26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Sama-sama Mengaku Menangi Sumut

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – SALING klaim kemenangan di Pilpres 2019 juga terjadi hingga di tingkat daerah. Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’aruf dan Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandi masing-masing mengaku menang di Sumatera Utara.

Ketua TKD Sumut Jokowi – Amin, Ivan Iskandar Batubara mengklaim Capres yang mereka usung unggul telak mengalahkan Prabowo-Sandi di Sumut. Tak hanya menang telak Sumut juga disebut sebagai kontributor terbesar untuk kemenangan Jokowi-Ma’aruf secara nasional.

“Pencapaian suara Jokowi-Maruf Amin di Sumut di atas pencapaian nasional. Sumut merupakan salah satu kontributor penyumbang suara terbesar bagi kemenangan Jokowi-Maruf Amin,” kata Ivan Iskandar Batubara saat ditemui Sumut Pos di kantor TKD Sumut Jokowi-Ma’aruf Amin di Jalan Gajah Mada Medan, Rabu (17/4).

Menurut Ivan, kemenangan ini bukan hanya merupakan kemenangan pihaknya, namun juga kemenangan seluruh rakyat Indonesia, khususnya rakyat Sumatera Utara. “Ini Kemenangan rakyat dan semua pihak bekerja karena harapan dan kecintaan mereka yang begitu besar dengan Pak Jokowi. Terutama di daerah-daerah, yakni di sejumlah kabupaten/kota di Sumut, kemenangannya besar sekali,” ujarnya.

Namun Ivan menyebutkan, kemenangan ini bukanlah terjadi secara instan, namun merupakan hasil kerja keras semua pihak. “Semua bekerja. Para relawan, mesin-mesin partai politik pendukung yang terus bergerak, dan para simpatisan kita di Sumatera Utara yang tak henti-hentinya bekerja keras untuk kemenangan Pak Jokowi. Kita patut berbangga hati karena kerja keras itu membuat kita sebagai salah satu kontributor terbesar untuk kemenangan Pak Jokowi secara nasional,” ungkap Ivan.

Tak hanya itu, Ivan mewakili TKD Sumut untuk kemenangan Jokowi – Amin juga mengapresiasi kinerja KPU, khususnya KPU Sumut dan jajarannya dalam menyukseskan Pemilu tahun 2019 di Sumatera Utara. “Sejauh ini KPU bekerja secara profesional. Walaupun tidak sempurna, tapi KPU Sumut telah bekerja keras untuk menyukseskan Pemilu di Sumatera Utara,” lanjutnya.

Terkait adanya dugaan indikasi kecurangan yang dilakukan pihaknya atas kemenangan Jokowi – Amin, Ivan membantahnya dan mengungkapkan bahwa hal itu tidak akan mengganggu pihaknya untuk terus merawat kemenangan itu hingga pihak KPU mengumumkan kemenangan Jokowi secara resmi.

“Fitnah itu sudah sering ditujukan kepada pihak Pak Jokowi dan kami menanggapinya dengan kerja keras. Sekarang terbukti, bahwa kerja keras seluruh pihak telah memenangkan Pak Jokowi kembali. Dan satu lagi, tidak harus curang untuk bisa menang,” tegasnya.

Satu hal lainnya yang dianggap penting, Ivan juga mengungkapkan bahwa stigma yang beredar selama ini bahwa Capres Jokowi tidak mewakili suara umat Islam adalah tidak benar. Menurut Ivan, kemenangan Jokowi ini justru merupakan wujud nyata kemenangan umat Islam.

Di sisi lain, BPD Sumut Prabowo-Sandi mengklaim menang telak dari Jokowi-Maruf Amin dengan peroleh suara 63 persen hingga 70 persen. “Untuk kalkulasi sementara kami yang terus di update, di Sumut Prabowo dan Sandi mendapat kemenangan 63 persen sampai 70 persen,” kata Tim BPD Sumut Prabowo-Sandi, Raden Muhammad Syafi’i kepada wartawan di Rumah Aspirasi Romo Center, Jalan Bunga Baldu II Medan, Rabu (17/4) malam.

Pria kerap disapa Romo itu mengatakan, persentase itu didapatkan secara real count dari hasil pendataan formulir C1 yang terus diupadate di Rumah Aspirasi Romo Center. Dengan data diperoleh dari saksi-saksi seluruh TPS di Sumut dan pemantauan dari relawan Prabowo-Sandi. “Dengan itu, teman-teman di lapangan terus mengumpulkan formulir C1 Karena itu merupakan dokumen terpenting bagi kita untuk menjadi data kemenangan Prabowo-Sandi,” jelas Romo.

Politisi Partai Gerindra itu mengungkapkan, 63 persen itu, mereka dapat di 17 dari 33 kabupaten/kota yang ada di Sumut. Dengan begitu, Romo meminta kepada masyarakat dan relawan untuk menunggu hasil real count dari KPU. “Alhamdulillah angkanya sama, antara 65-70 persen bahkan di tempat yang kita anggap kalah malah 50:50 seperti di daerah Tobasa, Taput, di sana saksi kita mengatakan 50:50. Bahkan di pantai timur kemenangan Prabowo-Sandi 80 persen,” jelas Romo.

Oleh karena itu, Romo mengungkapkan seluruh komponen yang tergabung dalam rumah aspirasi Romo Center di Medan, mendeklarasikan kemenangan Prabowo-Sandi sebagai presiden 2019-2024. “Kami percaya Prabowo-Sandi dapat membawa masyarakat Indonesia adil dan makmur. Oleh karena itu teman-teman di lapangan terus mengumpulkan formulir C1 Karena itu merupakan dokumen terpenting bagi kita untuk menjadi data kemenangan Prabowo-Sandi,” tutur anggota Komisi III DPR RI itu.

Romo juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sumatera Utara yang telah memberikan kepercayaan kepada Prabowo-Sandi untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan dan semoga Indonesia menang. “Banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Walaupun Prabowo-Sandi menang pelanggaran itu harus diusut tuntas. Karena tidak bisa dibiarkan,” ungkap Romo.

Terpisah, Wakil Sekretaris BPD Sumut Prabowo-Sandi, Robert Lumban Tobing mengklaim, mereka menang berdasarkan tiga hasil survei melalui exit poll. “Hal ini kan sudah disampaikan BPN kita. Kita memiliki tiga exit poll. Dari catatan kita di ketiga survei itu kita menang. Karenanya adanya perbedaan itu kami tidak heran,” katanya kepada Sumut Pos, tadi malam.

Kata dia, sejak awal kubu 01 sengaja membentuk opini dengan memframing sejumlah lembaga survei yang salah satunya ditayangkan melalui media penyiaran televisi. “Seperti dari ‘Ayo Jaga TPS’, exitpoll-nya kita yang menang sebesar 56 persen. Kemudian dari lembaga pendidikan Ibnu Qaldum kita juga menang. Kalau di luar daripada lembaga survei yang ada itu, kita sesungguhnya menang,” katanya.

Sekretaris Gerindra Sumut ini menggambarkan, seperti perolehan suara antara Jokowi dan Prabowo di Kota Medan, dalam rilis lembaga survey melalui sistem hitung cepat, berbeda dengan hitungan pihaknya melalui formulir C1 dari saksi. “Di Medan kami itu unggul telak kalau berdasarkan C1 saksi. Dan umumnya di Sumut, Prabowo-Sandi juga unggul telak meski inikan masih berlangsung dinamis angkanya,” katanya.

Karenanya kata Robert, seperti amanat dari Prabowo, pihaknya tidak akan mengacu pada hasil hitung cepat lembaga-lembaga survei tersebut. Sebab bila berkaca pada Pilkada DKI 2017, sambung dia, kebanyakan lembaga survey memenangkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, namun faktanya saat real count KPU justru pasangan Anis-Sandi yang jadi pemenang.

“Bagi kami berdasarkan pengalaman di DKI, kami berpegangan pada hasil real count KPU. Kita tunggu saja hasil resmi dari KPU nanti, sembari menunggu hasil rekap seluruh sanksi TPS menyampaikan formulir C1.

Kepada seluruh relawan, tim pemenangan serta masyarakat, kami juga himbau jangan mempercaya hasil survey-survey lembaga survey yang menurut kami, selalu memframing bahwa dari hasil survei dia selalu menangkan Jokowi. Sekali lagi kami tegaskan tidak yakin dengan survey itu, dan itu bukan penentu sebenarnya,” pungkasnya. (mag-1/gus/prn)

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – SALING klaim kemenangan di Pilpres 2019 juga terjadi hingga di tingkat daerah. Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’aruf dan Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo-Sandi masing-masing mengaku menang di Sumatera Utara.

Ketua TKD Sumut Jokowi – Amin, Ivan Iskandar Batubara mengklaim Capres yang mereka usung unggul telak mengalahkan Prabowo-Sandi di Sumut. Tak hanya menang telak Sumut juga disebut sebagai kontributor terbesar untuk kemenangan Jokowi-Ma’aruf secara nasional.

“Pencapaian suara Jokowi-Maruf Amin di Sumut di atas pencapaian nasional. Sumut merupakan salah satu kontributor penyumbang suara terbesar bagi kemenangan Jokowi-Maruf Amin,” kata Ivan Iskandar Batubara saat ditemui Sumut Pos di kantor TKD Sumut Jokowi-Ma’aruf Amin di Jalan Gajah Mada Medan, Rabu (17/4).

Menurut Ivan, kemenangan ini bukan hanya merupakan kemenangan pihaknya, namun juga kemenangan seluruh rakyat Indonesia, khususnya rakyat Sumatera Utara. “Ini Kemenangan rakyat dan semua pihak bekerja karena harapan dan kecintaan mereka yang begitu besar dengan Pak Jokowi. Terutama di daerah-daerah, yakni di sejumlah kabupaten/kota di Sumut, kemenangannya besar sekali,” ujarnya.

Namun Ivan menyebutkan, kemenangan ini bukanlah terjadi secara instan, namun merupakan hasil kerja keras semua pihak. “Semua bekerja. Para relawan, mesin-mesin partai politik pendukung yang terus bergerak, dan para simpatisan kita di Sumatera Utara yang tak henti-hentinya bekerja keras untuk kemenangan Pak Jokowi. Kita patut berbangga hati karena kerja keras itu membuat kita sebagai salah satu kontributor terbesar untuk kemenangan Pak Jokowi secara nasional,” ungkap Ivan.

Tak hanya itu, Ivan mewakili TKD Sumut untuk kemenangan Jokowi – Amin juga mengapresiasi kinerja KPU, khususnya KPU Sumut dan jajarannya dalam menyukseskan Pemilu tahun 2019 di Sumatera Utara. “Sejauh ini KPU bekerja secara profesional. Walaupun tidak sempurna, tapi KPU Sumut telah bekerja keras untuk menyukseskan Pemilu di Sumatera Utara,” lanjutnya.

Terkait adanya dugaan indikasi kecurangan yang dilakukan pihaknya atas kemenangan Jokowi – Amin, Ivan membantahnya dan mengungkapkan bahwa hal itu tidak akan mengganggu pihaknya untuk terus merawat kemenangan itu hingga pihak KPU mengumumkan kemenangan Jokowi secara resmi.

“Fitnah itu sudah sering ditujukan kepada pihak Pak Jokowi dan kami menanggapinya dengan kerja keras. Sekarang terbukti, bahwa kerja keras seluruh pihak telah memenangkan Pak Jokowi kembali. Dan satu lagi, tidak harus curang untuk bisa menang,” tegasnya.

Satu hal lainnya yang dianggap penting, Ivan juga mengungkapkan bahwa stigma yang beredar selama ini bahwa Capres Jokowi tidak mewakili suara umat Islam adalah tidak benar. Menurut Ivan, kemenangan Jokowi ini justru merupakan wujud nyata kemenangan umat Islam.

Di sisi lain, BPD Sumut Prabowo-Sandi mengklaim menang telak dari Jokowi-Maruf Amin dengan peroleh suara 63 persen hingga 70 persen. “Untuk kalkulasi sementara kami yang terus di update, di Sumut Prabowo dan Sandi mendapat kemenangan 63 persen sampai 70 persen,” kata Tim BPD Sumut Prabowo-Sandi, Raden Muhammad Syafi’i kepada wartawan di Rumah Aspirasi Romo Center, Jalan Bunga Baldu II Medan, Rabu (17/4) malam.

Pria kerap disapa Romo itu mengatakan, persentase itu didapatkan secara real count dari hasil pendataan formulir C1 yang terus diupadate di Rumah Aspirasi Romo Center. Dengan data diperoleh dari saksi-saksi seluruh TPS di Sumut dan pemantauan dari relawan Prabowo-Sandi. “Dengan itu, teman-teman di lapangan terus mengumpulkan formulir C1 Karena itu merupakan dokumen terpenting bagi kita untuk menjadi data kemenangan Prabowo-Sandi,” jelas Romo.

Politisi Partai Gerindra itu mengungkapkan, 63 persen itu, mereka dapat di 17 dari 33 kabupaten/kota yang ada di Sumut. Dengan begitu, Romo meminta kepada masyarakat dan relawan untuk menunggu hasil real count dari KPU. “Alhamdulillah angkanya sama, antara 65-70 persen bahkan di tempat yang kita anggap kalah malah 50:50 seperti di daerah Tobasa, Taput, di sana saksi kita mengatakan 50:50. Bahkan di pantai timur kemenangan Prabowo-Sandi 80 persen,” jelas Romo.

Oleh karena itu, Romo mengungkapkan seluruh komponen yang tergabung dalam rumah aspirasi Romo Center di Medan, mendeklarasikan kemenangan Prabowo-Sandi sebagai presiden 2019-2024. “Kami percaya Prabowo-Sandi dapat membawa masyarakat Indonesia adil dan makmur. Oleh karena itu teman-teman di lapangan terus mengumpulkan formulir C1 Karena itu merupakan dokumen terpenting bagi kita untuk menjadi data kemenangan Prabowo-Sandi,” tutur anggota Komisi III DPR RI itu.

Romo juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Sumatera Utara yang telah memberikan kepercayaan kepada Prabowo-Sandi untuk memimpin Indonesia lima tahun ke depan dan semoga Indonesia menang. “Banyak pelanggaran-pelanggaran yang terjadi. Walaupun Prabowo-Sandi menang pelanggaran itu harus diusut tuntas. Karena tidak bisa dibiarkan,” ungkap Romo.

Terpisah, Wakil Sekretaris BPD Sumut Prabowo-Sandi, Robert Lumban Tobing mengklaim, mereka menang berdasarkan tiga hasil survei melalui exit poll. “Hal ini kan sudah disampaikan BPN kita. Kita memiliki tiga exit poll. Dari catatan kita di ketiga survei itu kita menang. Karenanya adanya perbedaan itu kami tidak heran,” katanya kepada Sumut Pos, tadi malam.

Kata dia, sejak awal kubu 01 sengaja membentuk opini dengan memframing sejumlah lembaga survei yang salah satunya ditayangkan melalui media penyiaran televisi. “Seperti dari ‘Ayo Jaga TPS’, exitpoll-nya kita yang menang sebesar 56 persen. Kemudian dari lembaga pendidikan Ibnu Qaldum kita juga menang. Kalau di luar daripada lembaga survei yang ada itu, kita sesungguhnya menang,” katanya.

Sekretaris Gerindra Sumut ini menggambarkan, seperti perolehan suara antara Jokowi dan Prabowo di Kota Medan, dalam rilis lembaga survey melalui sistem hitung cepat, berbeda dengan hitungan pihaknya melalui formulir C1 dari saksi. “Di Medan kami itu unggul telak kalau berdasarkan C1 saksi. Dan umumnya di Sumut, Prabowo-Sandi juga unggul telak meski inikan masih berlangsung dinamis angkanya,” katanya.

Karenanya kata Robert, seperti amanat dari Prabowo, pihaknya tidak akan mengacu pada hasil hitung cepat lembaga-lembaga survei tersebut. Sebab bila berkaca pada Pilkada DKI 2017, sambung dia, kebanyakan lembaga survey memenangkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, namun faktanya saat real count KPU justru pasangan Anis-Sandi yang jadi pemenang.

“Bagi kami berdasarkan pengalaman di DKI, kami berpegangan pada hasil real count KPU. Kita tunggu saja hasil resmi dari KPU nanti, sembari menunggu hasil rekap seluruh sanksi TPS menyampaikan formulir C1.

Kepada seluruh relawan, tim pemenangan serta masyarakat, kami juga himbau jangan mempercaya hasil survey-survey lembaga survey yang menurut kami, selalu memframing bahwa dari hasil survei dia selalu menangkan Jokowi. Sekali lagi kami tegaskan tidak yakin dengan survey itu, dan itu bukan penentu sebenarnya,” pungkasnya. (mag-1/gus/prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/