26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pertiga Bulan Sopir Cek Kesehatan

TEBINGTINGGI- Satuan Lalu-lintas (Satlantas) Polres Tebingtinggi bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi serta PT Jasa Raharja mendadak melakukan cek kesehatan kepada sopir bus angkutan dalam kota, provinsi di Terminal Bandarkajum Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi, Senin (18/3) pagi. Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan guna meminimalisir tingginya angka kecelakaan lalulintas di jalan raya yang disebabkan kelalaian sopir bus.

“Pemko Tebingtinggi, Polres dan Jasa Raharja melakukan cek kesehatan sopir untuk memberikan kenyaman kepada para penumpang selama perjalanan, ini kami lakukan karena tingginya angka kecelakaan yang disebabkan kelalaian sopir,” kata Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan di dampingi Kapolres AKBP Andi Rian Djajadi ketika meninjau pelaksanaan cek kesehatan.

Dengan kegiatan cek kesehatan sopir, kata Umar Zunaidi Hasibuan diharapkan angka kecelakaan dapat turun. Selain cek kesehatan sopir, petugas juga ingin mengetahui apakah sopir saat mengemudi telah mengomsumsi minuman keras, mengantuk dan ugal-ugalan.

Kepada sopir yang mengalami gangguan kesehatan setelah hasil pemeriksaan diberikan obat-obatan dan suntikan neorobion agar kondisi kembali bugar. Bagi sopir yang kelelahan disarankan beristirahat setiap empat jam sekali perjalanan. “Cek kesehatan sopir ini akan berlanjut tiga bulan sekali,”cetusnya.
Bukan pemeriksaan cek kesehatan saja dilakukan terhadap para sopir, surat-surat kendaraan mereka juga tak luput dari pemeriksaan petugas.

Dalam operasi ini petugas hanya memberikan tilang teguran saja kepada sopir angkutan yang tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraannya. Kondisi rem dan ban angkutan juga diperiksa dalam operasi ini.
Para sopir angkutan kota dalam provinsi (AKDP) banyak mengaku ketakutan saat dicek kesehatannya. Sementara penumpang sebagian mengeluh karena terpaksa menunggu terlalu lama.

Sopir CV Makmur BK 7453 DE, Roberto Tampubolon warga Jalan Sisingamangaraja Medan mengatakan, dirinya terkejut ketika bus yang membawa penumpang masuk ke dalam Terminal Bandarkajum langsung diberhentikan oleh petugas gabungan Satlantas dan Dishub. Setelah diberikan penjelasan oleh petugas, Roberto yang semula takut akhirnya berani berhadapan dengan petugas. “Saya tidak sakit pak, saya sehat,”ujarnya kepada petugas Tim Medis dari RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi.

Setelah menjalani cek pemeriksaan kesehatan dan tes tekanan darah Roberto kemudian dibebaskan setelah dinyatakan sehat. Roberto sempat mengungkapkan terimah kasihnya kepada Polres, Pemko Tebingtinggi dan PT Jasa Raharja yang mau peduli dengan para sopir.
“Ini jarang terjadi di Sumut, terimah kasih telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para supir,”jelas Roberto.

Yuliani (45) penumpang Bus KUPJ jurusan Medan-Tanjungbalai sempat ketakutan ketika sopir-sopir bus diberhentikan dan langsung turun meninggalkan busnya menuju posko cek kesehatan. Awalnya takut karena terlambat, tetapi melihat sopir hanya diperiksa kesehatan saja, para penumpang mengaku lega. “Betul juga kalau sopir diperiksa kesehatannya, selama ini memang banyak sopir ugal-ugalan dan sakit, tetapi tidak dirasakan sakit waktu kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh,”bilang Yuliani kepada Sumut Pos.

Sementara itu, Kepala RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi melalui dokter Siem Sien mengatakan dari ratusan jumlah sopir yang dilakukan pemeriksaan kesehatan 80 persen dalam kondisi sehat. Tetapi ada dua sopir yang menderita penyakit hipertensi hingga tekanan darahnya 180.

“Kita sarankan untuk digantikan oleh sopir serepnya, dua sopir juga mengalami sakit seperti demam tinggi lalu kita berikan obat,” jelasnya. (ian)

TEBINGTINGGI- Satuan Lalu-lintas (Satlantas) Polres Tebingtinggi bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi serta PT Jasa Raharja mendadak melakukan cek kesehatan kepada sopir bus angkutan dalam kota, provinsi di Terminal Bandarkajum Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi, Senin (18/3) pagi. Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan guna meminimalisir tingginya angka kecelakaan lalulintas di jalan raya yang disebabkan kelalaian sopir bus.

“Pemko Tebingtinggi, Polres dan Jasa Raharja melakukan cek kesehatan sopir untuk memberikan kenyaman kepada para penumpang selama perjalanan, ini kami lakukan karena tingginya angka kecelakaan yang disebabkan kelalaian sopir,” kata Wali Kota Tebingtinggi Ir Umar Zunaidi Hasibuan di dampingi Kapolres AKBP Andi Rian Djajadi ketika meninjau pelaksanaan cek kesehatan.

Dengan kegiatan cek kesehatan sopir, kata Umar Zunaidi Hasibuan diharapkan angka kecelakaan dapat turun. Selain cek kesehatan sopir, petugas juga ingin mengetahui apakah sopir saat mengemudi telah mengomsumsi minuman keras, mengantuk dan ugal-ugalan.

Kepada sopir yang mengalami gangguan kesehatan setelah hasil pemeriksaan diberikan obat-obatan dan suntikan neorobion agar kondisi kembali bugar. Bagi sopir yang kelelahan disarankan beristirahat setiap empat jam sekali perjalanan. “Cek kesehatan sopir ini akan berlanjut tiga bulan sekali,”cetusnya.
Bukan pemeriksaan cek kesehatan saja dilakukan terhadap para sopir, surat-surat kendaraan mereka juga tak luput dari pemeriksaan petugas.

Dalam operasi ini petugas hanya memberikan tilang teguran saja kepada sopir angkutan yang tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraannya. Kondisi rem dan ban angkutan juga diperiksa dalam operasi ini.
Para sopir angkutan kota dalam provinsi (AKDP) banyak mengaku ketakutan saat dicek kesehatannya. Sementara penumpang sebagian mengeluh karena terpaksa menunggu terlalu lama.

Sopir CV Makmur BK 7453 DE, Roberto Tampubolon warga Jalan Sisingamangaraja Medan mengatakan, dirinya terkejut ketika bus yang membawa penumpang masuk ke dalam Terminal Bandarkajum langsung diberhentikan oleh petugas gabungan Satlantas dan Dishub. Setelah diberikan penjelasan oleh petugas, Roberto yang semula takut akhirnya berani berhadapan dengan petugas. “Saya tidak sakit pak, saya sehat,”ujarnya kepada petugas Tim Medis dari RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi.

Setelah menjalani cek pemeriksaan kesehatan dan tes tekanan darah Roberto kemudian dibebaskan setelah dinyatakan sehat. Roberto sempat mengungkapkan terimah kasihnya kepada Polres, Pemko Tebingtinggi dan PT Jasa Raharja yang mau peduli dengan para sopir.
“Ini jarang terjadi di Sumut, terimah kasih telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para supir,”jelas Roberto.

Yuliani (45) penumpang Bus KUPJ jurusan Medan-Tanjungbalai sempat ketakutan ketika sopir-sopir bus diberhentikan dan langsung turun meninggalkan busnya menuju posko cek kesehatan. Awalnya takut karena terlambat, tetapi melihat sopir hanya diperiksa kesehatan saja, para penumpang mengaku lega. “Betul juga kalau sopir diperiksa kesehatannya, selama ini memang banyak sopir ugal-ugalan dan sakit, tetapi tidak dirasakan sakit waktu kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh,”bilang Yuliani kepada Sumut Pos.

Sementara itu, Kepala RS Bhayangkara Kota Tebingtinggi melalui dokter Siem Sien mengatakan dari ratusan jumlah sopir yang dilakukan pemeriksaan kesehatan 80 persen dalam kondisi sehat. Tetapi ada dua sopir yang menderita penyakit hipertensi hingga tekanan darahnya 180.

“Kita sarankan untuk digantikan oleh sopir serepnya, dua sopir juga mengalami sakit seperti demam tinggi lalu kita berikan obat,” jelasnya. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/