Kebijakan Wali Kota Binjai HM Idaham, melakukan mutasi besar-besaran terhadap Kepala Sekolah (Kepsek), ditenggarai penyabab terjadinya konflik di tubuh Dinas Pendidikan dan Pengajaran (P dan P) Kota Binjai. Bahkan, akibat mutasi tersebut, seorang oknum guru Dem Sriyati (57) meninggal dunia diduga stres, Kamis 15/9) sekira pukul 14.00 WIB.
Dem Sriyati yang tinggal di Jalan Binjai-Stabat, Pantai Pakam, Karang Rejo, Kabupaten Langkat itu, sebelumnya menjadi Kepsek di SD Negeri 024766 Jalan Datuk Bakar, Kelurahan Pekan Binjai, Kecamatan Binjai Kota. Namun, setelah dimutasi oleh Wali Kota Binjai beberapa bulan lalu, ia langsung jatuh sakit dan tak bersemangat.
“Iya bang, memang setelah dimutasi, almarhumah tidak bersemangat. Berbeda dengan sebelumnya, dimana ia tampak ceria. Perubahan itu terjadi saat memasuki hari Raya Idul Fitri kemarin,” ujar Sugeng (35), salah seorang keluarga almarhumah saat ditemui di rumah duka.
Lebih jauh dijelaskan Sugeng, ketika lebaran kedua, almarhumah tampak murung, seakan ada beban berat yang dipendam. “Saya lihat almarhumah selalu termenung. Lantas, saya tanya, kenapa buk? kalau ada masalah beri tahu, mana tahu saya bisa membantu. Tapi, almarhumah tidak mau menjawab. Mungkin, saya tidak perlu tahu apa masalah yang diembannya,” kata Sugeng menceritakan. Tak lama setelah almarhumah merenung, akhirnya dia sakit dan meninggal dunia kemarin.
Hal senada dikatakan Mareti Sihombing, guru honorer di sekolah almarhumah mengajar. Menurutnya, almarhumah memang nampak banyak diam. “Sebelum meninggal dunia, almarhumah sempat cerita kepada saya, kalau ia sudah tidak lagi menjadi kepala sekolah, tetapi menjadi guru biasa,” ungkap Mareti.(dan)