25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tracking ke Lokasi Rehabilitasi Orang Utan, Ijeck: Segera Kita Aktifkan Lagi

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah, memasuki hutan untuk melihat kondisi lokasi rehabilitasi dan feeding Orang Utan di Bukit Lawang. Kunjungan ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, terkait pengembangan Bukit Lawang – Tangkahan.

“Hari ini kita tracking melihat lokasi yang dulu pernah aktif menjadi tempat rehabilitasi Orang Utan dan feeding atau tempat pemberian makan Orang Utan. Kita ingin mencoba mengaktifkan kembali, karena sudah dapat lampu hijau dari Ibu Menteri LHK pada pertemuann

Minggu lalu,” ujar Musa Rajekshah di sela-sela aktivitas trackingnya, Minggu (16/1).

Pria yang akrab disapa Ijeck ini menerangkan, pengaktifan lokasi rehabilitasi dan feeding Orang Utan ini tidak hanya semata untuk menjadi magnet bagi wisatawan lokal hingga mancanegara, tapi juga memberikan manfaat bagi alam dan manusia. “Orang Utan berperan penting dalam ekosistem hutan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) khususnya di Bukit Lawang,” ujarnya.

TNGL, lanjut Ijeck, menjadi salah satu hutan penghasil terbesar oksigen dan simpanan karbon yang cukup besar. “Jadi kalau datang kemari itu terapi oksigen, sekaligus banyak edukasi yang bisa didapatkan. Tadi dijelaskan Ustad Abdul Rahman, guide hari ini tentang manfaat pohon dan hewan yang ada di sini dan banyak lainnya,” ujar Ijeck, sembari berharap warga dan wisatawan untuk bisa menjaga alam.

Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem terkait penataan zona yang akan dilakukan. “Akan dilakukan penataan zona atau blok pada kawasan konservasi ini. Dari situ nanti akan ditetapkan dimana-mana lokasi rehabilitasi dan feedingnya. Semua ini didukung Pak Dirjen Wiratno,” tutupnya.

Menanggapi hal ini, pelaku usaha di Desa Timbang Jaya, Abdul Rahman menyambut baik niat pengaktifan kembali lokasi rehabilitasi dan feeding ini. Karena, dengan adanya rehabilitasi tersebut, Orang Utan di daerah ini bisa lebih terjaga. “Saat ini bebas dan banyak orang yang sembarangan memberi makan. Manfaat Orang Utan juga untuk ekosistem hutan tetap terjaga. Selama ini, berkembang biaknya juga susah, begitu pun kalau ada yang sakit dibawa ke Medan dan tidak kembali lagi kemari. Kami berharap kehadiran Bapak Wagub bisa membawa kabar baik dan ini bisa segera diaktifkan,” ujarnya.

Lanjutnya, setelah lokasi rehabilitasi diaktifkan, pihaknya juga berharap ada Rumah Sakit Orang Utan di Bukit Lawang. “Dari tahun 1992 keinginan ini telah disampaikan oleh kami warga ke pemerintah. Semoga dengan kepemimpinan Gubernur Pak Edy dan Wagub Pak Ijeck ini bisa terwujud,” tandasnya.(gus)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Musa Rajekshah, memasuki hutan untuk melihat kondisi lokasi rehabilitasi dan feeding Orang Utan di Bukit Lawang. Kunjungan ini sebagai tindak lanjut dari pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, terkait pengembangan Bukit Lawang – Tangkahan.

“Hari ini kita tracking melihat lokasi yang dulu pernah aktif menjadi tempat rehabilitasi Orang Utan dan feeding atau tempat pemberian makan Orang Utan. Kita ingin mencoba mengaktifkan kembali, karena sudah dapat lampu hijau dari Ibu Menteri LHK pada pertemuann

Minggu lalu,” ujar Musa Rajekshah di sela-sela aktivitas trackingnya, Minggu (16/1).

Pria yang akrab disapa Ijeck ini menerangkan, pengaktifan lokasi rehabilitasi dan feeding Orang Utan ini tidak hanya semata untuk menjadi magnet bagi wisatawan lokal hingga mancanegara, tapi juga memberikan manfaat bagi alam dan manusia. “Orang Utan berperan penting dalam ekosistem hutan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) khususnya di Bukit Lawang,” ujarnya.

TNGL, lanjut Ijeck, menjadi salah satu hutan penghasil terbesar oksigen dan simpanan karbon yang cukup besar. “Jadi kalau datang kemari itu terapi oksigen, sekaligus banyak edukasi yang bisa didapatkan. Tadi dijelaskan Ustad Abdul Rahman, guide hari ini tentang manfaat pohon dan hewan yang ada di sini dan banyak lainnya,” ujar Ijeck, sembari berharap warga dan wisatawan untuk bisa menjaga alam.

Kepala Dinas Kehutanan Sumut Herianto menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem terkait penataan zona yang akan dilakukan. “Akan dilakukan penataan zona atau blok pada kawasan konservasi ini. Dari situ nanti akan ditetapkan dimana-mana lokasi rehabilitasi dan feedingnya. Semua ini didukung Pak Dirjen Wiratno,” tutupnya.

Menanggapi hal ini, pelaku usaha di Desa Timbang Jaya, Abdul Rahman menyambut baik niat pengaktifan kembali lokasi rehabilitasi dan feeding ini. Karena, dengan adanya rehabilitasi tersebut, Orang Utan di daerah ini bisa lebih terjaga. “Saat ini bebas dan banyak orang yang sembarangan memberi makan. Manfaat Orang Utan juga untuk ekosistem hutan tetap terjaga. Selama ini, berkembang biaknya juga susah, begitu pun kalau ada yang sakit dibawa ke Medan dan tidak kembali lagi kemari. Kami berharap kehadiran Bapak Wagub bisa membawa kabar baik dan ini bisa segera diaktifkan,” ujarnya.

Lanjutnya, setelah lokasi rehabilitasi diaktifkan, pihaknya juga berharap ada Rumah Sakit Orang Utan di Bukit Lawang. “Dari tahun 1992 keinginan ini telah disampaikan oleh kami warga ke pemerintah. Semoga dengan kepemimpinan Gubernur Pak Edy dan Wagub Pak Ijeck ini bisa terwujud,” tandasnya.(gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/