29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Tragedi Pantai Cermin: Mau Menyelamatkan, Malah Ikut Terseret

pm/smg EVAKUASI: Warga dan petugas saat mengevakuasi salah seorang korban tewas dari Pantai Cermin, Minggu (17/5). Dari peristiwa ini delapan orang dinyatakan tewas.
pm/smg
EVAKUASI: Warga dan petugas saat mengevakuasi salah seorang korban tewas dari Pantai Cermin, Minggu (17/5). Dari peristiwa ini delapan orang dinyatakan tewas.

SERGAI, SUMUTPOS.CO- Keceriaan 16 orang yang berasal dari satu keluarga besar yang berenang di Pantai Cermin Serdang Bedagai (Sergai) mendadak hilang. Dua belas anggota keluarga mereka yang sedang bermain air disapu ombak yang datang mendadak. Delapan di antaranya pun tewas digulung ombak. Sementara, satu anggota keluarga lainnya belum juga ditemukan.

Ceritanya, keluarga besar ini menikmati liburan di Pantai Cermin. Mereka memilih pantai yang berada di sisi belakang gedung Indosat. Sebelumnya, tepat tengah hari, anggota keluarga yang berasal dari Sidodame Krakatau Medan dan Percut Seituan Medan berkumpul di rumah Sri Winanti di Tualang, Perbaungan. Dari rumah Sri, rombongan keluarga yang berjumlah 16 orang itu bergerak ke Pantai Cermin dengan mengggunakan mobil pikap dan beberapa sepeda motor.

Setiba di Pantai Cermin, 12 orang dari mereka pun langsung menikmati air laut. Mereka tak menyadari ombak yang terus meninggi dan deras. Pun, tidak ada yang memperingatkan bahwa air pasang, mereka semakin terlarut dalam kesenangan menikmati air laut. Tanpa diketahui para pengunjung, air pasang yang terus naik memicu ombak semakin besar dan meninggi.

Satu dari mereka pun terseret.  Melihat itu, mereka yang berada di dalam air berusaha menolong. Bukannya berhasil menyelamatkan, justru yang lainnya pun ikut terseret arus laut yang deras dan tenggelam. Kepanikan mengundang warga sekitar yang ada di daerah itu untuk  menyelamatkan korban. Namun, warga ‘hanya’ berhasil menyelamatkan 8 korban dengan kondisi sudah tewas dan langsung dilarikan ke RS Sawit Indah.

“Iya, ada 9 orang yang tenggelam, 1 orang masih belum ditemukan, dan 2 orang berhasil selamat,” terang Kades Kota Pari Abdul Khoir alias Dollah kepada Posmetro (grup Sumut Pos).

Dollah pun mengatakan rombongan keluarga itu masuk lewat pintu samping PT Indosat. Sebenarnya, pantai tersebut bukan tempat tujuan untuk berwisata.  “Mereka yang sedang liburan ini tidak mengetahui adanya pasang perdani yang biasa terjadi di sepanjang pesisir pantai di Sergai ini,” katanya.

Dia menambahkan, para korban sudah dibawa RS Sawit Indah, sedangkan untuk korban yang selamat juga dibawa ke rumah sakit untuk diberikan bantuan, karena keduanya sempat melemah.

Sementara itu, seorang korban Sri Winarti mengatakan, kehadirannya bersama rombongan ketika ombak cukup bagus. Karena cukup tenang, sebagian dari rombongan turun ke bibir pantai. Tapi, tiba-tiba ombak besar menggulung. “Waktu terseret ombak, suasana yang saat itu senang langsung berubah panik. Warga setempat turun langsung membantu,” katanya saat ditemui di rumah sakit.

Seorang dokter RS Sawit Indah dr Mas Eko Sahputra mengatakan, delapan korban yang dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan tak bernyawa. Sehingga tidak ada pemeriksaan khusus secara medis. Namun, bagi korban selamat sudah diberikan pertolongan untuk memulihkan akibat banyaknya terminum air.

Saat dihubungi, Kapolres Sergai, AKBP Guntur Agung Supono mengatakan rombongan yang mandi-mandi di Pantai Belakang Kantor PT Indosat itu masih ada hubungan keluarga. Rombongan datang ke lokasi yang sebenarnya bukan pantai yang menjadi satu objek wisata di Pantai Cermin. Kehadiran rombongan untuk mandi-mandi.  “Sekarang ini, tim masih melakukan pencarian karena ada satu lagi yang hilang, dan ada delapan yang tewas,” sebutnya.

Terpisah,  Kepala Bidang Humas Poldasu Kombes Helfi Assegaf mengatakan, sejumlah korban yang mandi-mandi di Pantai Belakang PT Indosat satu rombongan.  Dia menyebutkan, para korban sudah dievakuasi, khusus korban yang selama sudah ditangani langsung oleh pihak RS Sawit Indah, sedangkan tim sedang melakukan pencarian korban yang sampai saat ini belum ditemukan. “Kami akan terus berkordinasi dengan Polres Sergai,” sebutnya.

Tiga Cucuku Jadi Yatim Piatu…

pm/smg EVAKUASI: Warga dan petugas saat mengevakuasi salah seorang korban tewas dari Pantai Cermin, Minggu (17/5). Dari peristiwa ini delapan orang dinyatakan tewas.
pm/smg
EVAKUASI: Warga dan petugas saat mengevakuasi salah seorang korban tewas dari Pantai Cermin, Minggu (17/5). Dari peristiwa ini delapan orang dinyatakan tewas.

SERGAI, SUMUTPOS.CO- Keceriaan 16 orang yang berasal dari satu keluarga besar yang berenang di Pantai Cermin Serdang Bedagai (Sergai) mendadak hilang. Dua belas anggota keluarga mereka yang sedang bermain air disapu ombak yang datang mendadak. Delapan di antaranya pun tewas digulung ombak. Sementara, satu anggota keluarga lainnya belum juga ditemukan.

Ceritanya, keluarga besar ini menikmati liburan di Pantai Cermin. Mereka memilih pantai yang berada di sisi belakang gedung Indosat. Sebelumnya, tepat tengah hari, anggota keluarga yang berasal dari Sidodame Krakatau Medan dan Percut Seituan Medan berkumpul di rumah Sri Winanti di Tualang, Perbaungan. Dari rumah Sri, rombongan keluarga yang berjumlah 16 orang itu bergerak ke Pantai Cermin dengan mengggunakan mobil pikap dan beberapa sepeda motor.

Setiba di Pantai Cermin, 12 orang dari mereka pun langsung menikmati air laut. Mereka tak menyadari ombak yang terus meninggi dan deras. Pun, tidak ada yang memperingatkan bahwa air pasang, mereka semakin terlarut dalam kesenangan menikmati air laut. Tanpa diketahui para pengunjung, air pasang yang terus naik memicu ombak semakin besar dan meninggi.

Satu dari mereka pun terseret.  Melihat itu, mereka yang berada di dalam air berusaha menolong. Bukannya berhasil menyelamatkan, justru yang lainnya pun ikut terseret arus laut yang deras dan tenggelam. Kepanikan mengundang warga sekitar yang ada di daerah itu untuk  menyelamatkan korban. Namun, warga ‘hanya’ berhasil menyelamatkan 8 korban dengan kondisi sudah tewas dan langsung dilarikan ke RS Sawit Indah.

“Iya, ada 9 orang yang tenggelam, 1 orang masih belum ditemukan, dan 2 orang berhasil selamat,” terang Kades Kota Pari Abdul Khoir alias Dollah kepada Posmetro (grup Sumut Pos).

Dollah pun mengatakan rombongan keluarga itu masuk lewat pintu samping PT Indosat. Sebenarnya, pantai tersebut bukan tempat tujuan untuk berwisata.  “Mereka yang sedang liburan ini tidak mengetahui adanya pasang perdani yang biasa terjadi di sepanjang pesisir pantai di Sergai ini,” katanya.

Dia menambahkan, para korban sudah dibawa RS Sawit Indah, sedangkan untuk korban yang selamat juga dibawa ke rumah sakit untuk diberikan bantuan, karena keduanya sempat melemah.

Sementara itu, seorang korban Sri Winarti mengatakan, kehadirannya bersama rombongan ketika ombak cukup bagus. Karena cukup tenang, sebagian dari rombongan turun ke bibir pantai. Tapi, tiba-tiba ombak besar menggulung. “Waktu terseret ombak, suasana yang saat itu senang langsung berubah panik. Warga setempat turun langsung membantu,” katanya saat ditemui di rumah sakit.

Seorang dokter RS Sawit Indah dr Mas Eko Sahputra mengatakan, delapan korban yang dibawa ke rumah sakit sudah dalam keadaan tak bernyawa. Sehingga tidak ada pemeriksaan khusus secara medis. Namun, bagi korban selamat sudah diberikan pertolongan untuk memulihkan akibat banyaknya terminum air.

Saat dihubungi, Kapolres Sergai, AKBP Guntur Agung Supono mengatakan rombongan yang mandi-mandi di Pantai Belakang Kantor PT Indosat itu masih ada hubungan keluarga. Rombongan datang ke lokasi yang sebenarnya bukan pantai yang menjadi satu objek wisata di Pantai Cermin. Kehadiran rombongan untuk mandi-mandi.  “Sekarang ini, tim masih melakukan pencarian karena ada satu lagi yang hilang, dan ada delapan yang tewas,” sebutnya.

Terpisah,  Kepala Bidang Humas Poldasu Kombes Helfi Assegaf mengatakan, sejumlah korban yang mandi-mandi di Pantai Belakang PT Indosat satu rombongan.  Dia menyebutkan, para korban sudah dievakuasi, khusus korban yang selama sudah ditangani langsung oleh pihak RS Sawit Indah, sedangkan tim sedang melakukan pencarian korban yang sampai saat ini belum ditemukan. “Kami akan terus berkordinasi dengan Polres Sergai,” sebutnya.

Tiga Cucuku Jadi Yatim Piatu…

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/