25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Kapoldasu: Sumut Ini Wilayah Seksi

Foto: Gibson/PM Kapoldasu, Irjen Eko Hadi Sutedjo memeriksa persiapan pasukan menjelang pelantikan Presiden -Wapres RI, Jokowi-JK, di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (17/10/2014).
Foto: Gibson/PM
Kapoldasu, Irjen Eko Hadi Sutedjo memeriksa persiapan pasukan menjelang pelantikan Presiden -Wapres RI, Jokowi-JK, di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (17/10/2014).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapoldasu, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo telah menyiapkan sebanyak 2.800 personel yang melibatkan tim sniper untuk menjaga kondusifitas Sumut jelang pelantikan presiden/wakil presiden 2014, Joko Widodo-Jusuf Kalla, Senin (20/10). Bahkan pihaknya turut menurunkan alat-alat berat untuk mendukung kekuatan pengamanan.

“Dua per tiga pasukan telah siap untuk mengamankan pelantikan presiden mendatang, dan Sniper juga kita siapkan. Selain itu, alat-alat berat juga kita turunkan,” terangnya, Jumat (17/10) usai memimpin Apel Persiapan Pengamanan Pelantikan Presiden Terpilih 2014, di Lapangan Merdeka, Medan, Jumat (17/10).

Eko Hadi Sutedjo menyebutkan, pengerahan pasukan dalam jumlah besar tersebut merupakan upaya mencegah masuknya provokator yang menyebabkan kekisruhan. Pasalnya, wilayah Sumatera Utara merupakan provinsi yang seksi dan sangat rawan gangguan.

“Sumut ini wilayah yang seksi untuk memicu pengaruh apapun secara nasional, baik itu untuk yang positif ataupun yang mengacaukan keamanan nasional,” ungkapnya.

Karena itu, semua kesiapan yang bisa menimbulkan perhatian nasional itu bisa terjadi lewat Sumut. “Kalau semua kekuatan digunakan di Jakarta, maka para pengganggu-pengganggu ketertiban itu bisa mengambil lokasi alternatif dan sumut adalah daerah yang strategis untuk tujuan yang jelek dan tujuan yang baik,” urai Eko Hadi Sutedjo.

“Sumut itu Seksi dan banyak pengganggu yang akan menggodanya untuk menganggu keamanannya. Namun dengan personil Polisi dan TNI, kita akan menjaga keamanan Sumut dari provokator-provokator yang akan masuk,” tuturnya didampingi Wali Kota Medan, Zhulmi Eldin.

Hanya saja pihaknya belum mendeteksi titik-titik kerawanan menjelang pelantikan Presiden RI nanti. Karena itu pihaknya tetap siaga untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi. “Belum ada titik rawan yang kita khususkan, namun, penjagaan merata di setiap jajaran Poldasu. Semua lokasi akan kita jaga,” tuturnya.

Dikatakannya, “Apel ini pemeriksaan terakhir personel dan perlengkapanya. Besok kita sudah setting personel yang akan ditempatkan ke beberapa wilayah. Yang saya tekankan disini mulai dari kejahatan konvensional maupun kejahatan transnasional dan juga masalah terorisme. Untuk khusus masalah pengamanan pilpres ini yang bisa menjadi komoditas ancaman terhadap suasananya, dan juga kejahatan sabotase dan kekerasan penyanderaan. Dan, kita akan cegah agar tidak berpengaruh kepada pusat (Jakarta). “Laporan sekecil apapun akan kita tindaklanjuti. Namun, kita berharap pelantikan Presiden mendatang dapat berjalan lancar dan aman,” harapnya.

Poldasu sendiri menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan konvoi yang bisa menyebabkan gangguan ketertiban. “Tidak ada konvoi namun, kalau mau memberikan rasa kegembiraan silahkan saja, tapi jangan berlebihan,” pungkasnya.

Dalam gelar pasukan itu, Kapoldasu, Wali Kota Medan dan beberapa personil TNI melakukan pengecekan armada Baracuda yang akan diturunkan mengamankan Pelantikan Jokowi-JK. Selain itu, Kapoldasu juga memeriksa perlengkapan senjata dan barisan personil TNI/Polri.

Untuk memastikan kesiapan alat-alat berat yang akan digunakan Irjen Eko Hadi Sutedjo bersama Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Sumantri dan Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin mencoba Panser Anoa dan BaraCuda. “Mobilnya bagus juga ya, sudah layak ini untuk membantu tugas, mari kita cek ke dalam,” ucapnya kepada Kasdam dan Wali kota.

Sejurus kemudian, Kapolda pun mencoba panser Anoa keliling pasukan, terlihat Kapolda, Kasdam dan Wali kota tersenyum berada di dalam Anoa, sesekali ketiga pejabat itu melambaikan tangannya ke arah wartawan dan pasukan yang berbaris. Setelah tiba, Kapolda kemudian menemui pengemudi Anoa tersebut dan mengatakan tetap serius dalam bertugas. “Kamu harus siap dalam bertugas,” ucapnya kepada prajurit TNI.

Sementara itu, Kabid Humas Poldasu, AKBP Helfi Assegaf menambahkan bahwa jumlah sniper yang diturunkan sekitar 60 personel dan nantinya akan dibagi menurut kebutuhannya. “Sampai sekarang belum ada titik rawan, dan mudah-mudahan aman pelantikan presiden mendatang. Kalau Sniper, itukan bagian dari aparat juga dan pengamanan pelantikan. Jadi, tidak ada masalah,” ucapnya singkat. (gib/bd)

Foto: Gibson/PM Kapoldasu, Irjen Eko Hadi Sutedjo memeriksa persiapan pasukan menjelang pelantikan Presiden -Wapres RI, Jokowi-JK, di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (17/10/2014).
Foto: Gibson/PM
Kapoldasu, Irjen Eko Hadi Sutedjo memeriksa persiapan pasukan menjelang pelantikan Presiden -Wapres RI, Jokowi-JK, di Lapangan Merdeka Medan, Jumat (17/10/2014).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kapoldasu, Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo telah menyiapkan sebanyak 2.800 personel yang melibatkan tim sniper untuk menjaga kondusifitas Sumut jelang pelantikan presiden/wakil presiden 2014, Joko Widodo-Jusuf Kalla, Senin (20/10). Bahkan pihaknya turut menurunkan alat-alat berat untuk mendukung kekuatan pengamanan.

“Dua per tiga pasukan telah siap untuk mengamankan pelantikan presiden mendatang, dan Sniper juga kita siapkan. Selain itu, alat-alat berat juga kita turunkan,” terangnya, Jumat (17/10) usai memimpin Apel Persiapan Pengamanan Pelantikan Presiden Terpilih 2014, di Lapangan Merdeka, Medan, Jumat (17/10).

Eko Hadi Sutedjo menyebutkan, pengerahan pasukan dalam jumlah besar tersebut merupakan upaya mencegah masuknya provokator yang menyebabkan kekisruhan. Pasalnya, wilayah Sumatera Utara merupakan provinsi yang seksi dan sangat rawan gangguan.

“Sumut ini wilayah yang seksi untuk memicu pengaruh apapun secara nasional, baik itu untuk yang positif ataupun yang mengacaukan keamanan nasional,” ungkapnya.

Karena itu, semua kesiapan yang bisa menimbulkan perhatian nasional itu bisa terjadi lewat Sumut. “Kalau semua kekuatan digunakan di Jakarta, maka para pengganggu-pengganggu ketertiban itu bisa mengambil lokasi alternatif dan sumut adalah daerah yang strategis untuk tujuan yang jelek dan tujuan yang baik,” urai Eko Hadi Sutedjo.

“Sumut itu Seksi dan banyak pengganggu yang akan menggodanya untuk menganggu keamanannya. Namun dengan personil Polisi dan TNI, kita akan menjaga keamanan Sumut dari provokator-provokator yang akan masuk,” tuturnya didampingi Wali Kota Medan, Zhulmi Eldin.

Hanya saja pihaknya belum mendeteksi titik-titik kerawanan menjelang pelantikan Presiden RI nanti. Karena itu pihaknya tetap siaga untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi. “Belum ada titik rawan yang kita khususkan, namun, penjagaan merata di setiap jajaran Poldasu. Semua lokasi akan kita jaga,” tuturnya.

Dikatakannya, “Apel ini pemeriksaan terakhir personel dan perlengkapanya. Besok kita sudah setting personel yang akan ditempatkan ke beberapa wilayah. Yang saya tekankan disini mulai dari kejahatan konvensional maupun kejahatan transnasional dan juga masalah terorisme. Untuk khusus masalah pengamanan pilpres ini yang bisa menjadi komoditas ancaman terhadap suasananya, dan juga kejahatan sabotase dan kekerasan penyanderaan. Dan, kita akan cegah agar tidak berpengaruh kepada pusat (Jakarta). “Laporan sekecil apapun akan kita tindaklanjuti. Namun, kita berharap pelantikan Presiden mendatang dapat berjalan lancar dan aman,” harapnya.

Poldasu sendiri menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan konvoi yang bisa menyebabkan gangguan ketertiban. “Tidak ada konvoi namun, kalau mau memberikan rasa kegembiraan silahkan saja, tapi jangan berlebihan,” pungkasnya.

Dalam gelar pasukan itu, Kapoldasu, Wali Kota Medan dan beberapa personil TNI melakukan pengecekan armada Baracuda yang akan diturunkan mengamankan Pelantikan Jokowi-JK. Selain itu, Kapoldasu juga memeriksa perlengkapan senjata dan barisan personil TNI/Polri.

Untuk memastikan kesiapan alat-alat berat yang akan digunakan Irjen Eko Hadi Sutedjo bersama Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Sumantri dan Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin mencoba Panser Anoa dan BaraCuda. “Mobilnya bagus juga ya, sudah layak ini untuk membantu tugas, mari kita cek ke dalam,” ucapnya kepada Kasdam dan Wali kota.

Sejurus kemudian, Kapolda pun mencoba panser Anoa keliling pasukan, terlihat Kapolda, Kasdam dan Wali kota tersenyum berada di dalam Anoa, sesekali ketiga pejabat itu melambaikan tangannya ke arah wartawan dan pasukan yang berbaris. Setelah tiba, Kapolda kemudian menemui pengemudi Anoa tersebut dan mengatakan tetap serius dalam bertugas. “Kamu harus siap dalam bertugas,” ucapnya kepada prajurit TNI.

Sementara itu, Kabid Humas Poldasu, AKBP Helfi Assegaf menambahkan bahwa jumlah sniper yang diturunkan sekitar 60 personel dan nantinya akan dibagi menurut kebutuhannya. “Sampai sekarang belum ada titik rawan, dan mudah-mudahan aman pelantikan presiden mendatang. Kalau Sniper, itukan bagian dari aparat juga dan pengamanan pelantikan. Jadi, tidak ada masalah,” ucapnya singkat. (gib/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/