbun longsor, karena menurut ahli tanah sekitar di sini labil, sehingga rawan longsor. Diharapkan akhir tahun ini tuntas,” kata Ashari, Rabu (15/6).

Sebenarnya menurut Ashari, sudah lama keinginan Pemkab Deliserdang bahwa lokasi itu dibuat jadi wisata terpadu dengan berbagai kelebihan-kelebihannya. Khusus Desa Buluh Hawar sejarahnya awal mula berkembangnya Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).

“Tentu memiliki fakta sejarah dan menurut saya memiliki nilai cukup tinggi yang harus dikembangkan,” terang Ashari.

Dijelaskannya, Pemkab Deliserdang sudah melakukan berbagai kegiatan di lokasi tersebut. Mulai membuka akses jalan, dengan membuat pembangunan rabat beton, aspal dan perbaikan jembatan serta lainnya.

“Namun pada beberapa bulan lalu tidak kita inginkan ada musibah longsor. Yang membuat jalan rabat beton ke Buluh Hawar terputus akibat longsor sepanjang kurang lebih 40 meter. Sehingga mobil tidak dapat melintas dan kalau melintas bisa juga namun harus memutar dari Bandar Baru, tetapi bila menaiki sepeda motor bisa mengakses namun harus melewati perkebunan warga,” terang Tambunan.

Selain pastikan penanganan tahun ini, ia juga berharap pembukaan jalan-jalan baru seperti dampak longsor di Desa Kinangkung, harus disepakati peningkatan infrastruktur itu penting. Dengan harapannya nanti masyarakat lebih mudah datang dan ujungnya menaikkan perekonomian warga tersebut, tidak hanya destinasi wisata rohani tentu juga sektor pertanian dan lainnya.

“Saya berterimakasih kepada masyarakat kawasan ini termasuk pimpinan Gereja GBKP dalam penyelesaian longsor. Terutama kebersamaan pimpinan desa, camat dan lainnya untuk utamakan peningkatan infrastruktur merupakan kepentingan bersama,” tuturnya.

Ditanya soal pelepasan tanah untuk peningkatan infrastruktur yang akan menggangu pembangunan seperti apa diharapkannya, ia mengaku tidak ada kendala.

“Sejauh yang saya ketahui dan laporan kepada saya tidak ada masalah. Semua masyarakat mendukung melepaskan, bahkan ada kuburan yang dipindahkan dengan sukarela untuk pembangunan infrastruktur. Tidak ada kendala, saya percaya kekompakan masyarakat ini nantinya yang membuat daerah di sini cepat berkembang,” tandas Ashari.

Pada tinjauan yang turut mendampingi yaitu Kadis SDA BM dan BK Deliserdang Janso Sipahutar, Kadis Kominfo Stan Miska Gewasari, Kadis Porabudpar Khoirum Rijal, Kadis Pertanian RS Dongoran, Kalak BPBD Zainal Abidin Hutagalung dan Kabag Tumpim Ari Mulyawan serta lainnya.

Sebelum meninjau lokasi longsor, bupati meninjau sekolah dasar di Buluh Hawar. Kemudian ia disambut tarian Karo serta dijamu untuk meminum minuman tradisional yaitu nira. Masyarakat sekitar antusias untuk bercerita tentang rencana pembangunan ke depannya di desa mereka.(btr/han)

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Bupati Deliserdang H Ashari Tambunan memastikan penanganan jalan longsor yang terputus beberapa bulan lalu akan tuntas pada tahun 2022 ini. Kepastian itu disampaikannya saat meninjau longsor dan peningkatan struktur yang akan dibangun ke depannya.

“Saya pastikan akses Buluh Hawar akan tetap tersedia. Langkah pertama yang kita lakukan yaitu menimbun longsor, karena menurut ahli tanah sekitar di sini labil, sehingga rawan longsor. Diharapkan akhir tahun ini tuntas,” kata Ashari, Rabu (15/6).

Sebenarnya menurut Ashari, sudah lama keinginan Pemkab Deliserdang bahwa lokasi itu dibuat jadi wisata terpadu dengan berbagai kelebihan-kelebihannya. Khusus Desa Buluh Hawar sejarahnya awal mula berkembangnya Gereja Batak Karo Protestan (GBKP).

“Tentu memiliki fakta sejarah dan menurut saya memiliki nilai cukup tinggi yang harus dikembangkan,” terang Ashari.

Dijelaskannya, Pemkab Deliserdang sudah melakukan berbagai kegiatan di lokasi tersebut. Mulai membuka akses jalan, dengan membuat pembangunan rabat beton, aspal dan perbaikan jembatan serta lainnya.

“Namun pada beberapa bulan lalu tidak kita inginkan ada musibah longsor. Yang membuat jalan rabat beton ke Buluh Hawar terputus akibat longsor sepanjang kurang lebih 40 meter. Sehingga mobil tidak dapat melintas dan kalau melintas bisa juga namun harus memutar dari Bandar Baru, tetapi bila menaiki sepeda motor bisa mengakses namun harus melewati perkebunan warga,” terang Tambunan.

Selain pastikan penanganan tahun ini, ia juga berharap pembukaan jalan-jalan baru seperti dampak longsor di Desa Kinangkung, harus disepakati peningkatan infrastruktur itu penting. Dengan harapannya nanti masyarakat lebih mudah datang dan ujungnya menaikkan perekonomian warga tersebut, tidak hanya destinasi wisata rohani tentu juga sektor pertanian dan lainnya.

“Saya berterimakasih kepada masyarakat kawasan ini termasuk pimpinan Gereja GBKP dalam penyelesaian longsor. Terutama kebersamaan pimpinan desa, camat dan lainnya untuk utamakan peningkatan infrastruktur merupakan kepentingan bersama,” tuturnya.

Ditanya soal pelepasan tanah untuk peningkatan infrastruktur yang akan menggangu pembangunan seperti apa diharapkannya, ia mengaku tidak ada kendala.

“Sejauh yang saya ketahui dan laporan kepada saya tidak ada masalah. Semua masyarakat mendukung melepaskan, bahkan ada kuburan yang dipindahkan dengan sukarela untuk pembangunan infrastruktur. Tidak ada kendala, saya percaya kekompakan masyarakat ini nantinya yang membuat daerah di sini cepat berkembang,” tandas Ashari.

Pada tinjauan yang turut mendampingi yaitu Kadis SDA BM dan BK Deliserdang Janso Sipahutar, Kadis Kominfo Stan Miska Gewasari, Kadis Porabudpar Khoirum Rijal, Kadis Pertanian RS Dongoran, Kalak BPBD Zainal Abidin Hutagalung dan Kabag Tumpim Ari Mulyawan serta lainnya.

Sebelum meninjau lokasi longsor, bupati meninjau sekolah dasar di Buluh Hawar. Kemudian ia disambut tarian Karo serta dijamu untuk meminum minuman tradisional yaitu nira. Masyarakat sekitar antusias untuk bercerita tentang rencana pembangunan ke depannya di desa mereka.(btr/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/