27.8 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Dinkes Sumut: Ini Kasus Luar Biasa

Foto: Hulman/PM Atas dari kiri ke kanan: Denson Doloksaribu dan Dea Agustina Bawah dari kiri ke kanan: Michael Samosir dan Geresia Doloksaribu. Mereka menderita muntaber dan dirawat oleh paramedis.
Foto: Hulman/PM
Atas dari kiri ke kanan: Denson Doloksaribu dan Dea Agustina
Bawah dari kiri ke kanan: Michael Samosir dan Geresia Doloksaribu. Mereka menderita muntaber dan dirawat oleh paramedis.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyakit muntaber (muntah berak) yang menyerang 4 dusun di Pantai Labu, hingga ada korban tewas dan puluhan opname, disebut Pejabat Pemberi Informasi Daerah (PPID) Dinas Kesehatan Sumut, Afwan Lubis sebagai kejadian luar biasa (KLB).

”Kasus ini merupakan kejadian luar biasa (KLB), karena kejadiannya berawal dari tidak ada menjadi ada. Tadi siang kami ditelepon sama tim yang di Kabupaten,” ucap Pejabat Pemberi Informasi Daerah (PPID) Dinas Kesehatan Sumut Afwan Lubis, didampingi Kasi Bimdal Wabah dan Bencana Dinkes Sumut, Suhadi, Selasa (17/3).

Suhadi menambahkan, informasi dari Dinkes Deliserdang terkait, hingga tanggal 16 Maret, ada 34 orang yang terserang dan satu orang meninggal dunia.

Terkait wabah muntaber ini, Kepala Puskesmas Pantai Labu, dr. Fifi menyangkal jika pihaknya dikatakan kurang tanggap dan lamban merespon yang terjadi pada warga.

“Kita langsung tanggap kok saat ada warga yang melaporkan jika penyakit muntaber terjangkit pada warga. Karena saya langsung menangani warga yang terjangkit saat dibawa ke Puskesmas Pantai Labu,” jawabnya di sela-sela memberikan arahan kepada warga Dusun VIII Huta Bagasan Desa Durian.

Saat ini lanjut Fifi, posko penanggulangan sudah didirikan di tempat praktek bidan Sabarina boru Tarigan dan obat-obatan sudah didrop untuk mengobati warga yang terjangkit muntaber. Termasuk sejumlah tenaga medis berjaga di posko yang telah didirikan.

“Kepada warga diimbau agar tidak sembarangan membeli makanan. Karena bisa jadi muntaber yang dialami warga berasal dari makanan atau minuman yang mengandung bahan atau zat membahayakan,” imbuhnya. (man/win/trg)

Foto: Hulman/PM Atas dari kiri ke kanan: Denson Doloksaribu dan Dea Agustina Bawah dari kiri ke kanan: Michael Samosir dan Geresia Doloksaribu. Mereka menderita muntaber dan dirawat oleh paramedis.
Foto: Hulman/PM
Atas dari kiri ke kanan: Denson Doloksaribu dan Dea Agustina
Bawah dari kiri ke kanan: Michael Samosir dan Geresia Doloksaribu. Mereka menderita muntaber dan dirawat oleh paramedis.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyakit muntaber (muntah berak) yang menyerang 4 dusun di Pantai Labu, hingga ada korban tewas dan puluhan opname, disebut Pejabat Pemberi Informasi Daerah (PPID) Dinas Kesehatan Sumut, Afwan Lubis sebagai kejadian luar biasa (KLB).

”Kasus ini merupakan kejadian luar biasa (KLB), karena kejadiannya berawal dari tidak ada menjadi ada. Tadi siang kami ditelepon sama tim yang di Kabupaten,” ucap Pejabat Pemberi Informasi Daerah (PPID) Dinas Kesehatan Sumut Afwan Lubis, didampingi Kasi Bimdal Wabah dan Bencana Dinkes Sumut, Suhadi, Selasa (17/3).

Suhadi menambahkan, informasi dari Dinkes Deliserdang terkait, hingga tanggal 16 Maret, ada 34 orang yang terserang dan satu orang meninggal dunia.

Terkait wabah muntaber ini, Kepala Puskesmas Pantai Labu, dr. Fifi menyangkal jika pihaknya dikatakan kurang tanggap dan lamban merespon yang terjadi pada warga.

“Kita langsung tanggap kok saat ada warga yang melaporkan jika penyakit muntaber terjangkit pada warga. Karena saya langsung menangani warga yang terjangkit saat dibawa ke Puskesmas Pantai Labu,” jawabnya di sela-sela memberikan arahan kepada warga Dusun VIII Huta Bagasan Desa Durian.

Saat ini lanjut Fifi, posko penanggulangan sudah didirikan di tempat praktek bidan Sabarina boru Tarigan dan obat-obatan sudah didrop untuk mengobati warga yang terjangkit muntaber. Termasuk sejumlah tenaga medis berjaga di posko yang telah didirikan.

“Kepada warga diimbau agar tidak sembarangan membeli makanan. Karena bisa jadi muntaber yang dialami warga berasal dari makanan atau minuman yang mengandung bahan atau zat membahayakan,” imbuhnya. (man/win/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/