32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Anak-Istri Irwansyah Dikubur Berdampingan

Foto: Malik/PM Kondisi mobil Daihatsu Terios yang ringsek usai bertabrakan dengan bus.
Foto: Malik/PM
Kondisi mobil Daihatsu Terios yang ringsek usai bertabrakan dengan bus.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kesedihan dan luka mendalam masih menyelimuti Irwansyah Ginting (42). Betapa tidak, hingga kemarin warga Kutalimbaru ini masih terbaring tak berdaya di ruang rindu RSUP H Adam Malik Medan karena menderita geger otak.

Di lokasi terpisah, anak istri dan mertuanya dimakamkan. Saat ditemui di rumah sakit milik Pemprovsu itu, dalam kondisi lusuh dan mata berkaca kaca, Irwansyah tampak sangat terpukul karena tak bisa mengantar anak istri dan mertuanya ke tempat peristirahatan terakhir.

Ia mengaku seperti lelaki pecundang karena tak mampu menyelamatkan ketiga orang yang paling dicintainya dalam tragedi kecelakaan maut di depan Kantor DPRD Sergai, Desa Firdaus, Kec. Sei Rampah, Sergai, Selasa (17/6) sekira pukul 04.45 WIB itu. Ia makin terpuruk karena tak sempat melihat ketiganya dikubur di TPU Desa Kutalimbaru. “Aku gak sempat lihat anak dan istriku dikubur,aku gak bisa jalan,” lirihnya.

Selain harus berjuang untuk kesembuhan, pria yang bekerja sebagai sopir angkot Rajawali itu juga harus menebus biaya rumah sakit serta biaya perbaikan mobil Daihatsu Terios yang ia pinjam dari saudaranya yang mulai menuntut.

“Banyak biaya, bahkan yang punya mobil udah nagih. Padahal dia tau aku masih sakit, istri dan anakku meninggal. Tapi nggak apa-apa, aku pasti bisa bayar nanti,” ujar Irwansyah.

Sejak dirawat di rumah sakit, Irwansyah hanya ditemani saudaranya bernama Roy Ginting. Sesekali Roy terlihat memapah Irwansyah untuk buang air kecil dan besar ke toilet.

Meski dihadapkan dengan situasi pelik, namun Irwansyah tetap berusaha tegar. Ayah tiga anak itu hanya ingin cepat sembuh agar bisa ziarah ke makam anak istri dana mertuanya. “Kalau sembuh nanti, orang pertama kali yang ingin aku jumpai adalah makam istri dan anakku,aku mau lihat kuburan mereka,karena aku gak sempat lihat pas mereka dikubur,” lirihnya dengan deraian air mata.

“Kata dokter kayaknya 3 minggu lagilah dia baru bisa jalan dan pulih itu pun masih perlu istirahat lagi,”ungkap Humas RSUP H Adam Malik dr Sairi Saragih saat dikonfirmasi mengenai kondisi korban.

Terpisah, Lia br Barus (40) dan anaknya Bima Ginting (6) warga Desa Dusun I Kec. Kutalimbaru yang merupakan anak dan istri Irwansyah telah dimakamkan berdampingan di TPU Desa Kutalimbaru, Rabu (18/6) sekira pukul 10.00 WIB. “Sudah dikubur dari tadi mayatnya. Keduanya ditanam berdampingan. Sementara dua anaknya yang lain ikut kakak kandung mamaknya,”ungkap Tiang Sitepu, tetangga korban.

Kini tak ada lagi yang tinggal di rumah Irwansyah karena anak-anaknya diasuh oleh kakak istrinya. Warga setempat mengaku sangat berempat sempat mengumpulkan uang yang diletakkan di dalam baskom atau ember untuk disumbangkan kepada Irwansyah. “Kasian kami liat Irwan, makanya kami kumpul kumpul uang dikit dikit untuk bantu Irwan,” ujar warga sekitar.

Kecelakaan lalulintas di Jalinsum Medan-Tebing Tinggi kembali merenggut korban jiwa. Empat sekeluarga penumpang mobil Daihatsu Terrios BK 1887 JJ tewas di lokasi kejadian dengan kondisi yang mengenaskan, 4 luka-luka, setelah mobil bertabrakan dengan bus penumpang Kota Pinang Baru (KPB) BK 7171 LY, di Km 55-56 persisnya di depan Kantor DPRD Sergai, Desa Firdaus, Kec. Sei Rampah, Sergai, Selasa(17/6) sekira pukul 04.45 WIB.

Korban tewas merupakan penumpang mobil Terios yakni, Kaman Beru Tarigan (70), warga Dusun Rumah Kinangkung Desa Pasar X, Kec. Kutalimbaru, Kab. Deliserdang, anaknya Lia br Barus (42), warga Simpang Kampung Merdeka Dusun I, Desa Kutalimbaru, Kab. Deliserdang, menantunya Sri Rini Wahyuni (36), serta cucunya Bima Ginting (6), warga Simpang Pasar Melati Tanjung Selamat, Medan Sunggal. Sementara korban luka-luka, pengemudi mobil Daihatsu Terios, Irwansyah Ginting (34), serta anak sulungnya Ibrahim Ginting (7), warga Simpang Kampung Merdeka Dusun I, Kutalimbaru, Deliserdang, Baik Barus (36), warga Simpang Melati, Sunggal, serta seorang bocah satu tahun penumpang bus, Muhammad Ikhsan, warga Dusun Simaninggir, Desa Sosopan, Kota Pinang. (mri/deo)

 

Foto: Malik/PM Kondisi mobil Daihatsu Terios yang ringsek usai bertabrakan dengan bus.
Foto: Malik/PM
Kondisi mobil Daihatsu Terios yang ringsek usai bertabrakan dengan bus.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kesedihan dan luka mendalam masih menyelimuti Irwansyah Ginting (42). Betapa tidak, hingga kemarin warga Kutalimbaru ini masih terbaring tak berdaya di ruang rindu RSUP H Adam Malik Medan karena menderita geger otak.

Di lokasi terpisah, anak istri dan mertuanya dimakamkan. Saat ditemui di rumah sakit milik Pemprovsu itu, dalam kondisi lusuh dan mata berkaca kaca, Irwansyah tampak sangat terpukul karena tak bisa mengantar anak istri dan mertuanya ke tempat peristirahatan terakhir.

Ia mengaku seperti lelaki pecundang karena tak mampu menyelamatkan ketiga orang yang paling dicintainya dalam tragedi kecelakaan maut di depan Kantor DPRD Sergai, Desa Firdaus, Kec. Sei Rampah, Sergai, Selasa (17/6) sekira pukul 04.45 WIB itu. Ia makin terpuruk karena tak sempat melihat ketiganya dikubur di TPU Desa Kutalimbaru. “Aku gak sempat lihat anak dan istriku dikubur,aku gak bisa jalan,” lirihnya.

Selain harus berjuang untuk kesembuhan, pria yang bekerja sebagai sopir angkot Rajawali itu juga harus menebus biaya rumah sakit serta biaya perbaikan mobil Daihatsu Terios yang ia pinjam dari saudaranya yang mulai menuntut.

“Banyak biaya, bahkan yang punya mobil udah nagih. Padahal dia tau aku masih sakit, istri dan anakku meninggal. Tapi nggak apa-apa, aku pasti bisa bayar nanti,” ujar Irwansyah.

Sejak dirawat di rumah sakit, Irwansyah hanya ditemani saudaranya bernama Roy Ginting. Sesekali Roy terlihat memapah Irwansyah untuk buang air kecil dan besar ke toilet.

Meski dihadapkan dengan situasi pelik, namun Irwansyah tetap berusaha tegar. Ayah tiga anak itu hanya ingin cepat sembuh agar bisa ziarah ke makam anak istri dana mertuanya. “Kalau sembuh nanti, orang pertama kali yang ingin aku jumpai adalah makam istri dan anakku,aku mau lihat kuburan mereka,karena aku gak sempat lihat pas mereka dikubur,” lirihnya dengan deraian air mata.

“Kata dokter kayaknya 3 minggu lagilah dia baru bisa jalan dan pulih itu pun masih perlu istirahat lagi,”ungkap Humas RSUP H Adam Malik dr Sairi Saragih saat dikonfirmasi mengenai kondisi korban.

Terpisah, Lia br Barus (40) dan anaknya Bima Ginting (6) warga Desa Dusun I Kec. Kutalimbaru yang merupakan anak dan istri Irwansyah telah dimakamkan berdampingan di TPU Desa Kutalimbaru, Rabu (18/6) sekira pukul 10.00 WIB. “Sudah dikubur dari tadi mayatnya. Keduanya ditanam berdampingan. Sementara dua anaknya yang lain ikut kakak kandung mamaknya,”ungkap Tiang Sitepu, tetangga korban.

Kini tak ada lagi yang tinggal di rumah Irwansyah karena anak-anaknya diasuh oleh kakak istrinya. Warga setempat mengaku sangat berempat sempat mengumpulkan uang yang diletakkan di dalam baskom atau ember untuk disumbangkan kepada Irwansyah. “Kasian kami liat Irwan, makanya kami kumpul kumpul uang dikit dikit untuk bantu Irwan,” ujar warga sekitar.

Kecelakaan lalulintas di Jalinsum Medan-Tebing Tinggi kembali merenggut korban jiwa. Empat sekeluarga penumpang mobil Daihatsu Terrios BK 1887 JJ tewas di lokasi kejadian dengan kondisi yang mengenaskan, 4 luka-luka, setelah mobil bertabrakan dengan bus penumpang Kota Pinang Baru (KPB) BK 7171 LY, di Km 55-56 persisnya di depan Kantor DPRD Sergai, Desa Firdaus, Kec. Sei Rampah, Sergai, Selasa(17/6) sekira pukul 04.45 WIB.

Korban tewas merupakan penumpang mobil Terios yakni, Kaman Beru Tarigan (70), warga Dusun Rumah Kinangkung Desa Pasar X, Kec. Kutalimbaru, Kab. Deliserdang, anaknya Lia br Barus (42), warga Simpang Kampung Merdeka Dusun I, Desa Kutalimbaru, Kab. Deliserdang, menantunya Sri Rini Wahyuni (36), serta cucunya Bima Ginting (6), warga Simpang Pasar Melati Tanjung Selamat, Medan Sunggal. Sementara korban luka-luka, pengemudi mobil Daihatsu Terios, Irwansyah Ginting (34), serta anak sulungnya Ibrahim Ginting (7), warga Simpang Kampung Merdeka Dusun I, Kutalimbaru, Deliserdang, Baik Barus (36), warga Simpang Melati, Sunggal, serta seorang bocah satu tahun penumpang bus, Muhammad Ikhsan, warga Dusun Simaninggir, Desa Sosopan, Kota Pinang. (mri/deo)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/