25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Pengembangan Andaliman di Simalungun

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Diharapkan Kementerian Pertanian (Kementan) dapat membantu pemasaran dan meningkatkan daya saing komoditas Andaliman hingga ke tingkat global. Sehingga dapat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara (Sumut).

Hal itu, diungkapkan oleh Ketua Dewan Rempah Indonesia Sumut, Nawal Lubis saat kegiatan penanaman perdana andaliman di Desa Panei Tongah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Sabtu (16/4) kemarin. Ia mengatakan, rempah khas Sumut ini yang memiliki potensi besar dan perlu upaya sinergis semua pihak untuk membuat andaliman mendunia.

“Mari kita bersama sama meningkatkan daya saing andaliman ini hingga ke tingkat global,” sebut Nawal.

Penanaman tersebut merupakan penanaman perdana dalam rangka kerjasama Pemerintah Kabupaten Simalungun dan perusahaan UD Intan. Kerja sama tersebut merupakan upaya pengembangan andaliman di Simalungun. Selanjutnya, ditargetkan akan ada 1.000 hektare lahan di Simalungun yang akan ditanami andaliman.

Nawal mengharapkan penanaman andaliman akan semakin banyak dilakukan di Sumut. Sehingga produktivitas andaliman semakin meningkat.

“Saya harap, di tempat lain juga dilakukan penanaman andaliman yang banyak,” sebut Nawal.

Plt Dirjen Perkebunan Ali Jamil mengatakan Kementan akan berperan mendorong ekspor komoditas pertanian dan perkebunan khususnya andaliman. Apalagi Kementan memiliki program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).

Tahun 2021, total nilai ekspor Indonesia sebesar Rp625 triliun. Penyumbang terbesar nilai ekspor tersebut berasal dari sektor perkebunan.

Diharapkan, andaliman menyumbangkan nilai ekspor yang besar dalam program Gratieks tersebut. Untuk itu, andaliman harus didorong percepatan produksinya.

Ali menyampaikan, penanaman andaliman tersebut merupakan tindak lanjut dari Deklarasi Hari Rempah Nasional yang diadakan bulan Desember tahun lalu.

Untuk itu, Ia juga mengharapkan Dewan Rempah Indonesia Nasional punya masterplan untuk pengembangan rempah di Indonesia.

Sementara itu Wakil Bupati Simalungun, Zonny Waldi menyebutkan bahwa lahan andaliman di Simalungun baru sebesar kurang lebih 40 hektare. Namun menurutnya lahan tersebut belum terkelola dengan baik.

“Meski begitu, kami berkomitmen mengembangkan tanaman andaliman ini di Simalungun, ” kata Zonny.(gus/ram)

SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Diharapkan Kementerian Pertanian (Kementan) dapat membantu pemasaran dan meningkatkan daya saing komoditas Andaliman hingga ke tingkat global. Sehingga dapat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara (Sumut).

Hal itu, diungkapkan oleh Ketua Dewan Rempah Indonesia Sumut, Nawal Lubis saat kegiatan penanaman perdana andaliman di Desa Panei Tongah, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun, Sabtu (16/4) kemarin. Ia mengatakan, rempah khas Sumut ini yang memiliki potensi besar dan perlu upaya sinergis semua pihak untuk membuat andaliman mendunia.

“Mari kita bersama sama meningkatkan daya saing andaliman ini hingga ke tingkat global,” sebut Nawal.

Penanaman tersebut merupakan penanaman perdana dalam rangka kerjasama Pemerintah Kabupaten Simalungun dan perusahaan UD Intan. Kerja sama tersebut merupakan upaya pengembangan andaliman di Simalungun. Selanjutnya, ditargetkan akan ada 1.000 hektare lahan di Simalungun yang akan ditanami andaliman.

Nawal mengharapkan penanaman andaliman akan semakin banyak dilakukan di Sumut. Sehingga produktivitas andaliman semakin meningkat.

“Saya harap, di tempat lain juga dilakukan penanaman andaliman yang banyak,” sebut Nawal.

Plt Dirjen Perkebunan Ali Jamil mengatakan Kementan akan berperan mendorong ekspor komoditas pertanian dan perkebunan khususnya andaliman. Apalagi Kementan memiliki program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks).

Tahun 2021, total nilai ekspor Indonesia sebesar Rp625 triliun. Penyumbang terbesar nilai ekspor tersebut berasal dari sektor perkebunan.

Diharapkan, andaliman menyumbangkan nilai ekspor yang besar dalam program Gratieks tersebut. Untuk itu, andaliman harus didorong percepatan produksinya.

Ali menyampaikan, penanaman andaliman tersebut merupakan tindak lanjut dari Deklarasi Hari Rempah Nasional yang diadakan bulan Desember tahun lalu.

Untuk itu, Ia juga mengharapkan Dewan Rempah Indonesia Nasional punya masterplan untuk pengembangan rempah di Indonesia.

Sementara itu Wakil Bupati Simalungun, Zonny Waldi menyebutkan bahwa lahan andaliman di Simalungun baru sebesar kurang lebih 40 hektare. Namun menurutnya lahan tersebut belum terkelola dengan baik.

“Meski begitu, kami berkomitmen mengembangkan tanaman andaliman ini di Simalungun, ” kata Zonny.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/