SIMALUNGUN- Empat korban dari enam yang disambar petir di lokasi wisata Pemandian Alam Sejuk (PAS) di Nagori Timuran, Kec. Jawa Maraja Bahjambi, Simalungun, ternyata sedang memotret kilatan petir.
Hal itu diungkapkan, Herlina (44) salah seorang pengusaha penyedia tempat istirahat pengunjung, kepada wartawan, Rabu (16/10). Ia mengaku melihat 4 korban yang semua pria remaja tanggung sedang mengambil foto-foto petir tersebut.
“Aku lihat, saat salah pengunjung di tempat peristirahatan milikku itu, marah-marah sama remaja yang mengambil foto-foto petir itu,” katanya yang menambahkan, para remaja itu tak menghiraukan kemarahan salah seorang pengunjung yang diketahui seorang perempuan cukup tua.
Lanjutnya, saat 4 remaja mengambil foto petir, petir itu sudah ada disertai dengan hujan, sebelum salah satu petirnya menyambar ke 4 remaja itu dan dua orang dari tempat peristirahatan miliknya.
“Petir itu menyambar 6 pengunjung itu dan membuat 2 diantaranya tewas, sekira 10 menit dari perempuan tua itu memarahi 4 remaja itu,” kenangnya.
Menurutnya, pengunjung yang menjadi korban disambar petir tersebut tak hanya 6 orang. Melainkan, ada sekira 9 orang. Namun, 6 orang dinyatakan sebagai korban itu, karena 1 tewas di tempat, dan 5 pingsan.
“Sekira 9 orang. Tapi, lebih dari 6 itu, hanya merasakan sesak di dadanya,” ujarnya meralat berita-berita yang terbit di media massa, kemarin (15/10).
Setelah petir menyambar 9 korban tersebut, para pengunjung langsung berlarian mencari tempat yang aman.
Sementara itu, Pangulu Marihat Jambi Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi mengatakan, hal yang senada dengan Herlina. Dimana, korban yang tewas tersebut, tewas disambar petir saat mengambil foto petir dengan Hp nya bersama tiga temannya.
Camat Jawa Maraja menyangkan, bila benar adanya 4 korban dari 6 korban itu tersambar petir karena mengambil foto petir menggunakan Hp. “Seharusnya, saat petir begitu mereka berteduh. Apalagi, bermain Hp dikatakan sensitif terhadap sambaran petir,” paparnya.
// Bangun Posko Pemantau Pengunjung
Camat Jawa Maraja Bah Jambi, Dwi Fithri Siregar berencana membangun sebuah posko dengan pengeras suara, untuk menghimbau para pengunjung di Pemandian Alam Sejuk (PAS) Nagori Mariah Jambi Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi, Simalungun. Hal itu dikatakan camat kepada METRO, Rabu (16/10).
Dengan membangun Posko yang disertai pengeras suara, akan memberikan himbauan kepada pengunjung untuk mencari tempat yang aman dan tidak boleh mandi di kolam serta melarang bermain HP saat hujan atau sudah terdenganya suara gemuruh di PAS tersebut.
“Apalagi sampai memfoto kilat dari petir, seperti yang dilakukan beberapa korban disambar petir semalam, Selasa (15/10),” tegas camat yang ditemui di lokasi PAS.
Menurutnya, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi, agar para pengunjung tidak lagi menjadi korban disambar petir tersebut.
Selain membangun posko, camat mengaku, juga akan membuat peringatan-peringatan tertulis di beberapa sudut wisata PAS itu. “Untuk membuat peringatan tertulis itu, akan segera dilakukan bersama Pangulu Marihat Jambi, Jhonly Saragih,” katanya.
Mengenai 6 korban yang disambar petir tersebut, kata camat, tidak ada pertanggung jawaban dari pemerintahan, karena korban bencana alam yang diberikan seperti bantuan adalah korban bencana alam kebakaran, puting beliung, dan banjir. Sementara, untuk korban tersambar petir tidak ada.
“Tidak ada bantuan untuk korban disambar petir, hanya untuk korban kebakaran, puting beliung, dan banjir,”ujarnya.
Walaupun begitu,lanjutnya, pihak Pemandian PAS telah memberikan bantuan dana tanda bela sungka. Selain itu, juga bantuan ambulans untuk mengantarkan korban ke Rumah Sakit (RS).
Sementara itu, Pangulu Mariah Jambi, Jhonly Saragih, mengatakan, akan mendukung rencana dari camat tersebut. Dia berharap, rencana dari camat itu segera terwujud, agar para pengunjung tidak menjadi korban berikutnya.
Pantauan Metro, tampak tempat perparkiran masih terlihat masih banyak sepedamotor dan mobil. Tampak juga, banyak pengunjung masih duduk di tempat peristirahatan yang disediakan para pedagang. Tampak juga, beberapa pengunjung masih menikmati mandi di Kolam di PAS tersebut. Sementara, tempat peristirahatan yang terkena petir itu, tidak ada ditempati oleh pengunjung yang datang. (mag-01/smg/bud)