25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Sri Wahyuni Pimpin Forda UKM Sumut Periode 2019-2022 

ist
BERSAMA: Sri Wahyuni Nukman (7 dari kiri) diabadikan bersama sejumlah pelaku usaha usai terpilih menjadi Ketua Forda UKM Sumut periode 2019-2022.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sri Wahyuni Nukman terpilih secara aklamasi untuk memimpin Forda UKM Sumut periode 2019 -2022 dalam Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub) yang digelar, Kamis (17/1).

Sri Wahyuni Nukman terpilih sebagai Ketua, sedangkan Chairul Huda sebagai sekteratis dan Juniati sebagai bendahara.

Acara Konferdalub dengan pimpinan sidang Nur Halim Tanjung ini, untuk memilih pengganti Ketua Forda UKM Sumut priode 2016-2019, Lie Ho Pheng yang mengundurkan diri dari kepemimpinan yang seharusnya akan berakhir Desember mendatang.

Usai terpilih, Sri Wahyuni Nukman mengaku amanah yang diembannya cukup berat. Sehingga membuatnya harus lebih fokus dalam menjalankan Forda UKM dengan baik serta meneruskan roda organisaisi dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM), agar pelaku usaha bisa mengelola, menjalankan usahanya dengan aman dan nyaman.

Selain itu, program kedepannya, kepengurusan Forda UKM priode 2019-2022 ini, akan fokus dalam melakukan sosialiasi, agar pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya dengan baik dan benar, disamping juga memperluas jaringan bisnis. “Kedepan fokus kita tetap pada bidang advokasi, sosialisasi dan peningkan sumber daya manusia,”ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini wadah tersebut memiliki seratusan anggota dengan berbagai ragam usaha. Kedepan jumlah ini ditargetkan akan terus bertambah.

Sementara Founder Forda UKM Sumut, Sofyan Tan yang hadir dalam kesempatan tersebut menyebutkan kehadiran forum tersebut awalnya untuk membangun UKM yang lebih kuat sekira tahun 1997.

Sebab awalnya persoalan usaha ini, diurus pejabat, bukan pengusaha. Sehingga persoalan pengusaha tidak teraspirasikan.

Sofyan Tan yang mengaku saat menjadi seorang pengusaha disebabkan kecelakaan, membuatnya paham dan mengerti jika dalam membangun usaha banyak sekali hambatan yang dihadapi. Sehingga forum ini menjadi wadah untuk  memperjuangkan UKM lebih baik.

Sebelum digelar Konferdalub, Lie Ho Pheng menyebutkan Forda UKM fokusnya membela pelaku UKM. Namun pilihannya untuk mengundurkan diri disebabkan adanya urusan yang hendak diselesaikannya, di samping keinginannya untuk mengembangkan kampung halamannya, Serdangbedagai. Sebab baru-baru ini ada investor yang serius untuk membangun industri di daerah tersebut.

Untuk diketahui, hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Forda UKM Riau, Ketua Forda UKM Tebing Tinggi, Ketua Forda UKM Serdangbedagai, Ketua Forda UKM Deliserdang, Ketua Forda UKM Langkat, Ketua Forda UKM Karo, Ketua Forda UKM Binjai, Ketua Forda UKM Asahan serta tamu dan undangan lainnya.(adz)

ist
BERSAMA: Sri Wahyuni Nukman (7 dari kiri) diabadikan bersama sejumlah pelaku usaha usai terpilih menjadi Ketua Forda UKM Sumut periode 2019-2022.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sri Wahyuni Nukman terpilih secara aklamasi untuk memimpin Forda UKM Sumut periode 2019 -2022 dalam Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub) yang digelar, Kamis (17/1).

Sri Wahyuni Nukman terpilih sebagai Ketua, sedangkan Chairul Huda sebagai sekteratis dan Juniati sebagai bendahara.

Acara Konferdalub dengan pimpinan sidang Nur Halim Tanjung ini, untuk memilih pengganti Ketua Forda UKM Sumut priode 2016-2019, Lie Ho Pheng yang mengundurkan diri dari kepemimpinan yang seharusnya akan berakhir Desember mendatang.

Usai terpilih, Sri Wahyuni Nukman mengaku amanah yang diembannya cukup berat. Sehingga membuatnya harus lebih fokus dalam menjalankan Forda UKM dengan baik serta meneruskan roda organisaisi dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM), agar pelaku usaha bisa mengelola, menjalankan usahanya dengan aman dan nyaman.

Selain itu, program kedepannya, kepengurusan Forda UKM priode 2019-2022 ini, akan fokus dalam melakukan sosialiasi, agar pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya dengan baik dan benar, disamping juga memperluas jaringan bisnis. “Kedepan fokus kita tetap pada bidang advokasi, sosialisasi dan peningkan sumber daya manusia,”ujarnya.

Dia menambahkan, saat ini wadah tersebut memiliki seratusan anggota dengan berbagai ragam usaha. Kedepan jumlah ini ditargetkan akan terus bertambah.

Sementara Founder Forda UKM Sumut, Sofyan Tan yang hadir dalam kesempatan tersebut menyebutkan kehadiran forum tersebut awalnya untuk membangun UKM yang lebih kuat sekira tahun 1997.

Sebab awalnya persoalan usaha ini, diurus pejabat, bukan pengusaha. Sehingga persoalan pengusaha tidak teraspirasikan.

Sofyan Tan yang mengaku saat menjadi seorang pengusaha disebabkan kecelakaan, membuatnya paham dan mengerti jika dalam membangun usaha banyak sekali hambatan yang dihadapi. Sehingga forum ini menjadi wadah untuk  memperjuangkan UKM lebih baik.

Sebelum digelar Konferdalub, Lie Ho Pheng menyebutkan Forda UKM fokusnya membela pelaku UKM. Namun pilihannya untuk mengundurkan diri disebabkan adanya urusan yang hendak diselesaikannya, di samping keinginannya untuk mengembangkan kampung halamannya, Serdangbedagai. Sebab baru-baru ini ada investor yang serius untuk membangun industri di daerah tersebut.

Untuk diketahui, hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Forda UKM Riau, Ketua Forda UKM Tebing Tinggi, Ketua Forda UKM Serdangbedagai, Ketua Forda UKM Deliserdang, Ketua Forda UKM Langkat, Ketua Forda UKM Karo, Ketua Forda UKM Binjai, Ketua Forda UKM Asahan serta tamu dan undangan lainnya.(adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/