30.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Kunci Jawaban UN Beredar di Binjai

Hari Kedua Ujian Nasional di Sumatera Utara

BINJAI-Hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional (UN-red), dengan mata pelajaran Bahasa Inggris untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA-red) kembali dilaksanakan. Namun, untuk pelaksanaan ujian kali ini, diduga kunci jawaban sudah bocor.

Tidak itu saja, kunci jawaban banyak ditemukan di sekolah-sekolah unggulan yang ada di Kota Binjai, Selasa (17/4). Seperti yang ditemukan di salah satu sekolah unggulan yang ada di Kota Rambutan ini. Terlihat selembar kertas yang besarnya hanya beberapa centimeter saja.

Kertas iitu berbentuk berkolom-kolom dan terdapat tulisan bagian atasnya BIN, TKJ, TKR, TSM.

Selain itu, didalam kolom terdapat nomor mulai dari 1 hingga 50. Dan di sebelah nomor 1 sampai nomor 50 itu, terlihat huruf, mulai dari A sampai huruf D. Diduga kertas itu merupakan kunci jawaban pilihan berganda.

Tidak hanya di halaman sekolah, kertas yang diduga lembar jawaban ini juga ditemukan di salah satu meja siswa yang sedang mengikuti ujian. Namun sayangnya, kertas yang diduga kunci jawaban ini sudah banyak yang koyak-koyak.

Menanggapi permasalahan ini, salah seorang tim independen dari Unime Medan Isda Pramuniati, selaku pengawas provinsi mengatakan, ada indikasi oknum yang melakukan pembocoran soal ujian. “Ada indikasi kebocoran soal ujian yang dilakukan oleh oknum tertentu,” kata Isda Pramudiati, salah seorang tim independen dari Unimed Medan.

Isda mengharapkan kepala sekolah agar menyampaikan jika menemukan kecurangan. “Jika memang ada pengawas yang masih silap dan memberikan jawaban kepada murid, tolong ditegur. Dan hal-hal seperti ini seharunnya tidak boleh dilakuakn dan perbuatan itu sama saja membuat murid menjadi bodoh,” tegasnya di hadapan kepala sekolah SMA-SMK Kota Binjai.

Salah seorang pengawas di salah satu sekolah, Jol mengatakan, di setiap sekolah tidak mungkin bisa murid mendapatkan kunci jawaban. “Tapi entahlah, coba cek aja di dinas yang bersangkutan,” katanya singkat.

Kadis P dan P Kota Binjai, Dwi Anang Wibowo, mengaku memang ada menemukan kertas seperti yang dimaksud. Namun, menurutnya, saat ditanya kembali kepada murid yang bersangkutan, ternyata banyak jawaban yang dibuat di kertas tersebut tidak benar. “Jadi menurut saya, ini bukan kunci jawaban soal UN. Tapi, ini merupakan kunci yang menyesatkan bagi murid itu sendiri. Dan diduga ada oknum yang sengaja ingin memperkeruh keadaan saat murid melakukan ujian,” kata Dwi Anang Wibowo.

Sementara dari informasi yang diterima dari salah satu siswa sekolah swasta Deliserdang, mengaku mendapatkan kunci jawaban. Kunci tersebut menurut pengakuannya didapatkan bukan dari pihak sekolah melainkan salah seorang petugas dinas pendidikan Kabupaten Deliserdang.

Hanya saja menurut pengakuan sumber tersebut, kunci jawaban dua mata pelajaran yakni Fisika dan Bahasa Inggris yang diterimanya dalam lima paket hanya 70 persen saja, sementara untuk sisanya diselesaikan sendiri.

“Kebetulan kami dapat dari  kakaknya kawan yang tugas di dinas pendidikan Deli Serdang. Itupun kunci jawabannya hanya sebahagian saja selebihnya disuruh nyelesaikan sendiri,”aku sumber tersebut.

Ketua Tim Pengawas Satuan Pendidikan Sumut Khairil Anshari saat dikonfirmasi, Selasa (17/4), mengatakan kunci jawaban itu adalah tidak benar. “Kita pastikan itu bukan kunci jawaban asli yang beredar di kalangan siswa. Sebab, tidak ada kunci jawaban yang kita pegang. Itu hanya bersifat spekulatif dan tidak bisa dijamin kebenarannya,” ungkapnya.

Sedangkan adanya  dugaan guru membantu siswa dengan memperlihatkan jawaban di depan kelas, Khairil mengaku akan ditelusuri oleh Tim Balitbang Kemendikbudnas. Hingga kini, Khairil belum bisa memastikan berapa banyak kasus dugaan kecurangan atau penyimpangan yang terjadi pada pelaksanaan hari pertama dan kedua pelaksanaan UN.

Terkait isu beredarnya kunci jawaban UN,  Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan Nasional Provinsi Sumatera Utara akan melakukan uji petik. Dikatakan tim dari Balitbang Deny Harliana, bahwa Balitbang telah mengirimkan data dalam bentuk laporan ke pihak pusat untuk mengetahui kunci jawaban yang diduga telah beredar.

“Kebetulan pihak Balitbang telah melakukan uji petik dan mengirimkannya ke pihak penyelenggara UN yang di pusat. Jika setelah dicek dan terbukti kunci jawaban tersebut benar, maka UN akan kita batalkan,” ucapnya.

Namun, Ketua UN Sumut Hendri Siregar mengaku belum menerima laporan secara resmi. “Gak mungkin kunci jawaban itu beredar masih di awang-awanglah itu. Lagian panitia provinsi aja tidak tau dimana kunci jawabannya,”ucapnya.

Pantauan di beberapa sekolah di Kota Medan, Kekurangan soal masih terjadi di beberapa sekolah. Di antaranya yakni, SMA Methodist 2 Medan. Kepala SMA Methodist 2 Medan Pdt Paulus Subyanto STh mengaku terdapat 7 naskah soal rusak pada hari pertama UN mata pelajaran Bahasa Indonesia dan di hari kedua, juga terdapat 14 naskah soal yang kosong terdiri dari 13 naskah soal mata pelajaran Bahasa Inggris dan 1 naskah soal kosong untuk mata pelajaran Fisika. Kekurangan soal juga terjadi  SMA Harapan yakni sebanyak satu soal. Untuk alternatifnya sekolah mengambil soal yang lebih dari kelas lain.

Sementara itu, UN untuk anak yang ditahan di penjara tetap dilaksanakan. Setidaknya menurut Plh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kantor Wilayah Sumut, Neurah Budiman, ada 4 anak SMA yang mengikuti UN di penjara.

Nuerah mengaku belum mendapat laporan adanya penghuni Lembaga Pemasyarakatan Anak Tanjunggusta yang tidak bisa mengikuti UN. Akan tetapi, berdasarkan laporan dari masing-masing Unit Pelaksana Teknis (UPT), Rumah Tahanan Negara (Rutan) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas/LP) dan Cabang Rutan ada satu orang anak yang ujiannya ditunda. “Di LP Anak ada satu orang mengikuti ujian paket C. Ujianya ditunda Senin depan,” katanya. (mag-4/uma/rud/mag-17)

Hari Kedua Ujian Nasional di Sumatera Utara

BINJAI-Hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional (UN-red), dengan mata pelajaran Bahasa Inggris untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA-red) kembali dilaksanakan. Namun, untuk pelaksanaan ujian kali ini, diduga kunci jawaban sudah bocor.

Tidak itu saja, kunci jawaban banyak ditemukan di sekolah-sekolah unggulan yang ada di Kota Binjai, Selasa (17/4). Seperti yang ditemukan di salah satu sekolah unggulan yang ada di Kota Rambutan ini. Terlihat selembar kertas yang besarnya hanya beberapa centimeter saja.

Kertas iitu berbentuk berkolom-kolom dan terdapat tulisan bagian atasnya BIN, TKJ, TKR, TSM.

Selain itu, didalam kolom terdapat nomor mulai dari 1 hingga 50. Dan di sebelah nomor 1 sampai nomor 50 itu, terlihat huruf, mulai dari A sampai huruf D. Diduga kertas itu merupakan kunci jawaban pilihan berganda.

Tidak hanya di halaman sekolah, kertas yang diduga lembar jawaban ini juga ditemukan di salah satu meja siswa yang sedang mengikuti ujian. Namun sayangnya, kertas yang diduga kunci jawaban ini sudah banyak yang koyak-koyak.

Menanggapi permasalahan ini, salah seorang tim independen dari Unime Medan Isda Pramuniati, selaku pengawas provinsi mengatakan, ada indikasi oknum yang melakukan pembocoran soal ujian. “Ada indikasi kebocoran soal ujian yang dilakukan oleh oknum tertentu,” kata Isda Pramudiati, salah seorang tim independen dari Unimed Medan.

Isda mengharapkan kepala sekolah agar menyampaikan jika menemukan kecurangan. “Jika memang ada pengawas yang masih silap dan memberikan jawaban kepada murid, tolong ditegur. Dan hal-hal seperti ini seharunnya tidak boleh dilakuakn dan perbuatan itu sama saja membuat murid menjadi bodoh,” tegasnya di hadapan kepala sekolah SMA-SMK Kota Binjai.

Salah seorang pengawas di salah satu sekolah, Jol mengatakan, di setiap sekolah tidak mungkin bisa murid mendapatkan kunci jawaban. “Tapi entahlah, coba cek aja di dinas yang bersangkutan,” katanya singkat.

Kadis P dan P Kota Binjai, Dwi Anang Wibowo, mengaku memang ada menemukan kertas seperti yang dimaksud. Namun, menurutnya, saat ditanya kembali kepada murid yang bersangkutan, ternyata banyak jawaban yang dibuat di kertas tersebut tidak benar. “Jadi menurut saya, ini bukan kunci jawaban soal UN. Tapi, ini merupakan kunci yang menyesatkan bagi murid itu sendiri. Dan diduga ada oknum yang sengaja ingin memperkeruh keadaan saat murid melakukan ujian,” kata Dwi Anang Wibowo.

Sementara dari informasi yang diterima dari salah satu siswa sekolah swasta Deliserdang, mengaku mendapatkan kunci jawaban. Kunci tersebut menurut pengakuannya didapatkan bukan dari pihak sekolah melainkan salah seorang petugas dinas pendidikan Kabupaten Deliserdang.

Hanya saja menurut pengakuan sumber tersebut, kunci jawaban dua mata pelajaran yakni Fisika dan Bahasa Inggris yang diterimanya dalam lima paket hanya 70 persen saja, sementara untuk sisanya diselesaikan sendiri.

“Kebetulan kami dapat dari  kakaknya kawan yang tugas di dinas pendidikan Deli Serdang. Itupun kunci jawabannya hanya sebahagian saja selebihnya disuruh nyelesaikan sendiri,”aku sumber tersebut.

Ketua Tim Pengawas Satuan Pendidikan Sumut Khairil Anshari saat dikonfirmasi, Selasa (17/4), mengatakan kunci jawaban itu adalah tidak benar. “Kita pastikan itu bukan kunci jawaban asli yang beredar di kalangan siswa. Sebab, tidak ada kunci jawaban yang kita pegang. Itu hanya bersifat spekulatif dan tidak bisa dijamin kebenarannya,” ungkapnya.

Sedangkan adanya  dugaan guru membantu siswa dengan memperlihatkan jawaban di depan kelas, Khairil mengaku akan ditelusuri oleh Tim Balitbang Kemendikbudnas. Hingga kini, Khairil belum bisa memastikan berapa banyak kasus dugaan kecurangan atau penyimpangan yang terjadi pada pelaksanaan hari pertama dan kedua pelaksanaan UN.

Terkait isu beredarnya kunci jawaban UN,  Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan Nasional Provinsi Sumatera Utara akan melakukan uji petik. Dikatakan tim dari Balitbang Deny Harliana, bahwa Balitbang telah mengirimkan data dalam bentuk laporan ke pihak pusat untuk mengetahui kunci jawaban yang diduga telah beredar.

“Kebetulan pihak Balitbang telah melakukan uji petik dan mengirimkannya ke pihak penyelenggara UN yang di pusat. Jika setelah dicek dan terbukti kunci jawaban tersebut benar, maka UN akan kita batalkan,” ucapnya.

Namun, Ketua UN Sumut Hendri Siregar mengaku belum menerima laporan secara resmi. “Gak mungkin kunci jawaban itu beredar masih di awang-awanglah itu. Lagian panitia provinsi aja tidak tau dimana kunci jawabannya,”ucapnya.

Pantauan di beberapa sekolah di Kota Medan, Kekurangan soal masih terjadi di beberapa sekolah. Di antaranya yakni, SMA Methodist 2 Medan. Kepala SMA Methodist 2 Medan Pdt Paulus Subyanto STh mengaku terdapat 7 naskah soal rusak pada hari pertama UN mata pelajaran Bahasa Indonesia dan di hari kedua, juga terdapat 14 naskah soal yang kosong terdiri dari 13 naskah soal mata pelajaran Bahasa Inggris dan 1 naskah soal kosong untuk mata pelajaran Fisika. Kekurangan soal juga terjadi  SMA Harapan yakni sebanyak satu soal. Untuk alternatifnya sekolah mengambil soal yang lebih dari kelas lain.

Sementara itu, UN untuk anak yang ditahan di penjara tetap dilaksanakan. Setidaknya menurut Plh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kantor Wilayah Sumut, Neurah Budiman, ada 4 anak SMA yang mengikuti UN di penjara.

Nuerah mengaku belum mendapat laporan adanya penghuni Lembaga Pemasyarakatan Anak Tanjunggusta yang tidak bisa mengikuti UN. Akan tetapi, berdasarkan laporan dari masing-masing Unit Pelaksana Teknis (UPT), Rumah Tahanan Negara (Rutan) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas/LP) dan Cabang Rutan ada satu orang anak yang ujiannya ditunda. “Di LP Anak ada satu orang mengikuti ujian paket C. Ujianya ditunda Senin depan,” katanya. (mag-4/uma/rud/mag-17)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/