JAKARTA, SUMUTPOS.CO — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohanna Yambise mengungkapkan kaum perempuan harus melakukan deteksi dini terhadap penyakit kanker karena perempuan lebih rentan terhadap penyakit tersebut.
Hal ini disampaikan Yohanna dalam kegiatan Sosialisasi Program Nasional Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker pada Perempuan Indonesia tahun 2015-2019 bersama Ibu Negara, Iriana Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (18/3).
“Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2013 prevalansi tumor kanker Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk atau 330 ribu orang kanker tertinggi di Indonesia umumnya menyerang perempuan,” ujar Yohanna.
Kaum perempuan, kata Yohanna, sangat rentan terhadap penyakit kanker payudara dan kanker leher rahim atau kanker serviks.
Menurutnya kanker serviks adalah isu penting bagi perempuan karena terkait dengan kesehatan reproduksi perempuan.
Berdasarkan sistem informasi rumah sakit tahun 2010, kata dia, jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap pada kanker payudara terbanyak yaitu 12.014 orang. Sedangkan kanker serviks sebanyak 5.349. Disusul kanker leukemia sebanyak 4.342 org, dan kanker paru-paru sebanyak 3.244 orang.
“Kondisi seperti ini memperlihatkan bahwa banyak perempuan di negara berkembang seperti Indonesia kurang mendapatkan informasi dan akses pelayanan terhadap penyakit ini,” sambung Yohanna.
Yohanna menyatakan publik pun harus memiliki empati khusus untuk para penderita kanker serviks. Penyakit tersebut umumnya, ujar Yohanna, dapat menurunkan kualitas hidup kaum perempuan di Indonesia. Padahal kaum perempuan Indonesia termasuk yang sangat aktif.
“Kanker serviks adalah hal yang sangat menakutkan bagi perempuan. Penderita kanker serviks sangat membutuhkan dukungan tidak saja dari keluarganya terutama keterlibatan suami dan keluarga yang akan merawat mereka selama pengobatan tapi juga tenaga medis yang membantu mereka,” tandas Yohanna. (flo/jpnn)