27.8 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Cuaca Ekstrem Landa Kabupaten Dairi dan Nias Selatan, Sejumlah Ruas Jalan Tertimbun Longsor

SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Dairi dan Nias Selatan (Nisel) dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan tanah longsor. Akibatnya, sejumlah ruas jalan nasional dan kabupaten terputus karena tertimbun material longsor.

LONGSOR: Camat Tigalingga, Timbul Tamba (tengah) bersama unsur Forkopimcam, pemerintahan Desa Palding Jaya, dan masyarakat membersihkan material longsor yang menutup badan jalan yang menghubungkan Sidikalang-Kutabuluh, Selasa (18/5).ISTIMEWA.

Di Kabupaten Dairi, longsor terjadi di Kecamatan Tigalingga dan Siempat Nempu Hilir. Akibatnya, ruas jalan nasional Sidikalang-Kutabuluh, tepatnya di Desa Palding Jaya, Kecamatan Tigalingga, tertutup tanah longsor dari tebing jalan. Akses kenderaan sempat terputus, karena badan jalan tertimbun matetial tanah. Arus kenderaan menuju Sidikalang maupun Kota Medan sempat mengalami macet total.

Camat Tigalingga, Timbul Tamba ketika dikonfirmasi menerangkan, bencana alam ini terjadi pada Selasa (18/5) dinihari. Saat itu, kawasan tersebut diguyur hujan deras berkepanjangan.

Timbul mengatakan, untuk membuka akses dengan peralatan seadannya, unsur Forkopimcam serta Pemerintah Desa dan dibantu masyarakat bergotongroyong membersihkan badan jalan sebelum alat berat milik Pemkab Dairi turun kelokasi. Selanjutnya, setelah alat berat dari Dinas PUPR datang, akses terbuka dan kenderaan roda empat dan sepeda motor sudah bisa melintas kembali normal.

Terpisah, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Siempat Nempu Hilir, Jangihut Nadeak dikonfirmasi wartawan, Selasa (18/5) menyampaikan, ruas jalan yang menghubungkan Desa Sopobutar menuju Desa Pardomuan, juga mengalami longsor dan tertutup tanah.

Jangihut menyebut, akibat hujan terus menerus dalam tiga hari terakhir di wilayah itu. Badan jalan di Desa Sopobutar menghubungkan Pardomuan, mengalami longsor, Senin (17/5) malam. Akses sempat lumpuh total.

Kenderaan dari 2 arah, tidak bisa melintas karena gorong-gorong jebol. Pagi tadi, lanjut Jangihut, Pemerintah Kecamatan dan Desa serta dibantu masyarakat telah bergotongroyong. Supaya akses terbuka, kini telah dipasang jembatan darurat dari batang kelapa menunggu pendirian gorong-gorong permanen, ucapnya.

Sementara itu, satu titik lagi tepatnya di Desa Pardomuan, badan jalan tertutup material tanah. Akibatnya, akses jalan dari Pardomuan menunu Desa Lae Itam, Lae Luhung, Lae Markelang serta Desa Lae Haporas sempat terputus.

Karena badan jalan tersebut, satusatunya akses menuju empat Desa dimaksud. Namun, pantauan kita tadi pagi, pemerintah Desa bersama masyarakat telah melaksanakan gotongroyong sehingga akses bisa terbuka kembali. “Kita masih menunggu alat berat dari kabupaten untuk membersihkan material tanah itu, supaya arus lalulintas bisa normal, ungkapnya.

Akses Antar-Kecamatan di Nisel Sempat Terputus

Tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Nias Selatan (Nisel). Jalan penghubung antara Kecamatan Onalalu dan Teluk Dalam, tepatnya di Desa Hilikara sempat terputus akibat tertimbun longsor. Menurut Kepala Desa Hilikara, Disatukan Gee, longsor terjadi pada Senin (17/5) malam sekira pukul 21.25 WIB. “Peristiwa longsor ini sudah kesekian kalinya terjadi, namun tidak pernah ditangani secara serius oleh pihak terkait, khususnya Dinas PUPR Kabupaten Nias Selatan,” kata Kades Hilikara.

Lebih lanjut dikatakannya, akibat longsor tersebut, masyarakat yang ingin melintasi jalan tersebut menjadi terganggu dan ketakutan. “Kami pemerintahan Desa Hilikara sudah melaporkan kepada Pemkab Nias Selatan melalui Dinas PUPR supaya segera ditindaklanjuti. Kami sangat berharap agar segera ditangani sebelum jatuh korban,” tandasnya. (rud/mag-10)

SUMUTPOS.CO – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Dairi dan Nias Selatan (Nisel) dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan tanah longsor. Akibatnya, sejumlah ruas jalan nasional dan kabupaten terputus karena tertimbun material longsor.

LONGSOR: Camat Tigalingga, Timbul Tamba (tengah) bersama unsur Forkopimcam, pemerintahan Desa Palding Jaya, dan masyarakat membersihkan material longsor yang menutup badan jalan yang menghubungkan Sidikalang-Kutabuluh, Selasa (18/5).ISTIMEWA.

Di Kabupaten Dairi, longsor terjadi di Kecamatan Tigalingga dan Siempat Nempu Hilir. Akibatnya, ruas jalan nasional Sidikalang-Kutabuluh, tepatnya di Desa Palding Jaya, Kecamatan Tigalingga, tertutup tanah longsor dari tebing jalan. Akses kenderaan sempat terputus, karena badan jalan tertimbun matetial tanah. Arus kenderaan menuju Sidikalang maupun Kota Medan sempat mengalami macet total.

Camat Tigalingga, Timbul Tamba ketika dikonfirmasi menerangkan, bencana alam ini terjadi pada Selasa (18/5) dinihari. Saat itu, kawasan tersebut diguyur hujan deras berkepanjangan.

Timbul mengatakan, untuk membuka akses dengan peralatan seadannya, unsur Forkopimcam serta Pemerintah Desa dan dibantu masyarakat bergotongroyong membersihkan badan jalan sebelum alat berat milik Pemkab Dairi turun kelokasi. Selanjutnya, setelah alat berat dari Dinas PUPR datang, akses terbuka dan kenderaan roda empat dan sepeda motor sudah bisa melintas kembali normal.

Terpisah, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Siempat Nempu Hilir, Jangihut Nadeak dikonfirmasi wartawan, Selasa (18/5) menyampaikan, ruas jalan yang menghubungkan Desa Sopobutar menuju Desa Pardomuan, juga mengalami longsor dan tertutup tanah.

Jangihut menyebut, akibat hujan terus menerus dalam tiga hari terakhir di wilayah itu. Badan jalan di Desa Sopobutar menghubungkan Pardomuan, mengalami longsor, Senin (17/5) malam. Akses sempat lumpuh total.

Kenderaan dari 2 arah, tidak bisa melintas karena gorong-gorong jebol. Pagi tadi, lanjut Jangihut, Pemerintah Kecamatan dan Desa serta dibantu masyarakat telah bergotongroyong. Supaya akses terbuka, kini telah dipasang jembatan darurat dari batang kelapa menunggu pendirian gorong-gorong permanen, ucapnya.

Sementara itu, satu titik lagi tepatnya di Desa Pardomuan, badan jalan tertutup material tanah. Akibatnya, akses jalan dari Pardomuan menunu Desa Lae Itam, Lae Luhung, Lae Markelang serta Desa Lae Haporas sempat terputus.

Karena badan jalan tersebut, satusatunya akses menuju empat Desa dimaksud. Namun, pantauan kita tadi pagi, pemerintah Desa bersama masyarakat telah melaksanakan gotongroyong sehingga akses bisa terbuka kembali. “Kita masih menunggu alat berat dari kabupaten untuk membersihkan material tanah itu, supaya arus lalulintas bisa normal, ungkapnya.

Akses Antar-Kecamatan di Nisel Sempat Terputus

Tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Nias Selatan (Nisel). Jalan penghubung antara Kecamatan Onalalu dan Teluk Dalam, tepatnya di Desa Hilikara sempat terputus akibat tertimbun longsor. Menurut Kepala Desa Hilikara, Disatukan Gee, longsor terjadi pada Senin (17/5) malam sekira pukul 21.25 WIB. “Peristiwa longsor ini sudah kesekian kalinya terjadi, namun tidak pernah ditangani secara serius oleh pihak terkait, khususnya Dinas PUPR Kabupaten Nias Selatan,” kata Kades Hilikara.

Lebih lanjut dikatakannya, akibat longsor tersebut, masyarakat yang ingin melintasi jalan tersebut menjadi terganggu dan ketakutan. “Kami pemerintahan Desa Hilikara sudah melaporkan kepada Pemkab Nias Selatan melalui Dinas PUPR supaya segera ditindaklanjuti. Kami sangat berharap agar segera ditangani sebelum jatuh korban,” tandasnya. (rud/mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/