33.6 C
Medan
Tuesday, June 25, 2024

Anggaran Dinas Kominfo Sibolga ‘Hilang’ Rp1,8 Miliar

Koordinator Komisi III DPRD Kota Sibolga Jamil Zeb Tumori.

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Ada yang menarik pada pembahasan laporan keuangan dari APBD Pemko Sibolga tahun 2018 di gedung DPRD Kota Sibolga, Rabu (17/719). Komisi III menemukan adanya anggaran Dinas Kominfo yang ‘hilang’ atau mungkin berpindah, yanng sebelumnya dianggarkan Rp3.200.000.000 menjadi Rp1.800.000.000.

Hal tersebut dikatakan Koordinator Komisi III DPRD Kota Sibolga Jamil Zeb Tumori di sela-sela kunjungannya bersama beberapa anggota Komisi III lainnya di ruang Comment Center milik Dinas Kominfo Sibolga.

Menurutnya, anggaran Rp3,2 miliar yang mereka alokasikan ke Dinas Kominfo tersebut sebagai bentuk dukungan mereka untuk menjadikan Sibolga menjadi Smart City yang berbasis internet.

“Saya dan kawan-kawan pernah menganggarkan Rp3.200.000.000 untuk Kominfo. Tapi ketika ada pertanggungjawaban, saya heran. Kenapa anggarannya hanya Rp1.800.000.000. Karena saat ini kita lagi membahas laporan keuangan dari APBD 2018. Kita juga mendorong untuk mewujudkan mimpi kita ini, bagaimana Sibolga ini menjadi kota smart city, kota internet,” kata Jamil diamini anggota Komisi III lainnya.

Menurutnya, hal tersebut akan dia pertanyakan pada pandangan umum sidang paripurna yang akan datang.

“Justru saya nanti akan bertanya dalam pandangan umum DPRD Kota Sibolga, kenapa anggaran Dinas Kominfo itu diturunkan. Berarti sudah berpindah legislatif ke eksekutif. Berarti ada dinas yang merancang ide, gagasan kesepakatan kita dari awal, sehingga berpidah anggaran tersebut,” ketusnya dengan nada kesal.

Meski demikian, Jamil mengaku DPRD akan terus mendukung Dinas Kominfo untuk menjadikan Sibolga sebagai Smart City, dengan cara mengalokasikan anggaran yang memadai. Sehingga kedepannya, seluruh SKPD dan anggota DPRD dalam setiap pemaparan tidak lagi menggunakan buku melainkan menggunakan Laptop atau Ipad.

“Pengajuan anggaran, kita akan dorong Kominfo ini untuk menjadikan Sibolga Kota modern. Pertanggung jawabannya nanti kedepan, SKPD itu tidak lagi membawa buku, tapi membawa laptop, Ipad. Kedepannya juga, setiap pandangan umum, DPRD akan menyiapkan foto-foto, visual dan menjelaskan langsung. Kota yang cerdas dan modern. Ketika di laut pun, nelayan sudah bisa mengakses. Kita akan mengadakan sosialisasi kepada nelayan, bagaimana cara menggunakan Qlue (aplikasi layanan pemerintah berbasis sosial media),” katanya.

Sekilas, Jamil mengapresiasi komitmen Wali Kota Sibolga di tahun 2018 yang lalu, yang akan menjadikan Sibolga menjadi kota internet. Seperti yang sudah berjalan saat ini. Dimana, warga Sibolga yang punya kendala dengan layanan pemerintah dapat langsung melaporkannya lewat aplikasi atau sambungan telepon yang telah disediakan.

“Pada tahun 2018 ini, ada sebuah komitmen yang bagus dari walikota, agar nanti Sibolga ini menjadi kota Internet. Konek antara SKPD-SKPD, pengaduan-pengaduan bisa langsung disampaikan kepada pemerintah kota melalui program Qlue, foto, sampaikan di sini. Contoh misalnya terjadi kebakaran, foto kemudian kirimkan ke sini akan ditindaklanjuti langsung ke pemadam kebakaran,” katanya.

“Atau hubungi ke 112, akan diterima 6 operator yang sudah disiapkan. Kami berharap dua minggu lagi, ini akan tersambung ke semua SKPD. Kalau pemerintah tidak sanggup menaikan angka pendapatan masyarakat, minimal pemerintah mampu menurunkan pengeluaran masyarakat dibidang internet, jadi sudah gratis nanti,” katanya lagi seraya menambahkan, saat ini Pemko Sibolga telah memasang 10 titik hotspot gratis yang tersebar di seluruh Kota Sibolga. (ts/nt/msg/sp)

Koordinator Komisi III DPRD Kota Sibolga Jamil Zeb Tumori.

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Ada yang menarik pada pembahasan laporan keuangan dari APBD Pemko Sibolga tahun 2018 di gedung DPRD Kota Sibolga, Rabu (17/719). Komisi III menemukan adanya anggaran Dinas Kominfo yang ‘hilang’ atau mungkin berpindah, yanng sebelumnya dianggarkan Rp3.200.000.000 menjadi Rp1.800.000.000.

Hal tersebut dikatakan Koordinator Komisi III DPRD Kota Sibolga Jamil Zeb Tumori di sela-sela kunjungannya bersama beberapa anggota Komisi III lainnya di ruang Comment Center milik Dinas Kominfo Sibolga.

Menurutnya, anggaran Rp3,2 miliar yang mereka alokasikan ke Dinas Kominfo tersebut sebagai bentuk dukungan mereka untuk menjadikan Sibolga menjadi Smart City yang berbasis internet.

“Saya dan kawan-kawan pernah menganggarkan Rp3.200.000.000 untuk Kominfo. Tapi ketika ada pertanggungjawaban, saya heran. Kenapa anggarannya hanya Rp1.800.000.000. Karena saat ini kita lagi membahas laporan keuangan dari APBD 2018. Kita juga mendorong untuk mewujudkan mimpi kita ini, bagaimana Sibolga ini menjadi kota smart city, kota internet,” kata Jamil diamini anggota Komisi III lainnya.

Menurutnya, hal tersebut akan dia pertanyakan pada pandangan umum sidang paripurna yang akan datang.

“Justru saya nanti akan bertanya dalam pandangan umum DPRD Kota Sibolga, kenapa anggaran Dinas Kominfo itu diturunkan. Berarti sudah berpindah legislatif ke eksekutif. Berarti ada dinas yang merancang ide, gagasan kesepakatan kita dari awal, sehingga berpidah anggaran tersebut,” ketusnya dengan nada kesal.

Meski demikian, Jamil mengaku DPRD akan terus mendukung Dinas Kominfo untuk menjadikan Sibolga sebagai Smart City, dengan cara mengalokasikan anggaran yang memadai. Sehingga kedepannya, seluruh SKPD dan anggota DPRD dalam setiap pemaparan tidak lagi menggunakan buku melainkan menggunakan Laptop atau Ipad.

“Pengajuan anggaran, kita akan dorong Kominfo ini untuk menjadikan Sibolga Kota modern. Pertanggung jawabannya nanti kedepan, SKPD itu tidak lagi membawa buku, tapi membawa laptop, Ipad. Kedepannya juga, setiap pandangan umum, DPRD akan menyiapkan foto-foto, visual dan menjelaskan langsung. Kota yang cerdas dan modern. Ketika di laut pun, nelayan sudah bisa mengakses. Kita akan mengadakan sosialisasi kepada nelayan, bagaimana cara menggunakan Qlue (aplikasi layanan pemerintah berbasis sosial media),” katanya.

Sekilas, Jamil mengapresiasi komitmen Wali Kota Sibolga di tahun 2018 yang lalu, yang akan menjadikan Sibolga menjadi kota internet. Seperti yang sudah berjalan saat ini. Dimana, warga Sibolga yang punya kendala dengan layanan pemerintah dapat langsung melaporkannya lewat aplikasi atau sambungan telepon yang telah disediakan.

“Pada tahun 2018 ini, ada sebuah komitmen yang bagus dari walikota, agar nanti Sibolga ini menjadi kota Internet. Konek antara SKPD-SKPD, pengaduan-pengaduan bisa langsung disampaikan kepada pemerintah kota melalui program Qlue, foto, sampaikan di sini. Contoh misalnya terjadi kebakaran, foto kemudian kirimkan ke sini akan ditindaklanjuti langsung ke pemadam kebakaran,” katanya.

“Atau hubungi ke 112, akan diterima 6 operator yang sudah disiapkan. Kami berharap dua minggu lagi, ini akan tersambung ke semua SKPD. Kalau pemerintah tidak sanggup menaikan angka pendapatan masyarakat, minimal pemerintah mampu menurunkan pengeluaran masyarakat dibidang internet, jadi sudah gratis nanti,” katanya lagi seraya menambahkan, saat ini Pemko Sibolga telah memasang 10 titik hotspot gratis yang tersebar di seluruh Kota Sibolga. (ts/nt/msg/sp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/