SUMUTPOS.CO – Ketua TP. PKK Tapanuli Utara Ny. Satika Nikson Nababan menjadi pembicara pada Seminar ‘Feminisme dan Kepemimpinan Perempuan di Indonesia’ sekaitan dalam memperingati Hari Ulos sedunia, di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan Tarutung, Sabtu (16/10).
Seminar yang diprakarsai oleh Gema Karya Tapanuli Utara ini dibuka oleh Wakil Bupati Tapanuli Utara Sarlandy Hutabarat, didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Parsaoran Hutagalung dan beberapa pimpinan Perangkat Daerah dihadiri Wakil Ketua TP PKK Ny Marsaulina Sarlandy Hutabarat, para perempuan dari berbagai profesi, organisasi dan komunitas serta beberapa stakeholder.
Tampil sebagai pembicara ke-3, Satika Simamora yang menjabat sebagai Ketua TP PKK, Bunda PAUD Taput, Yayasan Kanker Indonesia Taput dan Ketua Dekranasda Taput mengawali dengan melantunkan lagu yang berjudul ‘Hu Haholongi Do Ho’ untuk menggugah peserta sekaligus menjadi topik paparannya.
“Semoga dengan adanya seminar ini menjadi titik awal untuk perubahan lebih baik, ke depannya kita harapkan kaum perempuan menjadi saluran kasih bagi sekitar kita. Lakukan hal yang positif dalam kehidupan kita, pasti akan memunculkan ‘Feminisme yang Seksi’. Sebagai ibu rumahtangga, perempuan harus menjadi panutan bagi anaknya agar generasi muda kita memiliki pikiran positif,” awal paparan Satika Simamora.
Dalam kesimpulan paparannya, Ketua TP PKK Taput menjelaskan bahwa pemimpin tidak harus seorang laki-laki saja tetapi peran kepemimpinan seorang wanita di era modern ini juga sangat dibutuhkan kiprahnya organisasi dipimpin oleh laki-laki. Perkembangan zaman yang modern ini juga menuntut wanita untuk mampu menjadi seorang pemimpin dimana wanita dan pria memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, tidak selamanya wanita selalu dengan sikap feminisme dan pria dengan sikap maskulin namun ketika perempuan memimpin juga memiliki sisi feminisme dan maskulin.
“Laki-laki dan perempuan harus berjalan selaras dan saling mendukung ibarat kepala dan leher. Hidup itu simpel, yang penting kita berpikir dan berbuat positif karena pertanggungjawaban kita langsung kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya maka kita harus siap atas apa yang akan terjadi pada kita, biarlah kehendak Tuhan yang terjadi. Hidup ini perlu berserah diri, berdoa dan tetap fokus untuk melakukan sesuatu yang positif. Kita harus mampu memberikan solusi atas permasalahan di sekelilingnya, lakukan apa yang dapat kita lakukan demi kebaikan, jadilah saluran berkat yang dilatar-belakangi oleh rasa sayang,” ucap Satika Simamora diakhir paparannya.
Turut menjadi pembicara pada Seminar tersebut antara lain Insty R Malau yang merupakan penggiat issu perempuan serta Ujiana Sianturi selalu Ketua Asosiasi UMKM Sumut. (rel/des)