LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Sumut berduka. Sosok ulama kharismatik cucu dari Syekh Abdul Wahab Rokan sekaligus pimpinan Thariqah Naqsabandiyah Babussalam ke X, Tuan Guru Syekh H. Hasyim Al-Syarwani, meninggal dunia. Sosok yang digelari Tuan Guru Besilam Babussalam ini tutup usia di usia 82 tahun di Rumah Sakit Colombia Medan, Sabtu (16/11) sekitar pukul 11.30 WIB.
TUAN Guru Besilam adalah pimpinan Pondok Pesantren Tuan Guru Babussalam, tarekat Naqsabandiyah terbesar di Asia Tenggara yang berpusat di Besilam, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Jenazah Tuan Guru Besilam disalatkan dan diantar ribuan jemaah dari berbagai daerah di Indonesia ke pemakaman di Kompleks Nosah Pesantren Babussalam, Padangtualang, Langkat, Minggu (17/11) usai salat zuhur. Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, ikut mengantarkan jenazah almarhum.
Zamroni mengatakan, selama ini Tuan Guru Besilam Babussalam Syekh H Hasyim Al-Syarwani memang memiliki riwayat penyakit jantung. Namun, penyakit tersebut tidak pernah dikeluhkan oleh almarhum.
“Kami sempat jalan-jalan ke Jakarta, di sana kami bertemu Dahlan Iskan. Kemudian kita sempat ke salah satu rumah sakit dan saat itu dokter mendiagnosa jika beliau mengidap penyakit jantung,” ucap M. Zamroni.
Ia mengatakan, jemaah hadir dari berbagai daerah, seperti baik dari Langkat, antar provinsi, nasional hingga dari luar negeri. “Tadi ada yang datang dari Malaysia, Riau, tokoh-tokoh Sumut, dan banyak lagi. Ke depan diminta tahlilan kalau bisa tujuh hari, juga zikir selama tujuh hari,” katanya.
Sebelum jenazah disalatkan, Gubernur Edy Rahmayadi duduk di samping jenazah dan keluarga. Sambil mengangkat tangan, Gubernur pun memanjatkan doa.
Saat menyampaikan ungkapan belasungkawa, Edy Rahmayadi mengutip sebuah ayat Alquran, Surah Al A’raaf ayat 34. “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya,” ucap Edy di hadapan ribuan jemaah.
Gubernur juga mengungkapkan kesedihan mendalam yang ia rasakan, ditinggalkan oleh sosok Tuan Guru kharismatik, sosok ayah, sosok guru bagi semua umat muslim. “Siapa yang tidak sedih, sosok seorang ayah, seorang guru telah meninggalkan kita. Kita semua bersedih, namun ilmu yang sudah diberikan almarhum hendaknya senantiasa kita ingat dan amalkan di dunia ini, di mana tujuannya untuk kebaikan seluruh umat,” tambah Edy mengingatkan.
Bergabung dengan ribuan jemaah, Edy pun turut mengantarkan jenazah ke pemakaman di area yang tak jauh dari pesantren. Lantunan kalimatullah pun menggema mengiringi jenazah ke tempat pemakaman.
Bupati Langkat dan rombongan turut mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya dan berharap baik kepada keluarga dan kerabat, dapat melepas kepergian almarhum Syekh Hasyim dengan ikhlas.
Mewakili keluarga almarhum, Buya KH. Amiruddin MS didampingi istri dan anaknya, mengucapkan terimakasih kepada seluruh pelayat.
Almarhum meninggalkan 4 orang anak terdiri dari 3 orang pria dan 1 orang wanita.
Turut hadir pada pemakaman Tuan Guru Besilam Babussalam Syekh H Al-Syarwani yakni Sekdaprov Sumut R Sabrina, Ketua MUI Sumut H Abdullah Syah, Plt Walikota Medan Akhyar Nasution, Wakil Bupati Langkat Syah Afandin, Sekda Langkat Indra Salahudin, unsur Forkopimda dan OPD Pemprov Sumut, anggota DPRD dan OPD Langkat, tokoh agama, ribuan warga dan jemaah tarekat Naqsabandiyah.