28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Salahkan BBPJN 2 Medan, Korban Longsor Sitinjo Minta Ganti Rugi

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sejumlah masyarakat korban longsor di Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, meminta agar BBPJN wilayah 2 Medan bertanggungjawab dan membayar ganti rugi usaha kolam pancing dan lahan pertanian mereka yang rusak akibat badan jalan longsor total.

BANTUAN: Ketua DPD Partai Golkar Dairi menyerahkan bantuan kepada para korban longsor Sitinjo.

Menurut salah satu masyarakat yang menjadi korban longsor, Antan, penyebab longsor akibat kelalaian pelaksana lapangan dari BBPJN Medan sewaktu proses pengeringan genangan air disisi badan jalan sebelah kanan dari arah Sidikalang menuju Medan, saat penanganan/perbaikan jalan nasional di lintasan Sidikalang-Medan, tepatnya di kilometer 6,5 di Desa Sitinjo 2, Selasa (5/1) lalu.

Antan menyebut, proses pengeringan genangan air untuk penanganan jalan rusak itu tidak pernah disosialisasikan pelaksana lapangan kepada peternak ikan dan pemilik lahan dibawah badan jalan, sehingga ikan yang ada dikolam tidak sempat diselamatkan.

Diungkapkannya, sebanyak 2 ton ikan miliknya lenyap terbawa air dan longsor . Akibat kejadian itu, ia mengalami kerugian sekitar Rp160 juta. Hal sama disampaikan Esron Sinaga, akibat kelalaian proses perbaikan jalan nasional itu mengalami kerugian Rp 60 juta. Sementara, Ilson Sinaga menyebut, akibat diterjang longsor, padi sawah miliknya seluas 8 yang sudah siap panen habis diterjang longsor.

Kini para korban mengaku kehilangan mata pencaharian, karena usaha kolam pancing serta areal pertanian merupakan sumber mata pencaharian warga selama ini. Mereka mendesak pemerintah segera mengganti rugi semua kerusakan dialami warga.

Kepala Desa Sitinjo, Rudianto Kudadiri mengatakan, jumlah korban sebanyak 16 kepala keluarga. Lahan rusak yakni areal persawahan 2, lahan pertanian 8 serta kolam ikan 6. Rudianto menyebut, bantuan diberikan kepada korban baru berupa sembako.

Para korban dan lokasi rusak sudah didata serta di survei tim BPBD, Dinas Lingkungan Hidup serta PUTR Dairi. Diakui, konvensasi ke korban belum ada.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Dairi, memberikan bantuan uang kepada para korban longsor. Bantuan diserahkan Ketua DPD II, Dr Eddy Keleng Ate Berutu didampingi Bendahara, Halim Lumbanbatu dilokasi salahsau korban tepatnya di kolam pancing milik, Antan Kudadiri (37), Sabtu (16/1).

Ketua DPD II Golkar juga Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan, partai Golkar turut prihatin atas musibah menimpa saudara-saudara sekalian. Aksi sosial ini dilakukan karena kami dapat merasakan apa yang kalian hadapi, karena akibat peristiwa itu saudara kehilangan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian untuk keluarga.

Eddy Keleng Ate juga menyampaikan salam Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua DPD I Sumatera Utara, Musa Rajekshah. “Kalian tidak sendiri, komitmen Golkar ada tetap bersama rakyat. Kami berdoa semoga saudara kuat dan sehat serta cepat bangkit pasca kejadian itu, ucap Eddy.

Eddy mengatakan, partai golkar memberikan bantuan uang masing-masing Rp1 juta/kepala keluarga korban. Bagi peternak ikan atau pemilik usaha kolam pancing, akan diberikan bantuan bibit ikan. Sedangkan bagi lahan pertanian yang rusak, sedang dipikirkan lahan milik pemerintah untuk sementara bisa dipakai korban menunggu pemulihan lahan pertanian yang rusak seperti areal persawahan yang diterjang longsor.

Sementara terkait jalan putus, Eddy mengatakan, saat ini sudah ditangani Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional wilayah 2 Medan, Sumut. “Mudah-mudahan seminggu kedepan, sudah bisa dilalui kendaraan,” tandasnya. (mag-10/han)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Sejumlah masyarakat korban longsor di Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi, meminta agar BBPJN wilayah 2 Medan bertanggungjawab dan membayar ganti rugi usaha kolam pancing dan lahan pertanian mereka yang rusak akibat badan jalan longsor total.

BANTUAN: Ketua DPD Partai Golkar Dairi menyerahkan bantuan kepada para korban longsor Sitinjo.

Menurut salah satu masyarakat yang menjadi korban longsor, Antan, penyebab longsor akibat kelalaian pelaksana lapangan dari BBPJN Medan sewaktu proses pengeringan genangan air disisi badan jalan sebelah kanan dari arah Sidikalang menuju Medan, saat penanganan/perbaikan jalan nasional di lintasan Sidikalang-Medan, tepatnya di kilometer 6,5 di Desa Sitinjo 2, Selasa (5/1) lalu.

Antan menyebut, proses pengeringan genangan air untuk penanganan jalan rusak itu tidak pernah disosialisasikan pelaksana lapangan kepada peternak ikan dan pemilik lahan dibawah badan jalan, sehingga ikan yang ada dikolam tidak sempat diselamatkan.

Diungkapkannya, sebanyak 2 ton ikan miliknya lenyap terbawa air dan longsor . Akibat kejadian itu, ia mengalami kerugian sekitar Rp160 juta. Hal sama disampaikan Esron Sinaga, akibat kelalaian proses perbaikan jalan nasional itu mengalami kerugian Rp 60 juta. Sementara, Ilson Sinaga menyebut, akibat diterjang longsor, padi sawah miliknya seluas 8 yang sudah siap panen habis diterjang longsor.

Kini para korban mengaku kehilangan mata pencaharian, karena usaha kolam pancing serta areal pertanian merupakan sumber mata pencaharian warga selama ini. Mereka mendesak pemerintah segera mengganti rugi semua kerusakan dialami warga.

Kepala Desa Sitinjo, Rudianto Kudadiri mengatakan, jumlah korban sebanyak 16 kepala keluarga. Lahan rusak yakni areal persawahan 2, lahan pertanian 8 serta kolam ikan 6. Rudianto menyebut, bantuan diberikan kepada korban baru berupa sembako.

Para korban dan lokasi rusak sudah didata serta di survei tim BPBD, Dinas Lingkungan Hidup serta PUTR Dairi. Diakui, konvensasi ke korban belum ada.

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Dairi, memberikan bantuan uang kepada para korban longsor. Bantuan diserahkan Ketua DPD II, Dr Eddy Keleng Ate Berutu didampingi Bendahara, Halim Lumbanbatu dilokasi salahsau korban tepatnya di kolam pancing milik, Antan Kudadiri (37), Sabtu (16/1).

Ketua DPD II Golkar juga Bupati Dairi, Dr Eddy Keleng Ate Berutu menyampaikan, partai Golkar turut prihatin atas musibah menimpa saudara-saudara sekalian. Aksi sosial ini dilakukan karena kami dapat merasakan apa yang kalian hadapi, karena akibat peristiwa itu saudara kehilangan pekerjaan sebagai sumber mata pencaharian untuk keluarga.

Eddy Keleng Ate juga menyampaikan salam Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua DPD I Sumatera Utara, Musa Rajekshah. “Kalian tidak sendiri, komitmen Golkar ada tetap bersama rakyat. Kami berdoa semoga saudara kuat dan sehat serta cepat bangkit pasca kejadian itu, ucap Eddy.

Eddy mengatakan, partai golkar memberikan bantuan uang masing-masing Rp1 juta/kepala keluarga korban. Bagi peternak ikan atau pemilik usaha kolam pancing, akan diberikan bantuan bibit ikan. Sedangkan bagi lahan pertanian yang rusak, sedang dipikirkan lahan milik pemerintah untuk sementara bisa dipakai korban menunggu pemulihan lahan pertanian yang rusak seperti areal persawahan yang diterjang longsor.

Sementara terkait jalan putus, Eddy mengatakan, saat ini sudah ditangani Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional wilayah 2 Medan, Sumut. “Mudah-mudahan seminggu kedepan, sudah bisa dilalui kendaraan,” tandasnya. (mag-10/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/